Selain mendatangkan rezeki, secara tak langsung Kompasiana menjadi media bagi saya untuk mengasah kemampuan agar kedepannya dapat menulis lebih baik lagi. Nah, terbukti kan kalau Kompasiana membawa keberuntungan :)
4. Sejak Kapan Wajah Nongol di TV? Sejak Nulis di Kompasiana dong :D
Ah, ini ada kisah menggelitik. Siang itu, saat dimana saya berada di kantor tapi sedang merasakan boring yang levelnya duh... minta ampun. Daripada stres, saya buka-buka Google dan baru nyadar bahwa hari itu bertepatan dengan Hari Anak Nasional. Entah dari mana idenya, secara spontan saya akhirnya menulis tentang anak di Hari Anak Nasional dan berhasil publish di Kompasiana. Kagetnya, selang 2 jam, HP saya berbunyi dan ternyata itu yang menelpon adalah salah seorang admin Kompasiana.
Detik itu juga, saya dipilih sebagai salah satu dari empat kompasianer yang ikut berdiskusi dalam acara live di Kompas TV saat acara Kompasiana TV pada malam harinya (melalui video call), tentunya membahas tentang Hari Anak Nasional dengan bintang tamu Kak Seto Mulyadi. Awalnya sempat bingung namun ujung-ujungnya saya terima tawaran tersebut. Bayangin saja, nulis iseng di siang harinya, lalu ikut acara live di malam harinya.
Akhirnya, saya baca-baca lagi tuh tulisan saya tadi sebagai ilmu ‘ngomong’ di layar TV. Eh, saat live, semua yang saya pelajari ternyata gak kepake alias materinya sangat berbeda dari tulisan saya dan parahnya harus dianalisis dadakan. Padahal ini salah satu kelemahan saya. Gubrakkkk..!!! Dengan mikir dadakan, saya ngomong ngalor ngidul gak jelas, bercampur grogi lagi. Pokoknya nano-nano lah rasanya. Hihihi...
5. Ihhhh, kok bisa sih ke Singapura Gratis? Iya dong, gara-gara Kompasiana inih :D
Saya nih, yang dulunya gak pede nulis, yang dulunya malu banget saat tulisan dikomentari orang, kini bahkan berani lho nulis untuk tujuan komersil alias ikut blog competition. Hehe... Iyalah komersil, kalau menang kan bisa dapat rezeki. Siapa yang gak mau coba? Berbekal nekat dan belajar tentang tema yang dilombakan, saya akhirnya ikut beberapa lomba blog di Kompasiana.
Nah itulah berbagai moment berharga saya bersama kompasiana selama 4 tahun terakhir. Semua terasa istimewa, apalagi saya bisa menumpahkan setiap cerita hidup saya ini di Kompasiana dari waktu ke waktu. Setiap kali mau posting tulisan, ada saja rasa senang, senang karena ada hal baru yang ingin saya bagikan kepada pembaca, sekalipun sangat sederhana dan jauh dari sempurna.Â
Tahun lalu saya punya sebuah pengalaman yang tak biasa karena saat ingin posting sebuah tulisan, saya merasa deg-degan, was-was, takut dll. Iya, merasa takut kalau-kalau ini dianggap tulisan yang tak layak untuk dipublikasikan karena membahas tentang kebersamaan umat beragama. Tapi dalam hati, saya benar-benar ingin menyebar tulisan ini ke jagat maya dan akhirnya saya beranikan diri untuk publish.