Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dahsyat, Desa ini Sukses Kembangkan Tiga Energi Terbarukan Sekaligus

6 Oktober 2017   22:37 Diperbarui: 6 Oktober 2017   23:53 8375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup Pembangkit energi Listrik (Brosur PLTH)

Dibalik keunggulan yang dapat dinikmati masyarakat, tim dari pengembang PLTH di kawasan pantai Baru ini juga mengalami beberapa kendala. Hal utama yang dibutuhkan untuk pengembangan PLTH Pantai Baru saat ini adalah dana operasional, baik untuk perawatan mesin maupun meningkatkan kesejahteraan karyawannya.

Selain dana, ada beberapa peralatan yang sudah tak bisa dioperasikan, seperti beberapa turbin maupun alat produksi es. Pengajuan sparepart/alat baru sudah dilakukan, namun ini butuh proses panjang dan waktu yang lama.

Melihat beragam masalah yang dihadapi, tim dari pengembang energi terbarukan di sini berharap agar pemerintah dan juga pihak terkait lainnya dapat memberikan solusi terbaik karena bagamanapun juga, perlengkapan ini sudah berkontribusi meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

Keindahan Pantai Baru Pandansimo (Dokumentasi Pribadi)
Keindahan Pantai Baru Pandansimo (Dokumentasi Pribadi)
INDAH dan KAYA, itulah julukan yang saya sematkan untuk kawasan wisata pantai Baru Pandansimo. Energi terbarukan ini tentu lebih ramah lingkungan bahkan mampu mengurangi global warming. Terbukti kan, bahwa sumber daya alam kita adalah barang mewah dan potensi untuk menghasilkan energi terbarukan ini melimpah ruah. Tak perlu menunggu jutaan tahun lamanya, semua tersedia untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.  

Riana Dewie

Sumber Referensi:

  • Brosur PLTH Pantai Baru Pandansimo
  • Observasi & wawancara langsung dengan narasumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun