Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Daya Tarik "KITA" dalam Balutan Program RPK (Rumah Pangan Kita) BULOG

2 Juni 2018   23:39 Diperbarui: 2 Juni 2018   23:42 6680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah mengalami kondisi dimana Anda kehabisan stok beras padahal untuk menjangkau pasar lumayan jauh? Atau kehabisan gula pasir padahal tamu di rumah butuh meneguk secangkir kopi? Ya, ketersediaan kebutuhan pokok di rumah memang berharga. Apalagi dalam kondisi darurat, mau gak mau harus dipenuhi saat itu juga.

Belum lagi harganya yang merangkak naik dari hari ke hari tentu memberatkan masyarakat. Kapan ya Indonesia punya produk sembako dengan harga manusiawi, bahkan tak ada embel-embel naik harga yang 'kebangetan' saat menjelang hari raya? Disinilah BULOG ditantang untuk berkarya, hingga lahirlah RPK (Rumah Pangan Kita).

Peran BULOG (Badan Urusan Logistik) di Indonesia

Untuk terus tumbuh dan beraktivitas, manusia butuh makan sebagai sumber energinya. Karena makan adalah hal wajib dan dibutuhkan terus-menerus, tentu pemenuhannya menjadi prioritas. Sebagai negara agraris, Indonesia sempat naik panggung karena hasil buminya yang melimpah-ruah. Cakep.

Tapi jangan senang dulu. Kenyatannya, kondisi kelangkaan kebutuhan pokok, terutama beras sering terjadi di beberapa daerah akhir-akhir ini. Pergolakan harga pun tak dapat ditampik sehingga masyarakat pun terkena dampaknya. Syukurlah, dalam kondisi seperti ini, BULOG hadir sebagai pihak yang menjaga kestabilan harga bahan pangan, terutama beras, serta menetapkan berbagai kebijakan akan manajemen logistik.

Nah, dalam rangka melaksanakan mandat pemerintah melalui perpres no. 48 tahun 2016, dimana ia harus mewujudkan distribusi bahan pangan yang efektif dan aman serta menjaga stabilisasi harga pangan, BULOG merancang program RPK (Rumah Pangan Kita) yang kini mulai berkembang di beberapa daerah di Indonesia.

Ilustrasi Rumah Pangan Kita (sumber: Youtube Rumah Pangan Kita)
Ilustrasi Rumah Pangan Kita (sumber: Youtube Rumah Pangan Kita)
Mengapa RPK (Rumah Pangan Kita) harus Dikembangkan di Indonesia?

RPK atau Rumah Pangan Kita adalah perwujudan warung sederhana yang usung konsep bisnis kemitraan dibawah binaan Perum BULOG. Dengan berpegang teguh pada tiga pilar ketahanan nasional ala BULOG, yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas, RPK sukses memberikan angin segar karena mampu menyediakan aneka bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.

Sebagai perusahaan umum milik negara, BULOG membangun jaringan distribusi pemasaran komoditi pokok dengan ciri khasnya, yaitu "KITA". Bagian dari komersial bisnis BULOG ini menawarkan produk berkualitas dengan harga terjangkau. Konsep pengembangan RPK memang simpel, yaitu diharapkan setiap RW atau pedukuhan setidaknya membuka satu RPK demi memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat setempat, tanpa harus jauh-jauh ke pasar.

Direktur Pengembangan Bisnis BULOG, Bapak Imam Subowo dalam wawancaranya di sebuah stasiun televisi beberapa waktu lalu menegaskan bahwa RPK dibentuk atas basis kerakyatan. Dengan lokasi dan harga terjangkau, program ini memberikan kemudahan, kedekatan serta keamanan bagi masyarakat.

Produk | Dokpri
Produk | Dokpri
Program yang bertagline 'Murah dan Sehat' ini merupakan perpanjangan tangan BULOG dalam menyediakan bahan pokok "KITA" kepada masyarakat. BULOG gencar mengkampanyekan RPK karena mengacu pada tiga aspek utama penyediaan bahan pokok, yaitu:

1. Produksi dan Pengolahan Bahan Pangan

Ada permasalahan dimana produk bahan pokok mudah didapat, namun pengolahannya musiman padahal masyarakat butuhnya sepanjang waktu. Nah, BULOG hadir untuk  mengelola ketersediaan bahan pangan agar dapat memenuhi permintaan masyarakat secara seimbang.

2. Penyimpanan dan Distribusi

Pernahkah Anda mendengar bahwa ada beberapa bahan pokok yang hanya diproduksi di daerah tertentu saja? Padahal produk ini dibutuhkan oleh banyak orang di berbagai daerah. Lagi-lagi BULOG berperan sebagai penyimpan stok bahan pokok untuk didistribusikan kepada masyarakat.

3. Harapan Harga

Produsen cenderung gemar memasang harga tinggi, sebaliknya, konsumen berharap mendapatkan harga murah. Disinilah BULOG berperan sebagai pengelola sumber daya, penyelenggara kegiatan serta melakukan pengawasan agar harga di pasaran stabil. Dan RPK ini, salah satu contoh realisasinya.

RPK Center DIY, gudang beras dan produk | Dokpri
RPK Center DIY, gudang beras dan produk | Dokpri
Daya Tarik "KITA" dalam Program RPK (Rumah Pangan Kita) bagi Masyarakat

Banyak cerita menarik tentang perkembangan RPK di Indonesia. Mulai dari proses sosialisasi kepada masyarakat hingga dampak yang dirasakan oleh Sahabat RPK (agen RPK yang dimiliki masyarakat).

1. RPK membangkitkan jiwa entrepreneurship masyarakat

Kehadiran RPK ini ternyata membawa dampak positif. Selain membangun jiwa entrepreneurship serta membangkitkan ekonomi masyarakat, RPK juga merupakan bukti verifikasi serta pendistribusian komoditi pangan "KITA" yang menyediakan makanan sehat dan murah. Harapannya, UMKM juga kembali hidup demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Tak perlu muluk-muluk jika ingin menjadi Sahabat RPK. Tak harus punya kios besar, cukup garasi tak terpakai bahkan ruang tamu pun bisa banget kok dijadikan lahan bisnis :)

2. Kulakan Produk "KITA" dengan modal Rp. 2 juta-an (Bonus Starter Kit)

Modal segitu sudah punya warung sembako sendiri? Iya dong, kan difasilitasi sama BULOG. Jika awalnya ketentuan mendirikan RPK minimal modal Rp. 5 juta-an, kini Anda bisa lebih lega. Di beberapa daerah termasuk kota saya, Jogja, modal 2 juta pun sudah bisa jalan.

Silakan pilih produk yang akan dijual sesuai selera. Tak hanya itu, Anda juga akan difasilitasi starter kit berupa spanduk, x banner serta kartu nama untuk memudahkan promo.  

3. Produk "KITA" bisa dipesan melalui aplikasi RPK di Playstore

Jika mau kulakan produk "KITA", Anda tak harus datang langsung ke kantor BULOG. Instal saja aplikasi RPK di playstore, pemesanan bisa dilakukan dengan praktis dan mudah. Selain itu, Anda juga bisa memesan produk dengan kirim chat WA ke petugas BULOG di kota domisili. Tinggal duduk manis, barang akan diantar ke rumah Anda.

4.  RPK pathok harga produk "KITA" sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi)

Keuntungan menjadi sahabat RPK adalah dapat menjual bahan pokok dalam range harga yang wajar karena menggunakan HET (Harga Eceran tertinggi) sebagai pathokannya. Sesungguhnya HET ini diberlakukan juga kepada semua penjual di pasar umum. Namun karena saking membludaknya jumlah suplier, pengecer, pengepul dsb, ketentuan HET ini tersamar hingga terbentuklah harga di atas standar.

Menjelang hari raya, program yang kini sedang mengembangkan sistem belanja non tunai ini tetap menawarkan harga normal dan ini salah satu usaha BULOG untuk melaksanakan fungsi stabilisasi harga (menekan laju inflasi).

Contoh Beras | Dokpri
Contoh Beras | Dokpri
5. RPK menyediakan komoditi pangan yang sensitif terhadap harga

BULOG memiliki beberapa komoditas bahan pokok "KITA" yang berlaku secara nasional, yaitu padi, jagung, kacang kedelai, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, bawang merah, cabai, daging ayam dan daging sapi.

Selain yang disediakan oleh BULOG, sahabat RPK juga diberi kebebasan untuk menjual bahan pokok lainnya juga loh, misalnya teh, kopi, kecap, garam dst. Tentu, keduanya takkan bersaing karena produk "KITA" adalah komoditi pangan yang memiliki sensitivitas terhadap harga.

6. BULOG melakukan survei berkala ke Sahabat RPK

Masyarakat yang terdaftar sebagai sahabat RPK tak lantas putus hubungan usai berbelanja ke BULOG. Demi menjaga stabilitas harga, BULOG mengadakan survei berkala ke seluruh RPK di suatu wilayah tertentu.

Bukan tentang produknya laku berapa biji, namun untuk meninjau apakah harga yang dipathok RPK tersebut sesuai HET ataukah tidak. Wah, aman bener :)

7. RPK usung manfaat sosial, tak melulu bicara bisnis

RPK dirancang dengan posisi sangat mudah dijangkau oleh para tetangga dekat. Tapi apakah semudah itu menjualnya? Belum tentu. Nah, sebagai solusinya, sahabat RPK bisa promo ke mereka dari hati ke hati. Sampaikan ke mereka jika kini Anda jualan produk "KITA" dan bisa diantar ke rumah.

Yuk manfaatkan pula teknologi dengan kirim pricelist produk Anda ke grup-grup WA atau medsos lain yang Anda miliki. Jangan lupa, ibu-ibu arisan biasanya doyan belanja juga loh. Besok lebaran bisa juga bagi-bagi rendang daging ke tetangga. Saat banyak yang memuji rasanya enak, jawab saja "Ini daging berlabel 'KITA' loh bu, saya jual juga..." hihihi

Brosur RPK (dokumentasi pribadi)
Brosur RPK (dokumentasi pribadi)
8. BULOG bertanggungjawab penuh akan kualitas produknya

Masih penasaran dengan kualitas produk pangan di RPK? Jangan khawatir, BULOG menjamin  bahwa produk "KITA" ini berkualitas baik. BULOG kan bekerjasama dengan para petani, peternak atau pabrik-pabrik terpilih yang terjamin kualitasnya, disamping sudah berlogo 'Halal'. 

Nah, andaipun suatu ketika barang yang Anda terima kurang baik kualitasnya, silakan menukarnya ke kantor BULOG dalam kurun waktu maksimal 10 hari. Lebih dari itu, akan kena charge.

9. Syarat mudah untuk menjadi Sahabat RPK

Jika Anda berminat untuk menjual aneka produk berkualitas ini, silakan daftar ke kantor BULOG di tempat Anda berdomisili. Anda hanya perlu persiapkan tempat untuk berjualan, mengisi formulir pendaftaran, fotokopi KK dan KTP, surat keterangan domisili dari RT lalu tinggal belanja produk bahan pokok sesuai kebutuhan.

***

Inilah solusi cerdas berbisnis bahan pokok secara aman, murah dan praktis. Dengan menjadi Sahabat RPK, Anda berpartisipasi meminimalkan rantai permintaan dari konsumen ke pasar dimana didalamnya sering mengalami fluktuasi.

Entah karena proses produksi atau distribusi yang mahal, pasar akhirnya menjadi tempat pembentuk harga. Namun jika Anda membeli produk "KITA" di BULOG, dipastikan harga yang tertera adalah harga standar pemerintah apalagi memiliki rantai permintaan ekonomi yang pendek, yaitu petani -- BULOG -- konsumen.

"RPK ini sekilas kayak warung biasa. Aslinya beda karena produk "KITA" harga sudah ditentukan penjualannya. Beda dengan warungnya Bu Atik yang belinya di pasar, harga berpotensi merambat naik..." (Bapak Yudha Aji, Humas Perum BULOG divre DIY)

Paketan Lebaran produk
Paketan Lebaran produk
Pssstttt, produk "KITA" punya varian baru lagi nih. Ada daging kerbau yang gurihnya gak kalah loh sama daging sapi. Dalam wujud bakso juga ada :) Terus, bentar lagi kan lebaran. Bagi Anda yang ingin bagi-bagi bingkisan lebaran, sepaket goodie bag cantik berisi aneka sembako juga bisa Anda pesan dari BULOG, loh. Ah, semua produk berlabel "KITA" ini memang bikin nagih. Bikin nagih kualitasnya, bikin nagih harganya.

Riana Dewie

Sumber Referensi:

  • Wawancara langsung dengan Bapak Yudha Aji, Humas Perum BULOG divre (divisi regional) DIY
  • Video Youtube

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun