Mudik dengan sepeda motor memang murah meriah ya. Bayangkan saja jika Anda mudik bersama pasangan Anda, ditambah membawa dua atau tiga anak, ditambah tas isi baju, tambah kardus oleh-oleh untuk kerabat di kampung. Saat perjalanan, tiba-tiba anak menangis karena kepanasan, belum lagi punggung dan pantat sakit karena badan tak bisa bergerak. Makin parah jika diguyur hujan deras bersamaan dengan gerak motor yang terbatas akibat beban berat barang bawaan. Ah, menyedihkan. Jangan pertaruhkan keselamatan orang-orang yang Anda cintai. Lalu, bagaimana dong mengatasinya?
Tak terasa bulan Ramadhan telah usai dan saatnya seluruh umat Islam di dunia merayakan pesta kemenangan di hari raya Idul Fitri (lebaran). Ya, sambutan perayaan lebaran sering ditandai dengan ramainya pusat-pusat perbelanjaan serta macetnya jalan raya dimanapun berada. Masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, lebaran tahun ini pun dihiasi dengan sebuah tradisi masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan ke kampung halamannya alias mudik.
Ya, mudik memang asyik ya karena disanalah akan berkumpul seluruh keluarga yang sangat Anda cintai. Jika terpaksanya lebaran tanpa mudik padahal di desa sudah ada orang-orang terkasih yang menunggu, lebaran Anda mungkin terasa hambar dan tak seistimewa biasanya.
Tentu saja, mudik membutuhkan media transportasi dan kita bisa memilih seusai kebutuhan. Media transportasi untuk mudik memang beragam, diantaranya adalah dengan pesawat terbang, kereta api, bus antar kota, mobil pribadi/sewaan ataupun dengan sepeda motor. Nah, masing-masing tentu memiliki kenikmatannya sendiri. Andaikata mudik dengan pesawat, Anda dijamin cepat sampai di tujuan walaupun harus merogoh biaya yang agak mahal. Begitu pun jika mudik dengan sepeda motor, mungkin terasa melelahkan tapi untuk biaya dijamin murah meriah.
Murah meriah? Ya, tentu saja. Mudik dengan menggunakan sepeda motor memang ringan, tak butuh banyak biaya, hanya butuh tenaga ekstra agar perjalanan lancar dan selamat sampai di kampung halaman. Dengan alasan itulah, saya dan suami juga melakukan mudik dengan sepeda motor. Syukurlah perjalanan lancar karena kami yang berdomisili di Jogja hanya butuh waktu sekitar 1,5 jam saja untuk mudik ke daerah Klaten. Barang bawaan kami tak begitu heboh karena koper dan perlengkapan lainnya kebetulan dititipkan ke mobil orang tua.
Nah, dibalik biaya yang murah dan praktis, mudik menggunakan sepeda motor ternyata memiliki risiko yang besar, terutama jika satu motor diisi oleh banyak orang, yaitu pasangan dan anak-anak bahkan dipenuhi dengan barang bawaan yang berat. Kondisi demikian sungguh berisiko, terutama risiko kecelakaan yang harus diwaspadai oleh para pemudik di jalanan.
Penyebab Kecelakaan Saat Mudik dengan Sepeda Motor
Kecelakaan saat mudik lebaran memang sulit dihindari, baik dengan sepeda motor ataupun kendaraan-kendaraan yang lebih besar. Hal ini sungguh memprihatinkan karena ribuan orang mengalami luka parah bahkan nyawa melayang saat perjalanan menjemput hari kemenangan di kampung halaman.
1. “Awas, Jangan Ngantuk di jalan Pak, Bahaya...”
Nah, ini yang harus diwaspadai oleh seluruh pemudik sepeda motor. Saat hendak melakukan perjalanan mudik, tak ada salahnya Anda melakukan cek kesehatan untuk memastikan bahwa tubuh Anda sehat dan tak mengalami keluhan apapun. Jaga stamina tubuh Anda karena mudik dengan sepeda motor membutuhkan energi yang besar dan konsentrasi penuh.
Jika Anda mengabaikan kesehatan, bisa saja saat berkendara Anda akan mengalami hilang konsentrasi, mengantuk, keseimbangan terganggu, menerobos jalan berlubang sehingga tak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kecelakaan yang tak diinginkan. Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya, siapkan beberapa multivitamin dan obat (jika diperlukan) saat Anda hendak berkendara. Jangan lupa, stok makanan dan minuman juga harus tersedia untuk menjaga keseimbangan tubuh selama perjalanan.
Jika badan capek di jalan bagaimana? Tenang saja, pemerintah dan pihak-pihak lainnya sudah menyediakan fasilitas rest area ataupun posko kesehatan agar Anda dan seluruh keluarga dapat beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Setelah bugar kembali, lanjutkan perjalanan Anda dengan hati-hati.
2.“Ayo Cek Mesin Motor, Pastikan Aman Semua yaa....”
Mesin ibarat tubuh manusia. Jika digunakan terus-menerus tanpa istirahat, ia akan lemah dan tak dapat dioperasikan secara maksimal. Oleh karenanya, sebelum menempuh perjalanan, cek juga kondisi motor Anda agar aman untuk diajak menjelajah medan dalam kondisi apapun. Cek olinya, ban depan-belakang, bahan bakarnya, remnya, lampunya dll agar benar-benar siap digunakan untuk mudik. Kendaraan yang aman tentu membuat perjalanan Anda makin nyaman dan menyenangkan.
Fenomena ini sering saya saksikan sendiri bahkan terakhir saat musim mudik 2016 ini. Di daerah Kalasan-Jogja, saya sempat melihat sebuah keluarga mudik dengan sepeda motor, dimana ada seorang ayah, ibu serta anak-anaknya, dimana seorang anaknya duduk diatas kardus atau tas yang ditaruk di depan pengendara. Bagaimana tanggapan Anda? Tentu ini sangat membahayakan.
Jangan anggap remeh, andai saja posisi Anak Anda duduk di atas kardus pada motor bagian depan yang tingginya hampir setara dengan kepala Anda, lalu ada sebuah jalan berlubang yang tak Anda sadari lalu Anda menerobosnya dengan kecepatan tinggi, apa yang akan terjadi? Anak Anda yang duduk di depan tadi atau bahkan seluruh keluarga Anda berpotensi jatuh dari motor. Makin bahaya lagi jika di belakang motor Anda terdapat kendaraan-kendaraan lain yang juga sedang melaju cepat dari arah yang sama. Pernahkah Anda memikirkan ini?
4. “Hati-hati dong Mas, Kopernya bentar lagi jatuh tu....”
Contoh lainnya, masih saat mudik di tahun 2016 ini, saya sempat melihat seorang laki-laki muda berkendara sendiri dengan motor besar, dimana ia membawa tas di depan serta koper di belakang. Koper ditali diatas jok motor bagian belakang dengan pengait karet kuat warna hitam yang menyangga koper.
Namanya juga bergerak di jalanan, laju motor sehalus apapun tetap akan goyah ketika jalanan tak mulus, melakukan rem mendadak atau berbagai kondisi lainnya. Saya hampir menghampiri si mas tadi untuk menginformasikan bahwa kopernya sudah miring ke kiri saat dilihat dari belakang namun ia terlanjur melaju kencang. Jika sekali lagi ia menerjang jalan berlubang, koper besarnya itu mungkin akan jatuh sehingga bisa membahayakan dirinya sendiri ataupun orang lain di sekitarnya.
Harapannya, semoga para pemudik bisa lebih memperhatikan hal-hal sepele ini karena tanpa disadari sangatlah membahayakan perjalanan mereka. Jadi, mudiklah secara aman.
5. “Hujan deres gini, yuk istirahat bentar biar aman....”
Saat melakukan perjalanan mudik, ada baiknya Anda mencari informasi tentang perkiraan cuaca di area-area yang akan Anda lewati. Jika cuaca tak bagus, sebaiknya Anda menunda keberangkatan. Namun jika darurat dan terpaksanya harus tetap melakukan perjalanan, berhati-hatilah karena jalanan yang licin akibat hujan sangat mudah membuat motor Anda tergelincir. Sebaliknya, cuaca yang terlalu panas dapat menyebabkan dehidrasi sehingga melemahkan stamina Anda. Jika demikian, carilah tempat istirahat yang nyaman sembari menunggu cuaca baik kembali. Cuaca yang bersahabat tentu membuat mudik Anda makin nyaman bukan?
Selain waspada terhadap cuaca, jangan pernah Anda melanggar rambu lalu lintas yang justru akan membahayakan diri sendiri. Jangan coba-coba menerobos jalan dengan kecepatan tinggi saat Traffic light berwarna merah atau kuning, jangan pernah melanggar pembatas jalan, jangan pernah ngebut di jalanan berpasir atau berbatu ataupun di medan-medan membahayakan lainnya. Ingatlah bahwa Anda mudik bersama keluarga tercinta yang harus dilindungi keselamatannya. Berkendara secara hati-hati akan menyelamatkan banyak jiwa, baik untuk keluarga Anda sendiri ataupun orang lain.
Solusi Mudik Selamat dan Aman untuk Seluruh Keluarga Anda
Nah, menggunakan transportasi umum adalah salah satu alternatif yang dapat Anda pilih agar mudik Anda minim beban, minim risiko dan tentunya energi tubuh juga tak terlalu terfosir. Tapi, jika Anda masih tetap saja memaksa ingin mudik dengan sepeda motor, yuk ikuti program MUDIK GRATIS yang diadakan Kemenhub.
- Siapkan KTP, KK, SIM C dan STNK Motor dalam format JPEG (scan/foto).
- Isi Form Pendaftaran di aplikasi mudik gratis DISINI dan dapatkan bukti pendaftarannya.
- Cetak Bukti Pendaftaran untuk ditunjukkan ke petugas.
Dengan demikian, Anda resmi terdaftar sebagai peserta program mudik gratis Kemenhub. Jangan lupa, ikuti syarat-syarat lainnya agar sepeda motor Anda juga dapat diajak mudik dengan lancar. Perhatikan rute perjalanan yang akan Anda lewati, baik dengan bus ataupun kereta api. Pilih transportasi sesuai kebutuhan dan tentunya yang paling membuat keluarga Anda nyaman.
Salam untuk seluruh keluarga tercinta di kampung halaman ya :)
Riana Dewie
Akun Sosial Media :
Sumber referensi bacaan : mudikgratis.dephub.go.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H