Setelah menyaksikan patung Spiderman, saat masuk di Jalan Mangkubumi, di sisi kanan jalan kita akan melihat sebuah karya seni unik dimana disana akan berdiri sebuah mobil ringsek yang dipasang terbalik 90 derajat, berwarna hijau dan ditengahnya seakan diikat kencang dengan lakban. Saya sendiri sebelumnya belum pernah melihat pameran seni sekeren ini hingga tak sedikit orang-orang yang ingin mengambil foto terbaik mereka di depan mobil bernilai seni tinggi ini.Â
Perlu diketahui, ini adalah mobil asli yang dikemas sangat menarik. Awan Simatupang selaku penggagas karya ini hanya ingin menyampaikan sebuah keprihatinan mengenai trotoar di beberapa daerah yang kini dipersempit atau bahkan ditiadakan. Ini dianggap sangat mengerikan kerena masyarakat harus menanggung kebisingan suara kendaraan dan polusi udara yang sangat menganggu kesehatan. Tentu ini sangat mengancam keamanan dan kenyamanan para pejalan kaki bukan?
3. PETUGAS KEBERSIHAN MENYAPU TROTOAR (TANPA ORANG)
Karya : Teguh S. Priyono, Tema : The Cleaning
[/caption]Semakin dalam menyusuri Jalan Mangkubumi, kita akan melihat sebuah karya unik sekaligus bernuansa magis karena disini dipajang sebuah seni patung yang hanya terdiri dari sepatu boot petugas kebersihan, tangan yang memegang sapu lidi disertai serakan sampah di bawahnya dimana seakan-akan tak ada orang yang menggerakkannya karena tak ada wujud manusianya.Â
Sangat unik dan kreatif hingga menarik banyak perhatian masyarakat yang melewatinya. Patung hasil karya Hari Susanto ini mengandung pesan untuk mengajak seluruh masyarakat ikut serta menjaga kebersihan lingkungan agar kota Jogja lebih nyaman dan menyenangkan bagi seluruh masyarakat.Â
4. VESPA NYUNGSEP DI TROTOAR
Karya : Teguh S. Priyono, Tema : No Parking
Karya ini tak kalah uniknya. Dengan model real vespa, karya ini lumayan menarik masyarakat, terutama para anak muda yang gemar mengoleksi berbagai pernak-pernik Vespa untuk action disini. Ada yang berpose seakan menaiki Vespa yang nyungsep di trotoar ini atau sekedar berfoto selfie bersama rombongannya.Â
Teguh S. Priyono sebagai pembuat karya ini berniat menyampaikan kritik sosial terhadap kesemrawutan lalu lintas dan sistem parkir yang tak terkoordinasi dengan baik di kota Jogja. Harapannya, semoga lahan parkir Jogja diperluas untuk segala jenis kendaraan dan dapat menyediakan ruang publik yang lebih nyaman, baik untuk masyarakatnya maupun wisatawan dari luar.
5. SEMBURAN HYDRANT CAT