[caption caption="Siswa Akses Situs Porno di Sekolah? Yuk Antisipasi Dengan Ini (www.merdeka.com)"][/caption]Beberapa hari terakhir saya sempat tergelitik dengan informasi yang beredar bahwa Ibu Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyatakan akan membuat peraturan bahwa siswa se-Indonesia dilarang membawa ponsel ke sekolah. Rencana ini mencuat ketika banyaknya kasus buruk yang terjadi di kalangan generasi muda akibat sering mengakses situs porno melalui ponselnya.
KEBUTUHAN MASYARAKAT AKAN PONSEL (GADGET)
Teknologi jaman ini memang semakin berkembang, apalagi ponsel yang sudah makin bervariasi dengan beragam harga dan fiturnya. Ini tak bisa ditampik, peradaban kehidupan sosial masyarakat seolah terbawa juga dalam lingkup ‘teknologi’ yang hampir tak bisa lagi dilepas dari genggaman tangan. Di jalananpun, orang terlihat sangat intens memandangi ponselnya, baik saat berkendara ataupun jalan kaki. Seolah gadget yang dimiliki merupakan “anak emas” yang harus selalu dipantau agar tak ketinggalan informasi.
Memang iya, jika ditanya mengapa orang jaman sekarang fokusnya ke ponsel atau gadget lainnya yang mereka bawa, pasti jawabannya macam-macam dan tentunya sangat masuk akal, seperti berbagai pernyataan di bawah ini :
“Saya menunggu jawaban dari rekan bisnis. Kali aja proposal saya di ACC, saya bisa dapat untung ratusan juta rupiah..”
“Boring lah di kampus sendirian gini. Mending mainan ponsel, bisa ngepo-in status temen-temen...”
“Buat jaga-jaga kalau pacar saya BBM. Dia kalau chat tidak langsung saya balas, ngambeknya bisa 7 hari...”
“Lagi nunggu jemputan nih. Kalau Ayah dah Telepon/SMS, berarti dah sampai di depan sekolah...”
“Saya sedang mencari referensi bacaan buat skripsi. Kan lumayan, ada tambahan informasi untuk daftar pustaka..”
“Ini lagi ngajarin anak main game di tab. Lumayan gamenya edukatif, ada menu bacaan, tebak warna dan sebagainya.,,”
“Saya pinter masak dari Android. Setiap hari ada saja menu masakan baru yang saya hidangkan. Suami suka..”