Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Menyayangi Buah Hati di 1000 Hari Pertamanya

17 Februari 2018   23:43 Diperbarui: 18 Februari 2018   00:19 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu, Ayah dan Bayi (sumber: pixabay)

Banyak hal yang membuat bahagia. Kehidupan, cinta pasangan dan kehadiran buah hati sering dianggap sebagai paket komplit dalam biduk rumah tangga. Semua membutuhkan  waktu, semua membutuhkan perjuangan. Hingga akhirnya kabar itu datang, calon buah hati sudah berdiam di rahim si ibu. Bagaimana rasanya? Bahagia, tentu.

Rahim ibarat rumah ternyaman bagi calon buah hati. Janin, adalah sebutan bagi bibit baru yang sedang berjuang untuk berkembang menjadi sebuah sosok yang dinantikan kedua orang tuanya. Dalam perkembangan tersebut, ada banyak hal unik yang akan dirasakan, baik oleh ibu mapun oleh si janin tentunya. Tak sekadar perhatian atau sapaan untuk calon buah hati, sang ibu pun harus rajin menjaga kesehatan karena saat kondisi hamil, ada dua nyawa yang dipertaruhkan, dirinya dan janinnya.

Nutrisi Terbaik di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak, Apa Manfaatnya?

Menjadi seorang calon ibu memang tak mudah. Demi perkembangan sang buah hati mulai dalam kandungan hingga ia terlahir ke dunia, ada banyak jurus yang perlu diketahui ibu agar bayinya tumbuh sehat dan normal. Nah, yang satu ini bukan dongeng, namun ajakan kepada seluruh calon ibu di dunia ini untuk menyambut dan memberikan keistimewaan selama 1000 hari pertama kehidupan sang buah hati.

Setiap orang tua pasti berharap memiliki buah hati yang tumbuh dengan sehat, cerdas dan kelak menjadi anak berguna, baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun orang lain. Nah, untuk mewujudkan generasi penerus yang unggul, orang tua menjadi penentu dari semuanya.  

Bahagia, itulah yang dirasakan oleh calon ibu, apalagi jika anugerah ini didambanya sejak lama. Demikian sedikit pesan yang saya dengar dari narasumber yang sudah memberikan banyak ilmu tentang kehidupan emas sang buah hati. Bagi saya sendiri, ini adalah informasi penting sebagai bekal saya untuk mempersiapkan masa itu, masa kehamilan yang menjadi dambaan kami, saya dan suami. Banyak pesan istimewa yang saya dapatkan di siang yang cerah itu. Saya adalah salah satu yang beruntung mengikuti event talkshow NUB (Nutrisi Untuk Bangsa) bersama Nutricia Sarihusada.

Bayi imut (sumber:pixabay)
Bayi imut (sumber:pixabay)
Jangan Lupa Konsumsi Sayur dan Buah selama Masa Kehamilan

Dr. Endy Paryanto Prawirohartono, MPH, Sp.Ak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta memberikan beberapa informasi yang menarik. Intinya sih begini, masa depan anak itu ditentukan dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Nah, ini dihitung sejak kapan? Tentu, dihitung sejak proses pembuahan hingga anak berusia kira-kira 2 tahun. Dalam masa itu, ibu dan anak wajib mendapatkan asupan nutrisi terbaik demi mendapatkan buah hati yang sehat dan cerdas.  

Bagaimana cara melewati 1000 HPK ini agar efektif dan bermanfaat? Banyak hal yang sebenarnya harus dilakukan, namun hal terpenting yang menjadi prioritas adalah asupan makanan ibu yang penuh nutrisi. Makanan bergizi tak selalu enak loh ya---beragam sayur dan buah yang aman untuk masa kehamilan sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi. Walaupun bagi beberapa orang buah dan sayur itu rasanya tidak enak, atau langu, atau tak berasa, tapi kedua bahan makanan yang penuh vitamin dan mineral tersebut jangan pernah disepelekan.

Kenapa harus dipaksakan makan sayur? Karena kebiasaan ini akan nurun ke bayinya. Gak percaya? Beliau mengatakan bahwa suatu ketika ada sebuah penelitian yang dilakukan kepada beberapa ibu yang sedang hamil. Ada ibu yang hobi konsumsi jus wortel dan sebagian lagi ada yang sama sekali tidak mengonsumsi gara-gara tidak suka makan buah dan sayur. Ternyata, ini menghasilkan dua dampak yang berbeda. Saat anak lahir dan mulai diperbolehkan konsumsi nasi sayur, anak dari ibu yang hobi minum jus wortel tadi ternyata mau (doyan) mengonsumsi sayur wortel.

Sebaliknya, ibu yang sama sekali tidak mengonsumsi wortel ternyata melahirkan anak yang juga tak suka dengan wortel. Kesimpulannya, pola makan ibu bisa nurun ke buah hatinya. Oleh karenanya, tanamkan pola makan sehat selama mengandung buah hati Anda. Selain buah dan sayur, asam folat juga dibutuhkan oleh ibu hamil karena dapat membantu proses pembentukan tulang dan organ vital saat proses tumbuh kembang janin.  

Ingat ya, bukan hanya sang ibu yang punya PR menjaga kesehatan demi sang buah hati. Peran serta si ayah juga sangat dibutuhkan sebagai perwujudan dukungan moral dan spiritual agar si ibu tetap sehat dan kuat menjaga buah hati sejak dalam kandungan hingga melahirkan.

Acara Nutrisi untuk Bangsa (ki-ka: MC, dr. Endy, Bidan Nunik) - Dokumentasi Pribadi
Acara Nutrisi untuk Bangsa (ki-ka: MC, dr. Endy, Bidan Nunik) - Dokumentasi Pribadi
Para Ibu Hamil, Yuk Penuhi Kebutuhan Janin, Jangan Hanya Diri Sendiri

Kita beralih ke bahasan selanjutnya. Tibalah pembicara kedua naik panggung---beliau memberikan informasi yang tak kalah penting. Ibu Bidan Nunik Endang S, SST., SH., M.Sc. selaku ketua Ikatan Bidan Indonesia Yogyakarta juga mengamini bahwa 1000 Hari Pertama Kehidupan anak harus dilewati dengan baik dan bermanfaat. Tak hanya berbicara tentang pola makan, psikis ibu pun selama masa kehamilan harus dijaga dengan baik agar selalu merasa tenang dan bahagia.

Mengapa harus begitu? Karena ibu hamil biasanya memiliki hati dan pikiran yang labil. Padahal apapun yang terjadi pada si ibu akan berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Jangan kira si janin tak ikut sedih saat ibunya merasa sedih, begitu pun saat ibunya senang, ia juga dapat merasakan kebahagiaan. Harapannya sih, ibu dapat menjalani masa kehamilan dengan penuh sukacita sehingga anaknya pun terlahir sebagai sosok yang juga memiliki hati bahagia dan ini kelak sungguh berpengaruh positif pada setiap proses kehidupannya dari waktu ke waktu.

Melanjutkan pembahasan lebih teknis, bu bidan berpesan bahwa usia kehamilan yang paling baik adalah saat sang ibu berumur 22 hingga 35 tahun. Lebih dari itu sesungguhnya masih bisa hamil, namun risikonya akan lebih besar. Memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan juga merupakan kewajiban yang harus diperhatikan agar ibu dan suaminya mengetahui kondisi terbaru dari janin. Setidaknya ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak empat kali, yaitu saat usia kehamilan 0-3 bln, 3-6 bulan, lalu dilanjut saat usia 6-9 bulan sebanyak dua kali.

Kompasianer Vika Kurniawati melakukan cek kesehatan pada event kali ini (dokumentasi Pribadi)
Kompasianer Vika Kurniawati melakukan cek kesehatan pada event kali ini (dokumentasi Pribadi)
Jaga Janin Baik-baik ya :)  

Sekali lagi, bagi ibu hamil di seluruh dunia, mari sadar diri untuk menjaga kesehatan selama masa kehamilan. Ada dua manfaat yang didapat, ibu bisa terkontrol kesehatannya dan janin juga dipastikan aman-aman saja. Jangan pernah sepelekan hal ini karena sangat berisiko jika kita lalai sebentar saja.

Saya punya sebuah cerita sedih, seorang kawan memiliki pengalaman memilukan saat ia sukses mengandung setelah sekian tahun menunggu. Singkat kata, ia telah dua kali mengandung, namun sekitar bulan ke-4 keguguran karena rahimnya divonis lemah oleh dokter. Suatu ketika, ia berhasil mengandung untuk yang ketiga kalinya. Bahagia dirasakannya karena hingga bulan ke-9, ia sukses 'mengamankan' calon putrinya di dalam rahimnya. Rutin cek ke dokter membuatnya merasa aman. Sekitar 5 hari sebelum HPL, ia ke dokter dan dinyatakan janinnya tumbuh sehat. 

Dua hari sebelum HPL, ia mengalami sakit perut luar biasa. Dibawa ke dokter, cek janin dan ibu, lalu dilakukan proses pengeluaran janin. Namun sayangnya, buah hatinya terlahir ke dunia dalam kondisi tak bernyawa. Jika tak salah informasi, ini terjadi karena leher atau wajahnya kegubet (baca: terlilit) usus sehingga mengganggu proses pernafasan. Padahal ya, dua hari lagi harusnya ia sudah terlahir ke dunia dan tentu akan mendapatkan banyak sambutan senyum dari keluarga yang mendambakannya. Sedih? Tentu saja.

Ini bukanlah cerita untuk menakut-nakuti calon ibu maupun ibu yang sedang melakukan program hamil atau sedang mengandung. Ini hanyalah contoh kecil, betapa janin membutuhkan perhatian yang besar dari ibunya dan lingkungan sekitarnya. Kasus di atas menunjukkan betapa si ibu benar-benar 'merawat' janinnya dengan baik---itu pun ternyata 'masih' bisa mengalami hal menyedihkan tersebut. Walaupun dari kasus ini, tak ada yang bisa disalahkan karena semua adalah kuasa Tuhan dan manusia tak bisa melawan. Nah, bagaimana jika ibu tak memerhatikan kesehatan diri dan janin? Semakin memahami kan risikonya?

Saya mendukung gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak oleh Sari Husada (dok. kompasianer Retno)
Saya mendukung gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak oleh Sari Husada (dok. kompasianer Retno)
Kesimpulan

Semoga ini bisa menjadi refleksi bersama. Intinya, acara edukatif yang saya ikuti di Mezzanine eatery and coffee ini benar-benar membuka hati saya bahwa masa kehamilan harus diiringi dengan keaktifan sang ibu dalam menjaga janinnya, terutama mengatur pola hidup. 

Yuk ramaikan gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan anak dengan beragam hal positif. Apa saja sih yang harus dilakukan ibu? Berikut ringkasannya:

  1. Ibu wajib konsumsi makanan bergizi selama masa kehamilan (asam folat, buah, sayur dan makanan sehat lainnya).
  2. Ibu wajib memeriksakan kehamilan secara berkala (disarankan saat usia kehamilan 0-3 bln, 3-6 bulan, dan dua kali saat usia 6-9 bulan)
  3. Jika dibutuhkan, ibu hamil bisa menambah vitamin/suplemen untuk meningkatkan kesehatannya, misal tablet penambah darah (harus sesuai resep dokter).
  4. Ibu memiliki hak untuk merasa bahagia dan tenang selama masa kehamilan (suami bisa mendukung ini dengan cara yang disepakati).
  5. Ibu wajib melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) setelah bayi dilahirkan.
  6. Ibu wajib memberikan ASI eksklusif (6 bulan pertama sejak dilahirkan).
  7. Ibu wajib menimbang berat badan bayi dari waktu ke waktu (untuk cek kesehatan bayi).
  8. Ibu wajib memberikan imunisasi dasar agar daya tahan tubuh bayi meningkat.
  9. Ibu dan ayah wajib memberikan edukasi positif kepada buah hatinya karena daya rekam otaknya sangat kuat di masa ini. 

Demikianlah hal-hal menarik selama masa emas si buah hati, yaitu saat melewati 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Semua dipastikan akan baik-baik saja jika ada kerjasama yang baik antara ibu, ayah dan lingkungan demi mewujudkan kelahiran buat hati yang sehat dan cerdas. Tak ada yang bisa memastikan kapan ia akan hadir. Namun ibu bisa memastikan, pola hidup seperti apa yang harus diusahakan agar janin selalu sehat dan bahagia hingga terlahir ke dunia nanti. Pun saya, semoga kelak berkesempatan merasakan manisnya. 

Riana Dewie

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun