Misi ini mereka jalankan dengan ikhlas dan niat untuk mengembangkan Papua, terutama dari segi pendidikan. Ya, edukasi apapun mereka sebarkan bagi generasi muda di Papua agar mereka menyadari bahwa belajar itu penting. Diantara mereka memang sungguh telah memberikan kontribusi bagi masyarakatnya, seperti mengajar anak-anak di sekolah, walaupun hanya dalam ruang yang sangat sederhana.
Ada seorang Bapak guru bernama Hermanus Tananar yang berjasa menyumbangkan energinya yang begitu besar demi kemajuan masyarakat Papua. Namun karena sakit yang dideritanya, ia akhirnya tumbang dan tak dapat beraktivitas. Tim Alenia's Journey yang bekerjasama dengan RS Siloam Asri, Pimpinan Yayasan Pendidikan Harapan Papua Ibu Aileen Riady & Kick Andy Foundation akhirnya sukses melakukan operasi rekonstruksi Scrotalis untuk mengangkat sakit Kaki Gajah seberat 10 kg yang telah diderita selama 17 tahun. Tentu, Nia dan Ale tentu ikut merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena salah satu misi mereka terealisasi.
Nia dan Ale tak datang sendirian. Mereka juga membawa teman-teman lain dari Papua yang sama-sama berani memperjuangkan pembangunan kota Papua dari waktu ke waktu. Di panggung acara “Meneropong Papua dari Kacamata Budaya Papua”, hadir beberapa tokoh inspiratif asal Papua yang sudah mendunia, satu per satu memberikan testimoni. Laki-laki dewasa berambut keriting dikuncir dengan penampilan yang kece ini lumayan menyedot perhatian publik karena kecintaannya kepada kota Papua. Ia telah melanglang buana ke negara-negara lain untuk menari serta mengenalkan seni Papua ke mereka. Setelah sukses berkarya, kerinduan yang tak tertampung lagi telah membawanya untuk kembali ke tanah kelahirannya.
Ada pula pengalaman seorang laki-laki berbadan gagah yang kini menjadi pilot pesawat di negeri timur itu. Dulunya ia bukan siapa-siapa, namun kini ia patut kita acungi jempol karena berkat kerja kerasnya, ia dapat membangun masa depan dan membesarkan Papua. Fakta yang jarang diketahui, banyak masyarakat Papua lainnya yang ternyata memberikan kontribusi di berbagai bidang, baik di dalam maupun luar negeri.
Alenia, sapaan akrab untuk Ale dan Nia, menuturkan bahwa perjalanan mengelilingi Papua sangat berkontribusi dalam hal penyerapan ilmu baru bagi hidup mereka. Semakin semangat menghayati misi menarik ini, semakin mereka menyadari bahwa Papua itu memang sangat ‘kaya’, baik itu alamnya, barang-barang tambang yang dikandungnya, masyarakatnya, beragam sukunya, bahasanya, budayanya, sosialnya, karakternya, cara hidupnya dan sebagainya. “Saya tak bisa lagi menggambarkan kekaguman saya akan Papua. Semua luar biasa...”, pungkas Nia dengan semangat.
Ya, inilah pesan-pesan terakhir tim Alenia's Journey untuk seluruh masyarakat di Indonesia. Mereka mengharapkan agar kita bisa lebih peduli Papua karena di sana tersimpan banyak potensi yang bisa digali dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan, baik untuk masyarakatnya sendiri maupun Indonesia. Papua hanya butuh uluran tangan yang dapat membantu mereka untuk mendayagunakan seluruh potensi agar 'negeri kaya' ini betul-betul bisa berkembang, tentunya dengan tetap menjaga adat-istiadat yang berlaku. Jangan hanya separuh hati memandang Papua tapi lihatlah mereka seutuhnya. Mereka ada, mereka baik, mereka adalah bagian dari NKRI yang tak boleh kita lupakan.
Di akhir acara, tak lupa Nia & Ale mengucapkan banyak terimakasih atas terselenggaranya tayangan yang membuat kekayaan Papua ini makin terekspos ke media, terutama kepada PT. Freeport yang telah memberikan dukungan terbesar, dimana tujuan utamanya agar Papua makin berkembang dan mendunia. Semoga masyarakat Indonesia makin menyadari bahwa Papua harus menjadi prioritas pembangunan sehingga dapat membentuk peradaban kehidupan yang lebih teratur dan terjamin seperti di pulau-pulau besar lainnya di Indonesia.
(Foto adalah dok. Alenia's Journey dan dok. pribadi)