Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tidak Konsumsi Nasi, Saya Kini Merasa Lebih Sehat

23 April 2018   14:56 Diperbarui: 3 Mei 2018   23:11 4583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krecek Sigar (Dokumentasi Pribadi)

Kata orang, kesehatan itu mahal harganya. Dulunya saya anggap ini sebagai takhayul karena sejak kecil hingga kuliah, saya jarang sekali sakit. Namun saat mulai terjun ke dunia kerja, saya sakit-sakitan---katanya sih stres karena beban pekerjaan. Vertigo, maag, pusing, demam, flu adalah gangguan rutin yang saya rasakan bergantian. Tapi syukurlah, enam bulan terakhir saya sudah jarang merasakannya. Mau tahu rahasianya? Mudah, tidak makan nasi.

Pola hidup tak sehat membuat tubuh saya mengembang dari waktu ke waktu. Sebagai wanita 'kelas berat' alias bertubuh gemuk, membawa beban hampir 80 kg setiap hari memang bukan hal mudah. Pundak pegal, leher kaku, mudah ngantuk bahkan saat berkendara di jalanan adalah kondisi mengerikan yang sempat saya alami.

Akhir tahun kemarin, saya baru tahu bahwa kadar kolesterol ada di angka 245 mg/dl dan masuk dalam kategori obesitas. Padahal selama ini merasa sehat :(

Tanamkan Mindset: "Saya harus Sehat"

Dengan kondisi ini, selain kurang produktif & banyak kerjaan yang keteteran, semangat hidup saya menurun drastis. Setelah konsultasi ke dokter, dijawabnya, "Gak apa-apa mbak. Atur pola hidup, konsumsi makanan sehat, dan olahraga..."

Sebagai langkah awal untuk sehat, saya coba-coba untuk mengatur pola makan. Pertama, saya tak lagi sarapan pagi dengan menu berat (nasi), jadi sekadar makan sayur dan lauknya. Syukurlah, ini tak sulit karena saya penggemar buah sayur sejak kecil.

Hasilnya? Badan lebih ringan, rasa kantuk di pagi hari berkurang. Akhirnya, saya aplikasikan ini juga untuk makan siang maupun malam. Setelah berjalan beberapa waktu, tubuh ternyata lebih fit.

Waldorf Salad (pixabay.com)
Waldorf Salad (pixabay.com)
Untuk meningkatkan kualitas hidup, saya juga melatih tubuh untuk berpuasa. Jika dulunya takut berpuasa karena alasan sakit maag kronis, kini saya bisa mengatakan bahwa dengan berpuasa justru membuat penyakit ini jarang kambuh---disamping menghadirkan ketenangan hati. Tapi ingat, jangan dipaksakan jika tak memungkinkan.

Bisakah Mengganti Nasi dengan Sumber Karbohidrat Lainnya?

"Kalau tidak makan nasi, kamu makan apa dong...?" Ini adalah pertanyaan paling laris yang ditujukan kepada saya. Karena ada niat untuk membiasakan diri makan tanpa nasi, syukurlah bisa saya jalani dengan mudah---toh masih ada sumber karbohidrat lain seperti kentang, mie, ubi dsb. Silakan diolah sesuai selera, asal yang sehat ya.

Nah, karbohidrat ternyata memiliki dua varian, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana ini sifatnya sangat cepat meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga bahaya jika dikonsumsi oleh penderita diabetes. Susu, jus buah, soft drink & cake adalah diantaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun