Menghirup udara bersih serta menikmati nuansa pesisir pantai yang membawa aroma air laut memang nikmat. Saat hendak menikmati gulungan ombak pantai, mata seakan digiring untuk melihat 'penampakan' tak biasa, deretan baling-baling yang berputar sangat cepat. Tanya kanan kiri, baru tahu bahwa ini teknologi untuk menghasilkan energi terbarukan. Makin berjalan, makin penasaran. Perburuan ini terasa sungguh mengasyikkan. Niatnya membidik satu, eh dapatnya banyak. Lha iya, bayangkan saja, desa ini sukses kembangkan tiga sumber energi terbarukan sekaligus. Hebatnya, masyarakat dapat menikmatinya secara gratis tis... :D
Puas meniti jalan Pandansimo, saya akhirnya berniat menggali informasi tentang energi terbarukan yang berkembang di sini. Bersyukur saya bertemu dengan mas Jefri, seorang yang telah tiga tahun berkiprah mengembangkan energi terbarukan, bahkan sangat bersemangat menginformasikan banyak 'kabar baik' tentang perkembangan energi di Dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul ini.
Bayangkan saja, desa ini secara mandiri telah mampu menyuplai listrik dan gas alam secara gratis untuk menunjang bisnis kuliner di sekitaran pantai. Nah, dari mana sih sumber energi terbarukan ini didapat?
Sistem Energi Kincir Angin dan Panel Surya
Kawasan Pantai Baru ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat baik, diantaranya angin. Angin sendiri merupakan sumber daya alam yang takkan pernah habis serta memiliki sifat lebih bersih dibanding energi lainnya. Potensi ini tentu tak boleh disia-siakan begitu saja, hingga akhirnya dibangunlah beberapa kincir angin yang berfungsi sebagai penangkap angin yang kemudian dikonversi menjadi listrik.
Tak hanya kincir angin saja loh yang nangkring di atas tanah pesisir ini. Panel Surya pun tak ketinggalan beraksi sebagai teknologi pelengkap penyimpan energi, khususnya panas matahari. Matahari sendiri sering dimaknai sebagai sumber cahaya terkuat yang takkan pernah habis sepanjang waktu. Nah, panel surya yang mengandung sel surya (photovoltaic) ini akan bekerja menangkap energi matahari lalu mengubahnya menjadi listrik.
Pengembangan Energi Hibrid di PLTH Bayu Baru
Pengembangan Energi Hibrid Pantai Baru, Ngentak, Bantul (Dokumentasi Pribadi)
PLTH Pantai Baru Pandansimo ini merupakan realisasi dari Sistem Inovasi Daerah (SIDa), dimana ini diprakarsai oleh Departemen Riset dan Teknologi (Ristek) yang didukung penuh oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Kondisi alam yang terbuka serta berhadapan langsung dengan Samudera Hindia adalah alasan kuat mengapa kawasan yang memiliki luas sekitar 8 hektar ini sangat cocok dijadikan tempat untuk pengembangan energi hibrid.
Pengembangan Biogas, Energi alternatif untuk Efisiensi Biaya
Di seberang jalan dari pembangunan kincir angin, tampak ratusan kandang hewan ternak yang tertata rapi. Usut punya usut, ini merupakan deretan kandang kelompok ternak sapi Pandan Mulyo yang dikelola oleh masyarakat setempat. Kotoran dari sekitar 150 ekor sapi ini tampak menggunung hampir di setiap sisi kandang dan di tempat inilah terjadi proses produksi energi terbarukan lainnya, Biogas. Â
Sukses Kembangkan Tiga Energi Sekaligus, Inilah Keunggulan Desa Wisata Pantai Baru Pandansimo
Baik untuk masyarakatnya maupun para pengunjung pantai, tentu sumber energi terbarukan yang dihasilkan di kawasan ini turut menunjang perkembangan desa dari berbagai aspek kehidupan. Apa saja itu? Berikut beberapa hal yang berhasil saya rangkum:
1. Daya Tarik Wisata Lengkap
Saat mengunjungi pantai ini untuk kesekian kalinya, ada tiga daya tarik yang saya temukan. Pertama keindahan pantainya yang menjadi favorit banyak orang. Kedua, deretan danau buatan sebagai tempat penangkaran udang. Dan yang ketiga, penasaran dengan istilah 'wisata turbin' yang jarang saya dengar di area Jogja. Itulah yang memaksa saya ke sana :D Â
2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Listrik yang dihasilkan dari pengembangan energi hibrid ini sangat bermanfaat menunjang penerangan di wilayah pantai baru, aktivitas irigasi pertanian, perikanan air tawar, mencuci piring, dan berbagai pemanfaatan lainnya. Secara merata setiap rumah diberi jatah 1 ampere listrik, dimana ini sudah cukup untuk menampung 3 lampu, 1 kipas angin, 1 magic jar serta pemanfaatan ringan lainnya. Penggunaan listrik lebih dari 1 ampere bisa diajukan secara khusus.
Sebelum tahun 2010, kawasan pantai ini belum teraliri listrik sehingga aktivitas ekonominya terbatas hingga sore hari. Namun setelah PLTH dikembangkan, roda perekonomian berkembang hingga malam hari.
4. Kotoran Ternak Kaya Manfaat
Kotoran ternak yang dihasilkan biasanya diolah menjadi pupuk, baik cair maupun padat. Tentang Biogas sendiri, ternyata tak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, namun juga untuk kelangsungan hidup hewan ternak itu sendiri, misalnya untuk memasak komboran (tambahan makan ternak), bekatul dan aktivitas lainnya.
 5. Sentra Produksi Es Kristal dan Es Balok
Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memberikan bantuan alat untuk memproduksi es, tindak lanjut dari pemberdayaan listrik yang dikembangkan melalui PLTH ini. Es yang diproduksi ada dua macam, yaitu es balok untuk kebutuhan cuci piring, sedangkan es kristal dimanfaatkan untuk warung kuliner dan kebutuhan nelayan. Tentu, keduanya berasal dari sumber yang tak sama.
Sejak PLTH ini dikembangkan di Desa Ngentak, warga lokal turut ketiban rejeki karena di sini dibutuhkan banyak tenaga kerja untuk pengelolaan. Tentu saja, ini turut mengurangi angka pengangguran pada masyarakat sekitar.Â
7. Pusat Penelitian (Wisata Edukasi) Energi Terbarukan
Karena sukses kembangkan tiga energi terbarukan sekaligus, banyak pihak dari luar yang melakukan kunjungan ke tempat ini, baik itu instansi pemerintah ataupun sekolah-sekolah mulai dari SD hingga universitas. Biasanya mereka diajak touring ke beberapa titik sumber energi, mengadakan penelitian tentang gas dan aktivitas lain agar memahami tentang energi terbarukan yang dikembangkan di sini.
Anda berminat coba?
Nah, PLTH pantai Baru ini juga memiliki WORKSHOP yang memiliki banyak fungsi, diantaranya sarana transfer ilmu Energi Baru Terbarukan (EBT) kepada masyarakat, wadah bagi akademisi melakukan kerja praktik/penelitian, penunjang perbaikan seluruh komponen sistem PLTH serta sebagai tempat pelatihan cara merawat dan instalasi PLTH. Tempat ini juga memiliki fasilitas bengkel elektrik, bengkel mekanik serta bengkel komposit sebagai penunjang kegiatan operasional di PLTH Pantai Baru.
Permasalahan yang Dihadapi Â
Dibalik keunggulan yang dapat dinikmati masyarakat, tim dari pengembang PLTH di kawasan pantai Baru ini juga mengalami beberapa kendala. Hal utama yang dibutuhkan untuk pengembangan PLTH Pantai Baru saat ini adalah dana operasional, baik untuk perawatan mesin maupun meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
Selain dana, ada beberapa peralatan yang sudah tak bisa dioperasikan, seperti beberapa turbin maupun alat produksi es. Pengajuan sparepart/alat baru sudah dilakukan, namun ini butuh proses panjang dan waktu yang lama.
Melihat beragam masalah yang dihadapi, tim dari pengembang energi terbarukan di sini berharap agar pemerintah dan juga pihak terkait lainnya dapat memberikan solusi terbaik karena bagamanapun juga, perlengkapan ini sudah berkontribusi meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
Riana Dewie
Sumber Referensi:
- Brosur PLTH Pantai Baru Pandansimo
- Observasi & wawancara langsung dengan narasumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H