Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

India Berduka, Gelombang Panas 50°C Tewaskan Ribuan Orang!

28 Mei 2015   12:39 Diperbarui: 16 Februari 2016   01:07 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_420919" align="aligncenter" width="504" caption="Gelombang Panas Menerpa India (www.ibnlive.com)"][/caption]

Sudah pernah merasakan suhu panas di gurun pasir? Dipastikan Anda akan merasakan panas di sekujur tubuh bahkan hanya akan ada sebagian makhluk hidup yang bisa bertahan disana. Kondisi inilah yang kini sedang dialami India dimana negara ini diterpa gelombang panas sejak pertengahan April lalu. Hal yang memprihatinkan, ribuan warga akhirnya kehilangan nyawanya pada satu pekan terakhir (sejak 18/5) karena tak kuat menahan gelombang panas ini.

Korban jiwa terus berjatuhan di India. Mulai dari hitungan puluhan, ratusan hingga kini ribuan akibat bencana ini. Diperkirakan kondisi ini akan terus berlanjut hingga akhir bulan ini. Warga yang menjadi korban adalah mereka yang tebiasa melakukan aktivitas di luar rumah dan terkena sinar matahari langsung. Seperti para pekerja bangunan, gelandangan ataupun para kaum lansia yang secara fisik sudah melemah.
[caption id="attachment_420920" align="aligncenter" width="504" caption="Para Gelandangan Korban Gelombang Panas di India (www.herald.co.zw)"]

1432790929742923269
1432790929742923269
[/caption] 
[caption id="attachment_420921" align="aligncenter" width="504" caption="Korban Gelombang Panas di India (bdnews24.com)"]
14327909901537146618
14327909901537146618
[/caption]

Korban terbanyak berasal dari negara-negara bagian di India selatan, seperti Andhra Pradesh dan Telangana. Otoritas Andhra Pradesh menyatakan, hampir 900 orang tewas sejak 18 Mei lalu. Negara bagian ini merupakan wilayah yang paling parah diterjang gelombang panas. Sementara di negara bagian tetangga, Telangana, lebih dari 200 orang telah tewas dalam sepekan terakhir. Suhu udara di wilayah ini pada akhir pekan lalu bahkan mencapai 48 derajat Celcius.

 

Kondisi parah lainnya, gelombang panas ini juga menyebabkan jalan-jalan raya di ibukota New Delhi meleleh. Di siang hari, suhu udara bisa mencapai nyaris 50 derajat Celcius. Di wilayah Kalkuta, serikat sopir taksi mengimbau para sopir taksi untuk menjauhi jalanan sekitar pukul 11.00 hingga 16.00 waktu setempat, karena panas yang berlebihan. Selain itu, sudah dapat dipastikan bahwa pepohonan pasti layu dan mati sehingga dipastikan tak ada tempat rindang untuk sekedar berteduh dari cuaca panas ini.
[caption id="attachment_420922" align="aligncenter" width="504" caption="Jalan Meleleh (rusak) karena gelombang panas (abcnews.go.com)"]

14327910781064681559
14327910781064681559
[/caption]

Biro Cuaca India memperingatkan, gelombang panas yang sangat parah masih akan melanda wilayah Andhra Pradesh dan Telangana dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah pun telah meminta sejumlah organisasi untuk mendirikan dan menyediakan pos-pos air, agar warga tidak mengalami dehidrasi. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk tinggal di dalam rumah,  minum banyak cairan atau buttermilk, memakai payung jika keluar rumah, memakai topi serta mengenakan pakaian katun.

Penyebab Gelombang Panas di India

Kondisi alam di India yang menyebabkan banyak korban ini terjadi karena pemanasan global yang sangat tinggi yang menyebabkan perluasan pola musim panas di India. Suhu udara naik sekitar 5 derajat celcius dari suhu yang seharusnya. Ketika melewati permukaan, suhu menyebar dan bertambah panas. Pada dasarnya aliran udara panas adalah sebuah pola musim panas yang meluas (extended summer), diindikasikan dengan suhu udara sekitar 5 derajat celcius di atas rata-rata suhu maksimumnya. Ketika aliran udara panas ini melewati permukaan daratan yang luas, maka terjadi interaksi yang pada akhirnya memperkuat aliran udara panas ini seperti yang terjadi di India saat ini. Penyebab kedua adalah karena India akan memasuki musim hujan Muson, dimana ini akan membuat seluruh permukaan India diguyur hujan sangat parah. Menurut kabar, masyarakat bisa sedikit berlega karena tanggal 2 Juni ada indikasi akan turun hujan.

 

Akibat Gelombang Panas di India

Beberapa orang mengalami hipertermia. Suhu tubuh mereka meningkat dari suhu normal yang seharusnya 36,5-37,5 derajat Celcius menjadi lebih dari itu. Saat mengalami hipertermia, tubuh akan mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu. Jika tak mempan menahan suhu panas yang bersal dari luar, orang tersebut akan mengalami kerusakan pada otak dan organ vital hingga menyebabkan kematian.

Info terbaru menyebutkan bahwa korban akibat gelombang panas di India sudah menembus angka 1.118 jiwa. Sekalipun sudah banyak korban berjatuhan, masih ada masyarakat India yang nekat beraktivitas di luar hingga akhirnya menjadi korban gelombang panas.
[caption id="attachment_420923" align="aligncenter" width="504" caption="Gelombang Panas yang menerpa India (depoliticanews.com)"]

14327912112002447220
14327912112002447220
[/caption]

Di Indonesia sendiri belum pernah mengalami gelombang panas. Meski beberapa kota besar udaranya sudah sangat panas, namun tidak separah di negara India. Oleh karenanya, kita sebagai masyarakat Indonesia yang diberi kondisi alam yang masih baik, mari bersahabatlah dengan alam. Jaga alam agar tidak menimbulkan bencana bagi manusia. Buang sampah pada tempatnya, jangan tebang pohon sembarangan, jaga hutan agar tetap lestari dan belajar untuk bergaya hidup yang dapat mengurangi global warming agar bumi tetap hijau dan menyejahterakan manusia. Semoga bencana gelombang panas di India segera berakhir dan mereka bisa menata kehidupan yang lebih baik lagi.

Riana Dewie

 

Dari berbagai sumber 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun