Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar dari Nana, Owner Nanamia Pizzeria yang Jalankan Bisnis dengan Hati

9 September 2017   23:56 Diperbarui: 10 September 2017   01:08 2953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidangan Utama (Dokumentasi Pribadi)

Mengapa demikian? Satu prinsip yang mereka pegang hingga saat ini adalah berbisnis dengan hati, melayani sepenuh hati. Tak heran jika prinsip ini telah mengembangkan bisnis mereka dari waktu ke waktu. Ini pulalah yang menjadi alasan mengapa hingga hari ini mereka belum menerima kerjasama franchise.

Saat membuka franchise, usaha mereka mungkin akan semakin menguntungkan secara finansial. Tapi ada hal yang mereka takutkan, yaitu kurangnya sentuhan hati bagi setiap cabang bisnis yang kelak akan disepakati. Bagimana jika kualitas pelayanannya tak sebagus sekarang? Nah, inilah bukti bahwa kepuasan pelanggan adalah prioritas owner, tak sekedar menumpuk keuntungan.

Layanan Delivery Order dengan media transportasi gaya Italia (Dokumentasi Pribadi)
Layanan Delivery Order dengan media transportasi gaya Italia (Dokumentasi Pribadi)
4. Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan

Tak hanya melayani pelanggan dengan hati, owner pun berusaha menghargai apa pun yang dimilikinya, termasuk karyawan. Nah, puluhan karyawan di sana memiliki semangat kerja yang tinggi karena Nana dan Matthias mengajak mereka untuk bekerja dalam nuansa kekeluargaan. 

Dalam dunia bisnis, kesejahteraan karyawan adalah salah satu tolok ukur kesuksesan. Nanamia Pizzeria pun mengusahakan yang terbaik untuk keryawannya, diantaranya adalah fasilitas cek kesehatan setiap bulannya oleh dokter yang ditunjuk. Mereka hanya ingin memastikan bahwa karyawan yang bekerja dalam kondisi sehat sehingga memiliki semangat & efektivitas yang tinggi saat menjalankan tugas.

5. Bahan Baku Kualitas Tinggi

Untuk memenuhi kebutuhan pengolahan menu-menu Italia yang ditawarkan di resto ini, owner berusaha untuk mendapatkan bahan baku terbaik. Selain dari Indonesia, beberapa kebutuhan bahan baku juga mereka dapatkan dari belahan bumi lainnya karena memang beberapa bahan tidak terdapat di Indonesia, ataupun supplier lokal tak sanggup menyediakan kebutuhan tertentu setiap bulannya. Dengan bekerjasama dengan supplier terbaik, mereka berusaha untuk tak absen menyediakan menu-menu favorit pelanggan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, resto ini memanggang pizza dengan menggunakan tungku tradisional seperti pizza yang diolah di Italia ratusan tahun lalu. Sebagai pelengkapnya, kayu bakar yang digunakan sebagai bahan bakarnya juga tak sembarangan loh karena mereka menggunakan kayu dari pohon buah berkualitas tinggi. Pantas saja, saat pizza dipanggang, saya mencium aroma khas wangi alam yang jarang saya rasakan. Alasan ini pula yang membuat pizza di sana memiliki taste yang 'unik'.

Pengolahan Pizza dengan Tungku berbahan bakar kayu buah-buahan (Dokumentasi Pribadi)
Pengolahan Pizza dengan Tungku berbahan bakar kayu buah-buahan (Dokumentasi Pribadi)
6. Sabet Sertifikasi Halal & Restoran Bintang Tiga

Nah, atas kerja keras seluruh tim, Nanamia Pizzeria sukses kalungi gelar 'Restoran Bintang Tiga'dan menerima sertifikasi halal, seperti yang diharapkan owner selama ini. Semua menu yang ditawarkan, baik kemasan maupun pelayanannya memang menggunakan gaya Italia, kecuali penggunaan wine dan 'no pork' tentunya. Di Italia, wine sangat berkontribusi dalam pengolahan makanan, termasuk pizza. Namun di Nanamia Pizzeria, makanan halal bisa didapatkan dengan mudah. Semua aman, Anda tak perlu khawatir. 

Dengan terkoordinasinya berbagai elemen yang mendukung bisnis ini, resto yang kini memiliki dua cabang ini nyatanya diterima oleh masyarakat, baik lokal maupun wisatawan luar karena memiliki perpaduan nuansa makan yang menyenangkan serta tawaran hidangan yang luar biasa banyak, yaitu kisaran 200 menu. Wow, mantab :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun