KESIMPULAN
Media sosial merupakan cara berkomunikasi digital generasi Z dalam membagikan kesehariannya. Media sosial menjadi sebuah keharusan karena menjadi bentuk eksistensi diri seseorang. Namun, media sosial ternyata memberikan dampak kecemasan pada penggunanya ketika melihat keberhasilan orang lain. Hal terburuk yang dapat timbul adalah body shamming dan bullying yang dapat memicu depresi pada korbannya. Maka dari itu, awareness terhadap tren mental health perlu ditingkatkan agar setiap individu dapat meminimalisir terjadinya gangguan pada mental.
DAFTAR PUSTAKA
Salsabila, A., & Siswanto, R. A. (2020). Perancangan Media Edukasi Untuk Menjaga Kesehatan Mental Emosional. eProceedings of Art & Design, 7(2).
Budury, S., & Fitriasari, A. (2019). PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KEJADIAN DEPRESI, KECEMASAN DAN STRES PADA MAHASISWA: USE OF SOCIAL MEDIA ON EVENTS OF DEPRESSION, ANXIETY AND STRESS AMONG UNIVERSITY STUDENTS. Bali Medika Jurnal, 6(2), 205-208.
Septiana, N. Z. (2021). Dampak Peggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Dan Kesejahteraan Sosial Remaja Dimasa Pandemi Covid-19. Nusantara of Research: Jurnal Hasil-hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri, 8(1), 1-13.
Idham, A. F., Rahayu, P., As-Sahih, A. A., Muhiddin, S., & Sumantri, M. A. (2019). Trend literasi kesehatan mental. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 11(1), 12-20.
Abidin, F. A. (2022). Literasi Kesehatan Mental Dan Status Kesehatan Mental Dewasa Awal Pengguna Media Sosial. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 6(2).
Catherina, C., Boer, R. F., Talia, M., & Cecilia, S. (2020). Pembentukan Konsep Keintiman Berdsarkan Social Information Processing Theory pada Komunitas Sehatmental. id. Jurnal Komunikasi, 14(1), 63-72.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H