Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memeluk "Mother of Earth' (Gaia)", Cara Yogyakarta Hidupkan Seni

4 November 2017   23:52 Diperbarui: 5 November 2017   05:26 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ludira Yudha dan karyanya (Dokumentasi Pribadi)

5. Bumi menjadi pelindung......

Ludira Yudha dan karyanya (Dokumentasi Pribadi)
Ludira Yudha dan karyanya (Dokumentasi Pribadi)
Satu karya Ludira Yudha ini juga cukup mengagumkan. Ia mencoba merangkai kawat berbahan logam yang dikompilasi menjadi bentuk tertentu, seperti kepala kambing sebagai sampel yang dipamerkan di hotel GAIA beberapa waktu lalu. Seniman ini populer dengan karya organic series-nya, dimana lebih dari 200 kg kawat sudah habis dilalap. Bayangkan saja, jika kawatnya ditarik memanjang, sudah pasti jarak Jogja-Solo terlampaui. Hehehe...

Ludira mengaku bahwa merangkai kawat menjadi bentuk bulatan-bulatan rumit adalah pekerjaan yang sangat membosankan. Namun semangatnya tak pernah goyah untuk mewujudkan karya impiannya ini. Ia akan lahirkan karya dengan visualisasi akar umbi-umbian berukuran 3,5 meter, memperindah suatu sudut dinding hotel dan disinyalir membuat 'wilayah' ini makin artistik. Bagi saya, karyanya juga mirip dengan banyak atom yang terjalin dalam satu ikatan kimia.

Karya ini mengandung filosofi tentang tanaman umbi, tubuhnya membesar karena nutrisi dalam tanah dan nasibnya pun tergantung pada pemeliharaan bumi.  

Nilai Seni yang akan Terus Hidup

Kelima karya ini mewakili 'mother of earth' yang akan terpajang cantik di GAIA Cosmo Hotel Yogyakarta, sebuah langkah untuk memperingati hari Sumpah pemuda ke-89. Masyarakat diajak untuk melihat seni secara langsung saat diolah sang seniman, bukan hanya tampilan finish di galeri seperti pada umumnya. Event penciptaan seni ini terealisasi atas gagasan matching antara konsep GAIA dengan imajinasi terpendam para seniman.

GAIA memberikan fasilitas kepada Benda Art Management beserta 5 orang seniman muda lokal Yogyakarta untuk bersatu dalam gerakan GAIA Art Movement: Rootend in Art. Tujuan utamanya adalah mengangkat kekuatan seni para seniman lokal agar lebih dikenal masyarakat, mulai nasional hingga internasional.

Bagi saya pribadi, ada banyak nilai yang dapat dipetik dari event yang menghadirkan alam sebagai bahan utama untuk menghasilkan karya apik ini.

  1. Saya semakin memahami bahwa seni bukanlah terbatas pada kertas, kanvas maupun berwujud patung bahan solid. Tapi limbah kaca, keramik, metal, kayu dan rajutan kawat logam pun bisa menjadi sesuatu yang indah dan bermanfaat. Sangat takjub dengan itu.
  2. Seni ternyata tak terbatas pada penciptaan ide, namun proses panjangnya adalah inti dari seni itu sendiri karena didalamnya bergelut proses kreatif yang sesungguhnya.
  3. Seni itu bisa terus hidup jika kita bisa menghidupi. Seperti kaca bekas maupun keramik yang diolah kembali jadi karya unik, disanalah 'nilai seni' bersemayam selamanya.
  4. Alam memberi inspirasi luar biasa bagi karya penciptaan para seniman dan terbukti dari hasil karya lima seniman muda ini.
  5. Mengamati proses berseni, ternyata banyak kejutan yang saya lihat, baik proses pembuatannya maupun hasil akhirnya. Seperti bantal metal yang tak membutuhkan bahan kimia dan cat saat finishing-nya, kok bisa menghasilkan karya secantik itu?

Kebersamaan kami dengan para seniman dan tim kreatif GAIA Cosmo Hotel Jogja (Dokumentasi Pribadii)
Kebersamaan kami dengan para seniman dan tim kreatif GAIA Cosmo Hotel Jogja (Dokumentasi Pribadii)
Jogja, sebuah kota kecil yang beruntung karena menampung banyak seniman hebat. Ini bisa membawa pengalaman luar biasa untuk melahirkan banyak karya baik, termasuk mereka yang hobi menyematkan unsur Gaia didalamnya. Peluklah alam dengan melingkarkan tangan Anda di sebuah pohon rindang ataupun terbangkan kembali kupu-kupu yang sempat rehat sejenak di jemari cantik Anda. Inilah cara Anda merasakan pelukan ibu bumi. Ini juga akan memberikan inspirasi nilai seni yang tak terbatas. Jiwa, hati dan pikiran Anda akan berterimakasih untuk itu.

Riana Dewie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun