Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Siswa Akses Situs Porno di Sekolah? Antisipasi dengan Ini!

20 Februari 2016   10:20 Diperbarui: 21 Februari 2016   08:33 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Okelah, itu hanyalah sebagian kecil contoh pengalaman yang akhir-akhir ini saya alami sendiri atau bahkan beberapa point juga pernah Anda alami. Dan fakta yang bisa dilihat adalah bahwa dari anak kecil hingga dewasa sudah sangat familiar dengan ponsel atau gadget lainnya. Dan contoh diatas sudah mengindikasikan pula bahwa ponsel bukan hanya sekedar alat komunikasi biasa namun juga sudah menjadi penjamin aktivitasnya, penjamin hidupnya, penjamin kesuksesannya, penjamin nilainya dsb.

FENOMENA GENGGAM PONSEL DI SEKOLAH

Hal inilah yang saat ini sedang ditembaki pro dan kontra, dimana mencuat wacana bahwa siswa sekolah dari TK hingga SMA dilarang membawa ponsel ke sekolah. Banyak masyarakat mengumandangkan sudut pandang masing-masing saat menanggapi informasi ini. Saya pun ingin ikut ambil bagian dan inilah beberapa hal yang dapat saya ringkas mengenai dampak ponsel bagi siswa di sekolah:

HAL NEGATIF :

  1. Bagi kita yang fokusnya langsung ke hal negatif, akses situs porno misalnya, tentu kita akan sepakat dengan pernyataan ibu Yohana. Bukan tanpa alasan, sangat masuk akal dimana larangan membawa ponsel ini sebagai cara termudah atau bahkan terekstrim untuk meminimalkan risiko siswa mengakses konten negatif saat berada di lingkungan sekolah karena kebanyakan nonton film porno akan sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian mereka. Ok, alasan pertama diterima.
  2. Dampak negatif lainnya jika siswa bawa ponsel ke sekolah adalah bahwa ponsel ini bisa ia jadikan media untuk cari jawaban ‘tak halal’ di kelas saat ujian. Ini lumayan mengkhawatirkan karena jika ini terjadi, prestasi siswa tentu sangat diragukan kebenarannya. Bisa saja saat mengerjakan ujian, dia cari jawabannya dengan browsing di Google. Bisa juga dia contek-contekan dengan teman-teman sekelasnya dari chat BB/WA/SMS. Lebih parahnya lagi, mereka bisa share apa saja di grup, termasuk jawaban-jawaban ujian. Sungguh mengkhawatirkan. Jadi, alasan kedua ini cukup untuk menguatkan wacana ibu Yohana.
  3. Ponsel di sekolah juga memungkinkan siswa untuk menjadi tak fokus dengan pelajaran yang disampaikan guru karena mereka lebih memilih bercanda bersama teman melalui BB, WA, Line dsb dengan mengirimkan berbagai cerita, perasaan atau emoticon lucu yang ada di ponsel. Efeknya apa? Tentu ilmu yang diajarkan guru takkan masuk ke otak siswa sehingga akan mengurangi kualitas proses belajar mengajar di sekolah.
  4. Ada dampak kesehatan yang harus diperhatikan ketika kita sudah jatuh dalam dunia teknologi gadget, yaitu efek radiasi yang dapat mempengaruhi sistem kerja otak yang menurut ahli kesehatan sungguh fatal akibatnya. Selain itu, terlalu sering ketik tombol ponsel, sekalipun sudah touch sreen dapat mengganggu kerja sistem saraf di jari-jari tangan dan sekitarnya. Tingkat pencahayaan (Brightness & Contrast) yang tinggi di ponsel juga dapat menganggu kesehatan mata, entah mata capek, mata jadi minus, mata gatal dsb. Bagaimana menurut Anda? Alasan kesehatan penting juga mendapat perhatian kan?

Nah, itu hal negatifnya. Ada pula lho hal positif jika siswa membawa ponsel di lingkungan sekolahnya. Jika dimanfaatkan sebagaimana mestinya, ponsel adalah media yang efektif untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.

[caption caption="Membawa Ponsel DI sekolah (diamonita.blogspot.com)"]

[/caption]

HAL POSITIF :

1. Menjadi media untuk belajar

Kalau di zaman dulu, guru bisa bebangga dengan OHP yang bisa memvisualisasikan segala hal dengan lebih besar dan tajam. Namun saat ini guru bisa memanfaatkan ponsel sebagai media pembelajaran. Misalnya dalam ilmu bahasa/sastra, guru sedang mengajarkan cara menulis yang baik. Bisa saja Pak guru menunjukkan situs kompasiana.com lalu menyuruh siswanya untuk membaca konten-konten di situs ini melalui ponsel mereka. Setelah siswa mulai memahami, siswa disuruh menulis apapun yang ingin mereka tulis, lalu jika hasilnya baik dan kontennya bermanfaat, guru mempersilahkan siswa untuk membuat akun di Kompasiana agar bisa share tulisannya tersebut.

Contoh lain, di ilmu alam misalnya, guru bisa memberikan referensi link youtube untuk agar siswa melihat video ‘pembentukan alam semesta’ sehingga ilmu alam yang disampaikan akan lebih mudah diserap otak. Masih banyak aksesoris lain di ponsel yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk berbagai kegiatan di sekolah, misalnya stopwatch di ponsel untuk kegiatan olah raga, kalkulator di ponsel sebagai pengganti kalkulator tradisional, aplikasi perekam suara untuk merekam penjelasan guru agar bisa didengarkan lagi saat sampai di rumah, aplikasi microsoft yang bermanfaat untuk membaca berbagai catatan siswa dsb.  Dalam kondisi ini, ponsel bermanfaat kan?

2. Sebagai alat komunikasi yang baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun