Apakah selesai sampai disitu? Belum. Tak lama setelah itu, para mahasiswa bakal mengikuti upacara besar yang diadakan setiap universitas atau perguruan tinggi untuk merayakan kelulusannya. Yes, waktunya wisuda.Â
Wisuda sebagai Ungkapan Rasa Bahagia
Saya melakukan refleksi atas pengalaman saya sendiri sebagai mahasiswa yang pernah melewati hari-hari di kampus. Ya, mengikuti kuliah dosen, melakukan bimbingan skripsi, lulus ujian skripsi hingga mengikuti acara wisuda di kampus. Hal yang sama juga dialami oleh adik saya sendiri, dimana ia baru saja mengikuti acara wisuda beberapa waktu lalu.Â
Wisuda? Apakah ini wajib dilakukan? Apakah wisuda merupakan tujuan utama dari sebuah proses panjang pendidikan di perguruan tinggi seperti yang diyakini banyak orang selama ini? Â
Menanggapi hal ini, saya memiliki beberapa opini terkait dengan prosesi wisuda yang sering diasumsikan sebagai ungkapan rasa bahagia karena si anak telah menyelesaikan pendidikannya.Â
1. Wisuda Semacam Penerimaan Stempel Gelar Sesuai Pilihan
Saya pernah mengikuti wisuda di kampus dan lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) beberapa tahun lalu. Saya bangga dan senang saat itu karena apa yang saya impikan akhirnya tercapai. Satu pemikiran polos seorang belia usia 22 tahun saat itu, yaitu dengan gelar ini, saya akan mudah mencari kerja sesuai jurusan yang telah saya tekuni.Â
Tapi apa yang terjadi? Pada kenyataannya, stempel gelar ini makin lama makin pudar pemanfaatannya untuk bidang-bidang tertentu. Dalam artian, banyak orang tak lagi bekerja sesuai jurusan kuliahnya, tapi sesuai hobi atau passion-nya. Siapa contohnya? Ya saya sendiri :)
2. Wisuda adalah Pesta Kemenangan
Hal ini saya sadari setelah mengamati proses perjalanan kuliah hingga wisuda adik saya sendiri. Memang benar, perjuangan seorang mahasiswa hingga mencapai lulus bukanlah hal mudah.Â
Ada banyak hambatan yang harus dihadapi selama masa penyelesaian skripsi, diantaranya proposal yang langganan ditolak hingga dibentak-bentak dosen kala materi tak sesuai dengan judul skripsi yang ditetapkan.Â
Belum lagi beratnya melakukan penelitian di luar, semua memang sarat dengan pengorbanan. Jadi, setelah dinyatakan lulus pendadaran, biasanya mahasiswa sudah terbayang akan hingar bingar pesta kebahagiaan yang telah lama dinanti. Ya, wisuda. Nah, acara sakral ini sepertinya menjadi mutlak bagi banyak orang.Â
Bahkan saat seseorang tak bisa mengikuti wisuda di waktu terdekat, ia rela menunggu untuk mengikuti wisuda di periode berikutnya. Seakan-akan ia takkan dapat melamar pekerjaan sebelum mengikuti wisuda. Hihihi....Â
Padahal sejak lulus pendadaran pun, seorang mahasiswa sudah bisa melamar pekerjaan dengan gelar pendidikannya.