Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Direktur Pertamina Ajak Kompasianer Pencak Silat 

21 Desember 2015   13:07 Diperbarui: 21 Desember 2015   13:19 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pak Dwi Soetjipto melatih Silat Nasional Perisai Diri di Embung Nglanggeran (Dok.Pri)"][/caption]

 

Hari ke-2, ini masih merupakan rangkaian kegiatan Pertamina bersama 10 Kompasianer Jogja dalam rangka HUTnya yang ke 58 di kota Jogja. Setelah semalaman dibuat takjub dengan berbagai aksi panggung para artis atau seniman yang sangat menghibur, Sabtu paginya kami para kompasianer, media dan seluruh jajaran direksi Pertamina menuju ke Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul untuk mengadakan pelatihan silat Perisai Diri , penyerahan Tali Asih Pertamina kepada warna Nglanggeran serta ditutup dengan makan siang dan bernyanyi bersama. Asyik kan? Yuk ikuti perjalanan kami.

Pagi itu mendung diiringi dengan hujan rintik dan udara dingin yang membuat para kompasianer makin brrrrrrr... kedinginan. Tapi jangan salah, kompasianer Jogja pagi itu sangat bersemangat dan antusias untuk mengikuti perjalanan menyenangkan itu. Di lobi hotel kami tampak bercanda ria sambil menunggu rombongan lain yang masih prepare untuk mengikuti perjalanan ini. Tak lama kemudian kami dipanggil panitia untuk segera naik ke bus yang telah disediakan sedangkan rombongan direksi Pertamina menggunakan beberapa mobil untuk menuju kesana.

[caption caption="Kompasianer dan awak media Bernarsis Saat Bus Mau Berangkat ke Nglanggeran (Dok.Pri)"]

[/caption]

Perjalanan kami sangat menyenangkan dan eksklusif tentunya. Mengapa demikian? Karena seluruh mobil dan bus rombongan kami diiringi oleh beberapa motor Voorijder yang mengartikan bahwa perjalanan kami dipastikan lebih lancar dan cepat daripada pengguna jalan lainnya. Suatu kehormatan bagi kami para kompasianer ikut perjalanan istimewa ini. Kurang dari 1 jam, sampailah kami ke daerah Nglanggeran tepatnya di kaki bukit Embung Nglanggeran yang sudah dua tahun terakhir dikunjungi banyak wisatawan dari berbagai daerah. Saat masuk di area ini, kami mendapati banyak umbul-umbul tinggi terpasang tulisan dan logo Pertamina, menyambut kedatangan kami. Kurang lebih 2 km melewati jalan berliku yang sempit, sampailah kami di parkiran Embung Nglanggeran yang sangat luas.

[caption caption="Banyak Umbul-umbul Pertamina di kawasan Embung Nglanggeran (Dok.Pri)"]

[/caption] 

[caption caption="Pemandangan kaki bukit Embung Nglanggeran (Dok.Pri)"]

[/caption]

Pemandangan menarik terlihat pagi itu. Kami melihat bukti-bukit gunung api purba yang menjulang tinggi dan indah. Di sisi lain, pemandangan hamparan sawah yang luas serta awan yang seakan mengambang menyelimuti pagi itu. Wah, dengan gesitnya kompasianer mengeluarkan senjata narsis mereka, yaitu kamera maupun smartphone untuk mengambil pemandangan indah disini.

[caption caption="Narsis Kompasianer, Dep-Blkg : Mas Nuz, Mas Dimas, Mbak Arifah, Mbak Erna, Saya, Mbak Umi, Mas Dwi (Dok. Mas Dimas)"]

[/caption]

[caption caption="Tiga Kompasianer ganteng, Ki-Ka : Mas Dimas, Mas Khun, Mas Dwi (Dok. Mas Dimas)"]

[/caption]

Tak hanya itu, sekelompok anak tangguh yang berjumlah hampir 100 orang yang tergabung dalam perguruan silat “Perisai Diri” terlihat memperagakan gerakan-gerakan sakti mereka di halaman parkir Embung Nglanggeran. Takjub kami melihatnya, serasa dibawa ke alam Cina yang penuh dengan nuansa bela diri. Hehe. Apalagi kondisi alam yang sangat mendukung dimana banyak bukit dan pegunungan, khayalan saya langsung tertuju pada pemeran film perang Jackie Chan dan Andy Lau. Walaupun sebenarnya beda jenis beladirinya. Hehe

[caption caption="Anggota Silat Nasional Perisai Diri (Dok.Pri)"]

[/caption]

[caption caption="Pak Dwi Soetjipto terlihat sedang melatih anggota silat (Dok.Pri)"]

[/caption] 

[caption caption="Gerakan Menangkis Serangan Lawan dari Pak Dwi Soetjipto (Dok.Pri)"]

[/caption]

Para media dan kompasianer makin takjub kala melihat Bapak Dwi Soetjipto, Direktur Pertamina pasang badan untuk bersiap melatih anak-anak yang tergabung dalam pencak silat ini. Gerakan demi gerakan beliau membuat kami ternganga dimana dengan gesitnya beliau melatih anak-anak tersebut agar lebih mendalami ilmu-ilmu silat dengan lebih baik. Ada yang ditunjuk Pak Dwi untuk berduel dengannya dan hebatnya mereka semua sigap untuk menerima tantangan demi tantangan dari Pak Dwi. Tanpa ragu, setiap gerakan melemahkan musuh maupun tangkisan untuk melawan musuh sungguh diperagakan dengan maksimal. Tepuk tangan setiap orang yang melihatnya mengiringi atraksi hebat ini. Kurang lebih 1 jam, berakhir sudah latihan silat perisai diri ini.

[caption caption="Wawancara media bersama Bpk. Dwi Soetjipto (Dok.Pri)"]

[/caption]

Kompasianer dan para awak media bergegas untuk mendekati Bapak Dwi Soetjipto dan melakukan wawancara bersama beliau sehubungan dengan kecintaan beliau terhadap olah raga pencak silat. Tokoh yang sebelumnya dikenal sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia ini mengatakan bahwa beliau sudah cinta dengan pencak silat sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada awalnya motivasi beliau untuk mengikuti olahraga ini sebenarnya sangat simpel, yaitu untuk meningkatkan ketahanan diri karena sejak kecil sakit-sakitan. Palagi sejak kecil ada aja teman-teman yang sering mengatakan bahwa tubuh beliau kecil sehingga sering dianggap lemah. Jadi, dengan keyakinan yang kuat, beliau mendalami ilmu beladiri pencak silat ini dan syukurlah hingga saat ini masih merasakan manfaatnya bagi tubuh. Tak hanya itu, olahraga silat ini pernah beliau jadikan sebagai pengabdian sosial karena beberapa tahun lalu, beliau tak lelah mengumpulkan banyak anak kecil untuk dilatih pencak silat agar mereka memiliki pertahanan diri yang kuat.

Menurut Pak Dwi, selain badan lebih kuat dan memiliki ilmu bela diri yang memadai, olahraga pencak silat ini membuat daya tubuh meningkat dari waktu ke waktu. Buktinya, Pak Dwi ini hampir setiap hari sibuk mengembangkan Pertamina dari pagi hingga malam namun kesehatan beliau masih terjaga. Tetap fit dan jarang sakit. Ketika ditanya apakah beliau hingga saat ini masih sering berlatih silat, dikatakannya bahwa olahraga ini hingga saat ini masih beliau prioritaskan setiap hari, walaupun hanya 15 – 30 menit per hari di sela-sela kesibukannya.

Filsafat dalam ilmu silat selalu beliau aplikasikan dalam menyelesaikan berbagai tugas dan tanggung jawab yang diemban. Jadi tak heran, banyak masalah besar perusahaan yang sukses beliau selesaikan bahkan perusahaan yang beliau handle selalu berkembang dari waktu ke waktu. Tak hanya itu, selain handal di manajemen ternyata beliau juga berprestasi di olahraga pencak silat terbukti bahwa beliau pernah menjadi juara nasional dari Perguruan Silat Perisai Diri di tahun 1978-1980-an.

[caption caption="Foto Kompasianer bersama Jajaran Direksi Pertamina (Dok.Pri)"]

[/caption]

[caption caption="Saya berfoto dengan Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication di Pertamina (Dok.Pri)"]

[/caption]

Selesai wawancara dan berfoto ria, Pak Dwi segera berganti baju untuk melaksanakan acara berikutnya di atas embung Nglanggeran, yaitu penyerahan tali kasih untuk anak yatim piatu dan warga miskin disana. Lebih menggiurkan lidah, nanti ada pula acara pesta duren di atas sana. Wow, makan duren dan buah-buahan segar lainnya langsung dari atas bukit Nglanggeran? Kebayang kan asyiknya. Hehehe.... Tunggu reportase selanjutnya ya :)

 

Salam, Riana Dewie

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun