Melanjutkan langkah, lagi-lagi saya melihat penampakan yang sangat indah. Beberapa padi dan jagung tergantung di resto yang homey banget ini dengan penampakan bakul, besek dan pernak-pernik gerabah lainnya. Satu yang paling gagah menempati ruang terdepan adalah sepeda unta. Ini memang makin mengingatkan saya akan sepada unta milik mbah kakung yang selalu digunakan untuk beraktivitas keliling desa.
Masuk ke bagian dalam, saya melihat penampakan anggun karena tirai putihnya yang menjulang terhias pada ruang seluas 300 meter ini. Desain interior serba kayu ini sengaja didatangkan dari Pati, mulai dari kerangka limasan, kursi, meja, almari dan semua pernak-perniknya. Ventilasi yang sangat memenuhi syarat membuat ruangan tampak sejuk dan jauh dari kesan panas.
Lagi-lagi ikatan padi dan jagung tergantung di bagian atas, menambah kental nuansa jadoel yang membuat saya makin rindu suasana ndeso simbah. Nah, sang owner sengaja menggantung hasil bumi ini dengan tujuan melestarikan budaya orang Jawa kuno yang suka menyimpan hasil panennya dengan cara digantung, yang saat ini sudah jarang kita temukan lagi.
4. Soal Rasa Makanan Jangan Ditanya
Seluruh pengunjung tak perlu khawatir dengan kualitas makanan yang dihidangkan karena menu akan dimasak setelah ada pemesanan. Semua bahan yang diolah fresh, apalagi untuk menu ikan, langsung ambil dari kolam budidaya loh yang ada di halaman belakang resto. So, rasanya gurih banget deh.
Selain menu Jawa, seperti sayur asem, ikan bakar dan sambel lalap, ada pula menu sate lilit khas Bali yang akan memanjakan lidah pengunjung. Masih banyak menu lainnya yang bisa dicoba, katanya sih maknyuzz :D Coba bayangkan, menikmati aneka hidangan ndeso, sambil memandang megahnya gunung Merapi di area belakang resto, gimana gak bikin kangen? :D
5. Selfie Gaya Jadoel dengan Aneka Kostum Jawa
Nah, ini yang paling ditunggu-tunggu. Jika selama ini hanya anak muda yang doyan selfie, di resto ndeso ini dipastikan bakal banyak orang tua yang bakal tertarik untuk berfoto bersama lantaran nuansa yang mengingatkan mereka akan masa kecil. Aneka baju lurik, surjan, kebaya serta jarik tersedia untuk memanjakan para pengunjung resto ini.