Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar dari Nana, Owner Nanamia Pizzeria yang Jalankan Bisnis dengan Hati

9 September 2017   23:56 Diperbarui: 10 September 2017   01:08 2953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidangan Pembuka (Dokumentasi Pribadi)

 

Menjalankan pekerjaan secara total memang tak mudah. Semua butuh perjuangan, butuh pengorbanan. Apalagi jika ingin mengembangkan sebuah bisnis, segala hal harus dipersiapkan secara matang, baik dalam hal penentuan produk yang akan dijual, persiapan budget, analisis pasar bahkan risiko terberatpun harus kita pikirkan dari awal.

Saat bisnis mulai berjalan, tak jarang kita akan menemukan banyak hambatan. Bukan hanya dipengaruhi faktor internal, namun terpaan badai dari luar pun terkadang menjadi alasan robohnya 'istana' yang telah kita bangun. Ini hanyalah secuil bukti bahwa mempertahankan bisnis ternyata bukanlah hal mudah. Dalam kepelikan mencari jati diri, sepasang pebisnis muda ini telah menginspirasi saya, tentang sebuah kegigihan yang berbalut 'suara' hati hingga mengantar mereka pada kesuksesan. 

Nana, seorang wanita muda mandiri yang sukses keluar dari zona nyaman, bahkan sedari kecil. Didikan orang tua yang seolah memaksanya untuk 'jauh' dari rumah, membentuk dirinya menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab. Tak lama setelah ia menyelesaikan pendidikannya di UGM, ia mulai berpikir untuk berkarya sesuai passion.

Bersama sang suami, Matthias, ia memberanikan diri untuk membangun sebuah bisnis sekitar tahun 2007, dimana semua diawali dengan kesederhanaan. Siapa sangka, setelah berjalan satu dekade, bisnisnya yang kecil tadi bermetamorfosis menjadi sebuah resto premium yang sukses menarik banyak penggemar.

Resto Mengalami Perkembangan dari waktu ke waktu (Dokumentasi Pribadi)
Resto Mengalami Perkembangan dari waktu ke waktu (Dokumentasi Pribadi)
Orisinalitas Bisnis itu Penting

Menurut saya, bisnis yang dibangun pasangan ini memang tak biasa. Mereka mengembangkan bisnis kuliner pizza, namun pengolahannya menggunakan teknik yang super original, yaitu dibakar di dalam tungku panas, dimana di zaman modern ini, proses pengolahan seperti ini sudah jarang kita temui. Ehmmm, padahal kalau dipikir-pikir, pengolahan pizza dengan cara ini bakal lebih lama matangnya ya. Mau tahu alasannya? Mempertahankan orisinalitas, itu. 

Orisinalitas inilah yang nyatanya terbukti mampu mempertahankan bisnisnya hingga saat ini. Tak hanya mengutamakan pelayanan terbaik kepada pelanggan, pasangan ini bahkan tak segan untuk secara rutin meminta kritik & saran demi meningkatkan kualitas bisnisnya. Inovasi pun selalu ada, sepanjang waktu.

Senja yang memudarkan awan cerah hari itu menjadi saksi bahwa kami telah hadir dalam lingkaran atmosfer bisnis yang berbalut aroma 'kekeluargaan'. Senyum manis Nana selalu menghias wajah cantiknya kala ia berbagi cerita kepada kami, tentang bisnis kulinernya yang hingga saat ini telah digemari oleh banyak orang, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kehangatan Nanamia Pizzeria, Saya Merasakannya

Hampir dua jam kami berbagi canda dengan sang owner sembari menyerap beberapa ilmu baru tentang menjalankan bisnis dengan hati. Saat menikmati 'pesta kebun' yang mulai dipadati pengunjung, kami merasakan kehangatan yang luar biasa. Hal yang jarang saya rasakan di tempat pemanja lidah lainnya.

Resto yang terbangun atas kegemaran sang owner akan masakan Italia ini menawarkan beragam pesona yang membuat pelanggan ingin balik dan balik lagi. Mulai dari karyawan hingga pelanggan, tak ada satu pun yang absen untuk diberikan perhatian. Penasaran akan kehangatan yang ditawarkan oleh Nanamia Pizzeria? Berikut pengalaman saya. 

1. Tawarkan Nuansa Classic Romantic

"Wow... ini keren bangetttt...", ucap kagum seorang wanita muda yang berjalan beriringan dengan saya saat diajak oleh keluarganya melangkah menuju resto yang didesain dengan gaya Italia ini. 

Mematri desain anggun mulai dari depan hingga belakang tentu membawa kesan hangat bagi yang mengunjunginya. Dipercantik dengan aroma alam, mulai batu-batuan hingga penghijau area resto, siapa sih yang gak bakal merasa nyaman berlama-lama di sini?

Apalagi warna sephia lampu-lampu di atasnya sungguh membawa nuansa classic romantic di malam hari. Yakin deh, sekali kesini, Anda pasti ketagihan. Tak hanya dengan makanannya, tapi juga nuansanya. Jangan lupa membawa pasangan Anda yahhh, biar romantisnya total banget :D

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
2. Kapasitas Besar & Fleksibel

Bagi Anda yang ingin menghabiskan waktu bersama pasangan, sahabat, keluarga besar ataupun satu kampung sekalipun..hihihi..., Nanamia Pizzeria menyediakan tempat yang lumayan luas. Kapasitas untuk 150 orang menurut saya mencukupi kebutuhan Anda saat ingin mengemas beragam acara di tempat ini. 

Ada banyak tawaran nuansa yang bisa dipilih sembari menikmati beragam menu istimewa. Bagi Anda yang ingin merasa hangat, silahkan duduk di bangku bagian dalam. Bagi Anda yang ingin bersantai ala-ala pantai, manfaatkan saja bantal manja yang akan membawa suasana nyaman seperti di rumah sendiri. Nah, bagi Anda yang ingin dibalut suasana alam, monggo duduk di bangku berlantai rumput (garden) yang akan membawa efek relaksasi karena udaranya yang bersih serta pandangan mata yang serba hijau. 

Owner pun menerima reservasi untuk berbagai acara di tempat ini, seperti ultah, pernikahan, cooking class, art class, acara-acara resmi atau fun, dsb. Tempat ini juga ramah anak-anak loh, jadi gak heran banyak kegiatan menarik dari sekolah-sekolah yang memanfaatkan sentra berkuliner Italia ini.  

3. Mengutamakan Kualitas, bukan Kuantitas

Ibu Nana dan Bapak Matthias selalu berusaha memberikan pelayanan optimal kepada pelanggan. Bahkan sebagai owner, mereka tak malu untuk terjun langsung melayani pelanggan, yaitu dengan menyapa mereka, menawarkan menu best seller, menjawab pertanyaan pelanggan bahkan mengantarkan makanan ke meja pelanggan.

Mengapa demikian? Satu prinsip yang mereka pegang hingga saat ini adalah berbisnis dengan hati, melayani sepenuh hati. Tak heran jika prinsip ini telah mengembangkan bisnis mereka dari waktu ke waktu. Ini pulalah yang menjadi alasan mengapa hingga hari ini mereka belum menerima kerjasama franchise.

Saat membuka franchise, usaha mereka mungkin akan semakin menguntungkan secara finansial. Tapi ada hal yang mereka takutkan, yaitu kurangnya sentuhan hati bagi setiap cabang bisnis yang kelak akan disepakati. Bagimana jika kualitas pelayanannya tak sebagus sekarang? Nah, inilah bukti bahwa kepuasan pelanggan adalah prioritas owner, tak sekedar menumpuk keuntungan.

Layanan Delivery Order dengan media transportasi gaya Italia (Dokumentasi Pribadi)
Layanan Delivery Order dengan media transportasi gaya Italia (Dokumentasi Pribadi)
4. Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan

Tak hanya melayani pelanggan dengan hati, owner pun berusaha menghargai apa pun yang dimilikinya, termasuk karyawan. Nah, puluhan karyawan di sana memiliki semangat kerja yang tinggi karena Nana dan Matthias mengajak mereka untuk bekerja dalam nuansa kekeluargaan. 

Dalam dunia bisnis, kesejahteraan karyawan adalah salah satu tolok ukur kesuksesan. Nanamia Pizzeria pun mengusahakan yang terbaik untuk keryawannya, diantaranya adalah fasilitas cek kesehatan setiap bulannya oleh dokter yang ditunjuk. Mereka hanya ingin memastikan bahwa karyawan yang bekerja dalam kondisi sehat sehingga memiliki semangat & efektivitas yang tinggi saat menjalankan tugas.

5. Bahan Baku Kualitas Tinggi

Untuk memenuhi kebutuhan pengolahan menu-menu Italia yang ditawarkan di resto ini, owner berusaha untuk mendapatkan bahan baku terbaik. Selain dari Indonesia, beberapa kebutuhan bahan baku juga mereka dapatkan dari belahan bumi lainnya karena memang beberapa bahan tidak terdapat di Indonesia, ataupun supplier lokal tak sanggup menyediakan kebutuhan tertentu setiap bulannya. Dengan bekerjasama dengan supplier terbaik, mereka berusaha untuk tak absen menyediakan menu-menu favorit pelanggan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, resto ini memanggang pizza dengan menggunakan tungku tradisional seperti pizza yang diolah di Italia ratusan tahun lalu. Sebagai pelengkapnya, kayu bakar yang digunakan sebagai bahan bakarnya juga tak sembarangan loh karena mereka menggunakan kayu dari pohon buah berkualitas tinggi. Pantas saja, saat pizza dipanggang, saya mencium aroma khas wangi alam yang jarang saya rasakan. Alasan ini pula yang membuat pizza di sana memiliki taste yang 'unik'.

Pengolahan Pizza dengan Tungku berbahan bakar kayu buah-buahan (Dokumentasi Pribadi)
Pengolahan Pizza dengan Tungku berbahan bakar kayu buah-buahan (Dokumentasi Pribadi)
6. Sabet Sertifikasi Halal & Restoran Bintang Tiga

Nah, atas kerja keras seluruh tim, Nanamia Pizzeria sukses kalungi gelar 'Restoran Bintang Tiga'dan menerima sertifikasi halal, seperti yang diharapkan owner selama ini. Semua menu yang ditawarkan, baik kemasan maupun pelayanannya memang menggunakan gaya Italia, kecuali penggunaan wine dan 'no pork' tentunya. Di Italia, wine sangat berkontribusi dalam pengolahan makanan, termasuk pizza. Namun di Nanamia Pizzeria, makanan halal bisa didapatkan dengan mudah. Semua aman, Anda tak perlu khawatir. 

Dengan terkoordinasinya berbagai elemen yang mendukung bisnis ini, resto yang kini memiliki dua cabang ini nyatanya diterima oleh masyarakat, baik lokal maupun wisatawan luar karena memiliki perpaduan nuansa makan yang menyenangkan serta tawaran hidangan yang luar biasa banyak, yaitu kisaran 200 menu. Wow, mantab :D

Nah, bagi yang penasaran dengan menunya, berikut penampakan beberapa yang istimewa, yang meliputi hidangan pembuka, utama dan penutup. 

Hidangan Pembuka (Dokumentasi Pribadi)
Hidangan Pembuka (Dokumentasi Pribadi)
Hidangan Utama (Dokumentasi Pribadi)
Hidangan Utama (Dokumentasi Pribadi)
Hidangan Penutup (Dokumentasi Pribadi)
Hidangan Penutup (Dokumentasi Pribadi)
Mari Petik Pelajaran Berharga

Nah, itulah cerita perjalanan kesuksesan satu sentra kuliner di Jogja yang saat ini sedang merayakan anniversary-nya yang ke-10. Sebagai orang awam, saya pribadi sungguh terinspirasi dengan modal nekatnya Ibu Nana dan Bapak Matthias yang akhirnya membuahkan hasil luar biasa.

Ada beberapa pelajaran berharga yang dapat kita petik dari perjalanan satu dekade resto Nanamia Pizzeria ini.

  • Pertama, jika memulai bisnis, kita harus memiliki rasa percaya diri yang kuat tentang produk yang ditawarkan. Dengan begitu, masyarakat akan lebih mudah percaya dan tak ragu untuk membelinya.
  • Kedua, kultur suatu daerah ternyata berpengaruh pada perkembangan bisnis. Oleh karena itu, pebisnis harus mampu menyesuaikan produknya dengan budaya setempat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
  • Ketiga, bisnis memang harus dikerjakan secara total dan melibatkan hati. Dengan demikian, semua energi yang terlibat didalamnya dapat disatukan hingga mewujudkan hasil yang luar biasa, baik bagi owner, karyawan maupun pelanggan.

Hasil Kerja Keras Ibu Nana dan Bapak Matthias (Dokumentasi Pribadi)
Hasil Kerja Keras Ibu Nana dan Bapak Matthias (Dokumentasi Pribadi)
Selamat bermimpi dan merealisasikan mimpi Anda untuk mengembangkan sebuah bisnis sukses di masa depan. Semua orang, termasuk Anda, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih sukses, walaupun dengan jalan yang tak sama. Semoga semangat bisnis dari Ibu Nana dan Bapak Matthias ini menginspirasi.

Riana Dewie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun