Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

[Tantangan Masa Depan Bangsa] Bersiaplah Dengan Ujian Artificial Intelligence!

18 Agustus 2023   14:10 Diperbarui: 18 Agustus 2023   16:03 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Deepfake (Freepik.com)

Ujar seorang player di Game Starcraft, "Right now, the pillar of world ... is math."

Kehadiran Artificial Inteligence di dunia saat ini kiblatnya pasti Amerika Serikat. Kita mengetahui pelbagai fenomena unik sekaligus menghebohkan yang melibatkan kecanggihan AI dimana bisa menggerus kepercayaan publik terhadap kepemimpinan bangsa. Seperti dulu tersebar Video Manipulasi AI Deepfake yang menggambarkan Pidato Presiden Donald Trump yang palsu. 


Ragam komentar pun bermunculan dari pengguna Youtube, seperti ujar akun bernama mt7able:

"This is how AI destroys humanity. Not through Cybernetic Terminators but simply through exploiting our stupidity and watching the chaos unfold."

Terjemahan:

"Beginilah cara AI menghancurkan umat manusia. Bukan melalui Cybernetic Terminator tetapi hanya dengan mengeksploitasi kebodohan kita dan menyaksikan kekacauan yang terjadi."

Semakin banyak beredar foto-foto kita, rekaman suara kita, dan video kita di internet, maka semakin mudah AI mendapatkan data dan informasi tentang individu kita, berupa wajah, suara, dan gerakan tubuh. Dan ini bisa digenerasikan menjadi sebuah Video Baru yang bersifat manipulatif yang mampu mengecoh publik.

Hal ini sebenarnya tidak terlalu menghebohkan toh mekanisme AI seperti Fitur ChatGPT yang kita gunakan memiliki database informasi dunia yang ada di internet sampai tertanggal September 2021.

Tangkapan layar ChatGPT perihal siapa Indrian Safka Fauzi pada tanggal 18 Agustus 2023
Tangkapan layar ChatGPT perihal siapa Indrian Safka Fauzi pada tanggal 18 Agustus 2023

Jadi apabila ChatGPT update, kemungkinan besar database informasi ChatGPT bertambah dan semakin berekspansi ke tahun berikutnya. Maka ChatGPT nantinya bisa menjawab siapa Indrian Safka Fauzi dengan benar, karena sudah ada data dan informasi siapakah saya sebenarnya dimata logika dan matematika AI.

Dalam pidato kenegaraan Bapak Presiden Joko Widodo tertanggal 16 Agustus 2023 yang dikutip infopublik.id:

“Perkembangan digitalisasi dan Artificial Intelligent diperkirakan akan mendominasi kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia.”

Urgensi Kebijakan Perpres Jurnalisme Berkualitas

Saya rasa semua pihak harus menyadari kehadiran kecanggihan AI yang dapat disalahgunakan untuk menyebarkan informasi deepfake dapat menggerus kepercayaan publik kepada dunia politik dan kepemimpinan bangsa. Sebagaimana Pak Prabowo Subianto menuturkan dalam liputan berita Kompas.com:

"Kalau bisa, dijelek-jelekin terus supaya tidak bisa muncul. Nah, ini fenomena di banyak negara. Kita lihat di Amerika saja kan begitu. Di Amerika saja dicari-cari segala macam," ujar Prabowo dalam acara Mata Najwa, Jumat (30/6/2023).

Jadi saya rasa para influencer dan content creator yang merasa terancam eksistensinya oleh Perpres Publisher Rights sebaiknya mawas diri, ini bukan persoalan cari untung dari konten, tapi persoalan keutuhan bangsa dan negara, persoalan kepercayaan publik terhadap kepemimpinan anak bangsa dan persoalan menyangkut persatuan dan kesatuan bangsa.

Bangsa kita mudah sekali terprovokasi dan dipecahbelah oleh pihak asing dari semenjak zaman penjajahan, apalagi dengan adanya manipulasi optik dan suara melalui video deepfake yang tersebar di Youtube dan Medsos, ini bisa menjadi ancaman besar atas kedaulatan bangsa.

Kedaulatan Hukum mesti ditegakan, sudah bukan lagi waktunya sesama anak bangsa debat kusir perihal urgensi kebijakan Perpres Jurnalisme Berkualitas. Dan saya harap Google, Youtube, Meta dan Platform Raksasa lainnya tidak arogan dengan misi yang tidak jelas arahnya kemana dengan membiarkan link-link berita palsu, provokatif, memecah belah persatuan bangsa bertebaran menjadi konsumsi publik. 

Hukuman dan sanksi bisa saja Negeri ini berikan kepada kalian semua selama ini jika masih keukeuh mempertahankan ego menolak kebijakan negeri kami tercinta. Persetan Platform Asing mau keluar angkat kaki dari negeri ini, suatu saat kepercayaan dunia akan hilang dengan sendirinya kepada kalian Platform Asing yang merasa berkuasa atas dunia informasi di internet. Kami anak bangsa mampu menciptakan Platform dan Mesin Pencari Raksasa seperti halnya kalian wahai pemangku kebijakan platform dan mesin pencari asing!

Wasana kata

Demikian bangsa kita sejatinya selalu diuji untuk naik level. Kita diuji pelajaran matematika dan logika oleh AI, dan kita pun dituntut kreatif dan inovatif dalam membuat konten agar tak dicap mencontek, plagiasi oleh AI sehingga karakter kita dibunuh oleh mesin.

Perang umat manusia melawan AI telah dimulai dari sekarang. Kita tidak bisa membendung kecanggihan teknologi, apakah kita bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dengan bijak, atau malah menjadi korban manipulasi AI?

Cimahi, 18 Agustus 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun