Â
[caption caption="Seni dan Budaya Indonesia (angelyoktavia29.blogspot.com)"][/caption]
Indonesia, sebuah negara agraris yang yang berdiri dari Sabang sampai Merauke serta memiliki keanekaragaman suku, bahasa, budaya, agama dan berbagai aspek lainnya dalam kehidupan. Wilayah Indonesia dengan populasi yang padat serta tanah air yang luas sungguh membuat masyarakatnya selalu merindukan ‘rumah nyaman’ ini, dimanapun berada. Indonesia yang mengalami modernisasi kini telah sukses memupuk sebuah kekuatan baru untuk melakukan pembangunan di berbagai bidang serta mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Masih ingatkah dengan Semboyan nasional "Bhinneka Tunggal Ika"? Ya, ini merupakan fondasi terkuat bangsa untuk menyatukan perbedaan (pluralisme) sejak Indonesia merdeka. Kalimat yang tercantum pada lambang negara Garuda Pancasila ini berasal dari falsafah Nusantara yang telah digunakan sejak zaman Majapahit sebagai lambang pemersatu bangsa dan negara. Ini adalah bukti bahwa semangat ‘persatuan dan kesatuan’ ternyata telah melekat pada jiwa seluruh anak bangsa pada saat itu untuk tumbuh menjadi sebuah bangsa yang utuh dan merdeka.
Di zaman ini, kita telah merdeka. Kita telah hidup di negara berkembang yang erat dengan berbagai kehidupan yang serba instan, praktis, teknologi canggih serta dimudahkan dalam melakukan segala hal. Bangsa kita pun kini tumbuh menjadi bangsa yang berintelektualitas tinggi, terdidik serta berpikiran maju untuk membangun negara agar lebih berjaya di masa yang akan datang. Melihat anugerah kemerdekaan ini, tentu kita bisa mengambil hikmahnya bahwa kehidupan semakin dipermudah dengan segala fasilitas yang ada.
Bangsaku, Jangan Lupakan Nilai Luhur Indonesia
Melihat perkembangan yang ada di dunia, sebagai masyarakat Indonesia sudah seharusnya dapat menyikapi hal ini dengan bijak dan tetap menjunjung nilai tinggi keluhuran bangsa tanpa melupakan bahwa kita adalah makhluk sosial, makhluk yang dipastikan membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupan. Ya, tentu kita rindu kehidupan di masa lalu, dimana masih terlihat gotong-royong masyarakat pedesaan saat memanen padi di hamparan sawah luas, kuatnya kegigihan para kepala keluarga dalam mengais rezeki walau harus mandi keringat siang malam, adanya kerendahan hati dari setiap wakil rakyat yang ikut memperjuangkan kesejahteraan bangsa ataupun kesabaran masyarakat dalam melakukan antrian loket saat hendak membayar pajak.
Tapi kini, semua nilai luhur bangsa ini seakan pudar tertelan waktu. Dimana bangsaku yang dulu? Dulu Indonesia selalu bergandengan erat dan menebarkan senyuman, tentunya saat belum ada kecanggihan teknologi dan perubahan zaman disana sini. Sekarang? Semua sungguh sangat berbeda :
- Dulu anak sekolah rajin belajar dan disiplin. Sekarang mereka hobi tawuran.
- Dulu setiap pagi jalanan ramai karena banyak ibu-ibu memenuhi pasar tradisional. Sekarang mereka lebih nyaman belanja ke Supermarket.
- Dulu anak-anak mainnya engklek, lompat tali atau dakon. Sekarang mereka lebih hobi main game online.
- Dulu masih banyak orang yang menjaga kelestarian budaya, seperti mendatangi obyek wisata sejarah atau ikut kursus tari tradisional. Sekarang, mereka lebih pilih ke mall atau nonton film.
- Dulu saat keluarga kumpul di malam hari, mereka biasa nonton TV bersama dan bersenda gurau. Sekarang setiap sudut terasanya senyap karena tiap anggota keluarga sudah sibuk memegang gadget masing-masing.
- Dulu para seniman sangat dihargai. Kini zaman menggilasnya dengan berbagai kejahatan, seperti pembajakan lagu atau karya seni lainnya, pelanggaran hak cipta, plagiat dalam berbagai bidang dll.
- Dulu tak ada masalah dengan perbedaan agama. Sekarang, semakin banyak perdebatan antar dan intern agama yang justru merusak persaudaran sesama umat.
Ya, negara sudah tergilas zaman. Bukankah sejak dulu bangsa kita ingin merdeka? Bukanlah kita merindukan persatuan? Bukanlah kita menghargai pluralisme? Apakah perkembangan teknologi dan berjalannya zaman harus diwarnai dengan pergeseran nilai luhur bangsa yang sudah menjadi ciri khas negara kita? Jangan membiarkan hal ini terjadi terus-menerus. Oleh karena itu, mari bersatu kembali untuk menjadi bangsa yang utuh. Kuncinya hanya satu, yaitu saling menghargai pluralisme dan dapat bertoleransi satu sama lain.
Mahakarya Indonesia Tak Ternilai Harganya
Mulai sekarang, mari mengingat kekayaan negara Indonesia yang berlimpah ruah, hijaunya pegunungan yang menjulang tinggi, birunya air laut yang menyimpan jutaan kekayaan hayati, keanekaragaan budaya bangsa yang bernilai sejarah tinggi, ribuan jenis flora dan fauna yang mengagumkan, ribuan anak bangsa yang makin berprestasi di segala bidang serta nilai luhur bangsa yang mengusung nilai Gotong Royong, Kegigihan, Kerendahan Hati dan Kesabaran untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita bersama. Marilah mewujudkan semua itu untuk tetap melestarikan anugerah Tuhan demi mewujudkan sebuah MAHAKARYA INDONESIA. Â
[caption caption="Kekayaan bawah laut Indonesia (www.asliindonesia.net)"]
Mahakarya Indonesia, sebuah perwujudan kesuksesan dan kebanggaan bangsa akan kekayaan alam, pelestarian kekayaan budaya, kreativitas pengelolaan sumber daya alam (SDA) dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing tinggi.