Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dapatkah Yogyakarta Disulap Menjadi SMART CITY?

25 Mei 2015   23:58 Diperbarui: 16 Februari 2016   01:13 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_421340" align="aligncenter" width="317" caption="Smart City (bandung.bisnis.com)"]

14329239351616286302
14329239351616286302
[/caption]

1. Smart Parking (Aspek Sosial)

Solusi untuk Masalah Parkir di Jogja

Sistem ini bekerja dengan cara menanam sensor parkir parkir umum. Pemakaian sistem Smart Parking ini dapat membantu pemerintah kota memantau dan mengendalikan pendapatan daerah dari parkir.

Manfaat bagi masyarakat :

Masyarakat takkan merasa rugi dengan tarif parkir yang melebihi tarif pemerintah oleh tukang parkir liar karena sistem ini dilengkapi dengan pemeriksaan status dari parkir yang tersedia dan sistem booking atau bayar parkir online.

 

2. Early Warning System (Aspek Lingkungan Hidup)

Solusi untuk Masalah Bencana Alam di Jogja

Sistem ini sebagai notifikasi akan bencana Gempa dan Tsunami. Masih ingat dengan Gempa Jogja 26 Mei 2006 lalu? Bencana yang menyebabkan banyak korban ini telah melumpuhkan aktivitas dan perekonomian Jogja selama beberapa minggu. Walaupun bencana di Jogja jarang terjadi, namun tak ada salahnya jika pemerintah kota Jogja sudah menyiapkan sistem pengamanan untuk warganya dengan memasang sensor-sensor di daerah rawan bencana.

Manfaat bagi masyarakat :

Dengan penerapan Early Warning System yang sesuai, jumlah korban akibat bencana alam (gempa, longsor, Tsunami) dapat dikurangi karena mereka telah menerima warning atau peringatan informasi secara langsung ketika akan terjadi bencana sehingga cepat melakukan antisipasi.

 

3. Green Technology (Aspek Ekonomi)

Solusi untuk Perekrutan Karyawan dan berbagai Transaksi Tunai/Non Tunai

Sistem ini mengajak masyarakat untuk beralih ke green technology atau teknologi yang ramah lingkungan dalam berbagai aktivitas. Di Jogja sendiri, sehubungan dengan masalah ekonomi yang ada di sekolah dan beberapa instansi dimana masih banyak kekurangan tenaga guru dan kesehatan, tentu harus diantisipasi dengan merekrut karyawan baru. Nah, konsep green technology dapat diterapkan dengan cara rekrutasi pegawai secara online untuk menekan konsumsi kertas. Selain itu, berbagai layanan lainnya juga bisa menerapkan green tecnology, seperti : bukti pajak listrik, PBB, bukti setor bank, ambil uang di ATM dll bisa diberikan tanpa menggunakan kertas, namun dapat dilihat secara online sesuai dengan nama atau ID pelanggan.

Manfaat bagi masyarakat :

Selain dapat menghemat kertas, tentu layanan berbasis mobile ini akan memberikan kemudahan transaksi dan lebih praktis untuk diaplikasikan.

 

4. Teknologi V2G atau Vehicle To Grid (Aspek Lingkungan Hidup)

Solusi untuk Masalah Polusi Udara di Jogja

Jogja harus bisa menerapkan teknologi V2G (Vehicle To Grid), yaitu teknologi yang mampu menciptakan virtual power plan dari kendaraan listrik di seluruh kota. Jadi, untuk kendaraan yang melaju di kota Jogja ini bisa memanfaatkan teknologi listrik sehingga dapat meminimalkan polusi udara di setiap keramaian kota. Selain itu, pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi juga dapat dimaksimalkan karena energi ini didapat secara gratis atau tanpa biaya apapun.

Manfaat bagi masyarakat :

Penerapan teknologi ini dapat menekan risiko buruk kesehatan dari polusi udara, seperti sesak nafas, batuk, pusing, stress, dll.

 

5. E-Government (Aspek Ekonomi)

Solusi untuk memberikan Informasi masyarakat Jogja tentang Pemerintahan melalui website

E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. Penyelenggaraan pemerintah di Jogja yang dilakukan secara digital (E-Government) yang diintegrasikan dengan tata kelola pemerintahan secara digital (E-Governance) dapat menghasilkan pelayanan yang lebih baik, akurat dan update setiap saat karena semua hal akan dimonitoring dalam satu tempat. Tentu ini juga menuntut masyarakat Jogja untuk lebih peka dengan perkembangan teknologi dengan berbagai fasilitas online yang memadai, misalnya gadget.

Manfaat bagi masyarakat :

Penerapan teknologi ini dapat memudahkan masyarakat dalam menggali informasi tentang pemerintahan Jogja serta mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam memberikan kritik, saran, usulan atau solusi berkaitan dengan masalah di kota Jogja.

 

6. E-Health (Aspek Lingkungan Hidup)

Solusi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Jogja

E-health adalah praktek perawatan kesehatan yang didukung oleh proses elektronik dan komunikasi (menggunakan Internet). Manfaat E-health sendiri adalah untuk menekan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan akses kesehatan serta kualitas pelayanannya. Dengan sistem ini, pemerintah akan lebih mudah dalam pemantauan kesehatan umum dan kemungkinan penyebaran penyakit menular tertentu. E-health akan memberikan informasi lengkap tentang kesehatan masyarakat, manajemen pengetahuan kesehatan dsb. Tentunya ini akan dapat mengurangi masalah kesehatan yang ada di Jogja dan sekitarnya, disamping memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

Manfaat Bagi Masyarakat :

Dengan disediakan berbagai aplikasi kesehatan di ponsel, diharapkan masyarakat Jogja akan lebih mudah mengakses informasi kesehatan yang dibutuhkan. Web terupdate akan dapat diakses setiap waktu, memberikan peta lokasi berbagai pusat kesehatan masyarakat seperti puskesmas, klinik ataupun rumah sakit serta dapat bergabung dalam forum untuk sharing dan diskusi.

 

7. Penerapan Teknologi Lainnya

Untuk pengembangan kota Jogja menjadi Smart City, selain memanfaatkan teknologi diatas, ada beberapa teknologi lainnya yang harus segera dikembangkan agar semakin mempermudah masyarakat dalam melaksanakan segala aktivitasnya. Selain sebagai kota pelajar yang dipenuhi oleh generasi muda, Jogja juga sebagai kota budaya dan pariwisata sehingga harus memiliki sarana dan prasarana online yang lebih unggul agar para pendatang betah berwisata di kota kecil ini.

Jogja membtuhkan teknologi Wireless Sensor Network(WSN) di penjuru daerah untuk memantau polusi udara dan limbah melalui node sensor dan koneksi internet. Selain itu, di setiap titik keramaian atau pusat wisata Jogja, hendaknya disediakan koneksi internet gratis (WiFi Gratis) sehingga setiap orang dapat mengakses internet dengan mudah. Karena banyaknya masyarakat yang beraktivitas di luar (mobile) setiap harinya, Jogja bisa menyediakan sarana charger publik untuk mengisian daya gadgetnya sehingga komunikasi takkan terhenti dimanapun. Selain itu, kota Jogja juga diharapkan dapat menyediakan informasi aplikatif dan berbagai fasilitas mobile untuk memudahkan masyarakat dalam mencari informasi.

 

Disamping menerapkan teknologi online dalam mewujudkan Smart City untuk Jogja, kita pun bisa meminimalkan masalah kota dengan melakukan beberapa solusi alternatif berikut ini, baik untuk pemerintah kota maupun masyarakatnya :

    • Penanaman pohon-pohon di sepanjang jalan untuk mendinginkan kota Jogja dari cuaca panas.
    • Pengendara kendaraan bermotor harus lebih tertib dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
    • Optimalkan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan. Diperlukan adanya terobosan dari penyedia jasa transportasi untuk meningkatkan daya tarik dan pelayanan agar masyarakat mulai mau untuk beralih menggunakan transportasi umum.
    • Pengembangan bidang pendidikan harus digalakkan, seperti renovasi sekolah yang rusak, melengkapi sarana belajar mengajar serta memenuhi kekurangan sumber daya guru di beberapa titik sekolah di Jogja.
    • Untuk wisata Jogja, kembangkan wisata yang berbau budaya dan seni untuk semakin meluhurkan warisan bangsa.
    • Di bidang ekonomi, penguatan ekonomi usaha kecil harus dilakukan pemerintah, misal membantu dalam hal modal dan manajemen pasar.
    • Banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana harus dikelola secara baik oleh pemerintah daerah, misalnya dengan membangun TPA berbasis sanitary landfill. Beberapa fasilitas yang dibutuhkan adalah saluran drainase untuk mengendalikan air hujan, saluran pengumpul air lindi (leachate) dan instalasi pengolahannya, pos pengendalian operasional, fasilitas pengendaliaan gas metan dan alat-alat berat.
    • Trotor dan jalan raya merupakan ruang publik. Jangan jadikan trotoar dan pinggiran jalan raya sebagai lahan parkir atau area jualan. Kembalikan fungsi publik trotoar sebagaimana mestinya.
    • Kawasan di sekitar Titik Nol Kilometer, termasuk di depan pintu masuk Benteng Vredeburg adalah lokasi yang harus bebas dari pedagang kaki lima.
    • Manajemen lalu lintas harus dapat direalisasikan dalam bentuk pengaturan jalur yang boleh atau tidak boleh dilalui oleh kendaraan tertentu sehingga mengurangi kemacetan.
    • Dibangunnya bandara baru di daerah Kulon Progo sebagai pengganti bandara Adi Sucipto semoga semakin meningkatkan pelayanan penerbangan untuk masyarakat dan menyediakan lahan yang jauh lebih ideal untuk lalu lintas pesawat terbang.
    • Manajemen parkir harus diperhatikan dengan menyediakan lahan khusus untuk tempat parkir, baik untuk kendaraan bermotor, mobil, truk, bus pariwisata dll sehingga tak menimbulkan kemacetan lalu lintas saat musim liburan tiba. Contoh realisasinya adalah lahan parkir yang sudah dibangun di daerah Ngabean, Jogja.

      [caption id="attachment_420203" align="aligncenter" width="504" caption="Lahan Parkir Bus Pariwisata di Ngabean, Jogja (Dok.Pri)"]

      1432573818642589148
      1432573818642589148
      [/caption]

***

Demikianlah hasil analisis saya sehubungan dengan rencana pengembangan kota Jogja sebagai Smart City yang memanfaatkan berbagai fasilitas digital dalam teknologinya. Semoga ini bisa menjadikan bahan referensi bagi pemerintah kota untuk pengembangan kota Jogja dengan mengedepankan teknologi online yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Satu hal yang harus dilakukan sebelum pengaplikasian Smart City adalah sosialisasi teknologi digital atau online agar masyarakat tidak gagap teknologi dan dapat mengikuti perkembangan kota dengan memanfaatkan fasilitas online. Semoga kota Jogja dapat menyeimbangkan sarana dan fasilitas untuk peningkatan kebutuhan masyarakat di era digital. Saya percaya, dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak, kota Jogja pasti bisa disulap menjadi Smart City.

Riana Dewie

 

Sumber Referensi :

https://dailysocial.net/post/xl-xmart-city-yogyakarta
http://mat-dis.blogspot.com

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun