Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Nguri-uri" Budaya Lokal, Cara Saya Menjaga Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2017   19:59 Diperbarui: 17 Agustus 2017   20:48 1266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dengan prajurit pakualaman (Dokumentasi Pribadi)

 Indonesia.... selamat HUT ke-72 ya, semoga selalu merdeka dalam segala bidang kehidupan. Saya merasa sangat bangga menjadi bangsa Indonesia. Yang saya tahu, Indonesia itu tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Nah, Koes Plus banget ini. Ini bermakna bahwa Indonesia punya tanah yang sangat subur. Benih apapun yang terjatuh di atas tanah bakal bertumbuh hingga menghasilkan bunga dan buah manis. Harapannyatak hanya benih tanaman, namun benih-benih generasi muda pun semoga direstui Tuhan untuk meneruskan semangat pahlawan bangsa.

Perjuangan Pahlawan di Masa Lalu

Kemerdekaan hari ini benar-benar tak luput dari perjuangan pahlawan bangsa. Iya, jika mendengar betapa mereka rela bertaruh nyawa, saya bisa merasakan pedihnya. Dari SD hingga SMU, saya benar-benar digojlok dengan pelajaran sejarah yang begitu kentalnya. Dulu saya biasa-biasa saja, membaca ceritanya ya hanya sekedar mengerti dan menghafalkan, maklum biar nilai ujian sejarah bagus.

"Nduk, Le, biyen mbah kakung taruhan nyowo. Bola-bali diculik penjajah tapi iso mlayu. Nek mbahmu kebacut dipateni, mungkin bulikmu kuwi ra bakal lahir nduk. Sukur Gusti maringi umur dowo...", cerita simbah putri dengan mata berkaca-kaca. Artinya kira-kira seperti ini, cucu-cucuku, dulu kakek bertaruh nyawa. Berkali-kali ditawan penjajah namun bisa melarikan diri. Andai terlanjur dibunuh, mungkin tante (termuda) tidak akan terlahir ke dunia ini. Syukurlah Tuhan memberikan umur panjang.

Simbah saya ini dan semua orang yang bernasib sama di masa lalu adalah saksi hidup betapa perjuangan melawan penjajah sangatlah berat. Butuh keberanian dan tekad kuat untuk lepas dari belenggu ini walaupun pada akhirnya banyak nyawa-nyawa melayang saat mereka bertempur di medan perang. Mungkin kata pepatah 'bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian' sangat cocok untuk negara kita. Setelah proses perjuangan ratusan tahun, melalui perantara Bpk. Ir. Soekarno, proklamasi kemerdekaan akhirnya dikumandangkan.

Perjuangan Generasi Baru di Masa Kemerdekaan

Indonesia sudah 72 tahun merdeka, dan ini sebuah prestasi yang luar biasa. Nah, tugas kita sekarang adalah menjaga warisan kemerdekaan yang sudah ditinggalkan oleh para pahlawan di masa lalu. Iya benar, dan saya rasa itu tak mudah. Mencoba instrospeksi, saya rasa masih belum ada hal konkret yang saya sumbangkan untuk Indonesia. Dari hal prestasi sekolah, saya biasa-biasa saja. Dari hal menjaga lingkungan, saya juga masih harus belajar. Dari hal memperjuangkan sesuatu, saya pun masih malas-malasan dan suka berhenti di tengah jalan diwarnai keluhan. Duh, masih jauh dari semangat para pejuang bangsa ya L

Mempertahankan kemerdekaan RI sesungguhnya bisa dilakukan dengan banyak cara. Asal bersifat positif bagi Indonesia, saya rasa itu baik. Salah satu yang saya sukai dari Indonesia adalah unsur seni dan budaya. Dan syukurlah, kota Jogja memfasilitasi saya untuk belajar banyak hal tentang ini.

Maaf, ini mungkin tak sekeren perjuangan pahlawan masa lalu. Tapi, kecintaan saya kepada seni dan budaya Jogja sukses menggiring saya untuk datang di beberapa event menarik di kota ini. Saya datang, motret-motret suasana di sana, berinteraksi dengan beberapa orang yang terlibat bahkan andai bisa menuliskannya di Kompasiana, kepuasan saya berlipat ganda.

Melanjutkan perjuangan pahlawan dengan mencintai dan nguri-uri (melestarikan) budaya lokal sepertinya tak ada salahnya. Walaupun minim perjuangan, setidaknya saya cinta dengan seni dan budaya Indonesia. Pengalaman inilah yang membuat saya makin menyadari bahwa Indonesia ternyata memang negara yang kaya raya. Mau tahu buktinya? Berikut kekayaan seni & budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini:

1. Festival Seni Budaya Klasik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun