Sebagai contoh kisah:
Seseorang terus berkarya demi kemajuan dan peradaban bangsa dan negeri tercinta, sembari ia berharap Rida-Nya semata. Tak peduli caci maki, umpatan, hinaan ia terima di setiap langkahnya dalam berkarya. Ia tetap menaruh keyakinan kuat pada Tuhannya sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang hambanya butuhkan dan harapkan. Ia tetap teguh berkarya walau pujian-pujian, bahkan simbol-simbol kemewahan seperti status pengakuan publik tak ia peroleh. Ia hanya mengejar apa yang dicitakannya, fokus pada tujuan utama yakni Rida-Nya, melalui buah karyanya. Sampai hari yang Tuhan janjikan tiba, Tuhan mengangkat derajat hidupnya sesuai apa yang diperjuangkannya.
Contoh lain:
Seseorang selalu mendermakan sebagian hartanya untuk orang-orang fakir dan kekurangan. Ia tak pernah berharap balasan apapun dari yang ia kasihi, karena ia hanya berharap Rida Tuhannya semata. Namun suatu ketika musibah menimpanya, kekayaannya sirna karena musibah tersebut. Namun, orang-orang fakir dan kekurangan yang pernah ditolongnya kini berubah nasibnya menjadi seorang kaya. Karena seorang yang dahulu fakir itu tahu akan ketulusan hati seorang dermawan yang kini malah menjadi fakir, mereka membantu kehidupan seorang dermawan itu agar bangkit dari keterpurukan. Dan mereka semua hidup dalam kekeluargaan yang penuh kasih sayang dan empati.
Nah apakah sahabat pembaca memperoleh pelajaran dari kisah diatas?
Demikian ulasan ini. Semoga kita dijauhkan dari tabiat orang pamrih. Amin.
Semoga bermanfaat.
Cimahi, 13 Agustus 2023.
Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H