Di beberapa bagian di Indonesia mungkin sudah biasa dengan kata “gempa”, tapi bagaimana dengan orang Kalimantan yang “katanya” hampir tidak pernah mengalami gempa. Memang itu benar,tapi jika mereka ditanya kenapa dan kapan akan terjadi gempa pasti hanya sedikit yang tahu.
Badan Meteorologi dan Geofisika merupakan institusi yang bertugas untuk menyampaikan informasi serta peringatan dini tentang gempa bumi. Dan menurut data dari BMKG,dalam rentang 1980-2013 hanya terjadi 42 kali gempa di pulau Kalimantan. Bandingkan dengan 8550 gempa yang terjadi di sumatera dalam rentang waktu yang sama.
Hal itu dapat dijelaskan dari apa penyebab utama gempa itu sendiri. Gempa dapat disebabkan oleh tumbukan lempeng tektonik,aktivitas vulkanik, tanah longsor, serta akibat ledakan bom yang sangat besar. Menurut peneliti Simon Dean dari Sekolah Sains Bumi dan Samudera Universitas Southampton, yang bermarkas di Pusat Oseanografi Nasional , Southampton (NOC), pantai barat pulau Sumatra merupakan zona subduksi yang sangat panjang dan rawan terhadap tsunami. Di pulau- pulau besar lain di Indonesia juga terdapat banyak zona tumbukan yang sangat rentan terhadap gempa bumi. Sedangkan di Kalimantan hanya berdekatan dengan jenis tumbukan geser yang terletak di selat Makassar dan zona subduksi di sekitar tarakan. Inilah yang membuat Kalimantan dinobatkan menjadi pulau paling aman dari gempa bumi dan tsunami di antara pulau- pulau besar di Indonesia lainya.
Tapi paling aman bukan berarti tidak mungkin terjadi gempa. Pada tanggal 6 juni 2013 terjadi gempa dengan kekuatan 4.8 SR di tenggara Tarakan sejauh 46 km. Gempa dengan intensitas II MMI ini tergolong gempa yang dapat dirasakan tetapi tidak berbahaya. Tapi jika terjadi gempa yang lebih kuat dan pusat gempa berada di daratan, maka kerusakan yang besar akan terjadi. Bahkan menurut David Ward, dari Pusat Informasi Gempa Nasional - United States Geological Survey mengatakan, "Gempa bumi tidak membunuh orang, bangunanlah yang membunuh orang". Jadi meskipun gempa Kalimantan kecil dan jarang terjadi, namun bila pusat gempa di tengah kota seperti Balikpapan kerusakan bangunan yang besar pasti tidak bisa dihindarkan.
Gempa merupakan kejadian alam yang tidak bisa diprediksi. Dan perlu diketahui juga semua lempeng yang menyebabkan gempa itu selalu bergerak. Bukan tidak mungkin tubrukan lempeng yang sebelumnya berada di daerah Sulawesi bergeser ke daerah daratan timur Kalimantan. Tapi jika dilihat dari pergerakan sesar yang hanya sekitar 6cm/tahun, maka diperkirakan dalam jangka waktu ratusan tahun pusat gempa baru bergeser ke daratan Kalimantan. Sedangkan tsunami sendiri disebabkan oleh gempa di dasar laut. Sehingga ketika terjadi gempa di dasar Selat Sulawesi yang cukup kuat dan patahan yang terjadi merupakan patahan vertical ataupun oblique, maka tsunami bisa saja terjadi di pesisir timur laut Kalimantan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana bahkan sudah memasukkan Kalimantan Timur ke dalam zona rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Abdul Azis, kepala BNPB Kota Balikpapan mengatakan bahwa BNPB Balikpapan berencana memasang peringatan dini bencana di sekitar pantai di Balikpapan sebagai upaya antisipasi tsunami. Selain itu Kalimantan juga berpotensi bencana lain seperti kebakaran hutan, kekeringan, banjir, serta tanah longsor. Tentu saja hal tersebut mematahkan anggapan banyak orang yang berpikir Kalimantan merupakan daerah paling aman dari bencana di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H