Itulah sedikit pengalaman nyata seorang teman saya bahwa kerja keras adalah kunci untuk sukses. Ibarat pepatah mengatakan, “Maju Terus, Pantang Mundur” atau “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Saat menghadapi hambatan, kita bayangkan kembali untuk tujuan apa dan untuk siapa kita bekerja keras, apakah untuk membahagiakan keluarga, orang tua, adik, kakak, suami dan semua orang yang kita cintai? Bayangkan jika perjuangan kita terhenti hanya gara-gara menyerah terhadap hambatan? Kita takkan bisa membahagiakan mereka.
Filosofi hebat dibalik lagu menthog-menthog ada baiknya kita tanamkan di dalam kehidupan. Buang kemalasan, kencangkan ikat pinggang untuk berjuang dan rasakan kesuksesan suau hari nanti. Jika ada yang tanya, bukankah kemalasan itu wajar sebagai akibat kejenuhan? Betul, orang jenuh pasti bawaannya malas dan ini tidak dilarang. Tapi, semua ada waktunya dan jangan berlama-lama terbawa arus kemalasan agar tidak merugikan Anda sendiri.
Saya yakin Anda adalah calon orang sukses di masa yang akan datang, asal tidak mencontoh perilaku menthog. Hehehe salam.
Riana Dewie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H