Seorang pemuda dengan penuh hormat menyalami orang-orang tua yang ditemuinya.
Uniknya ada orang tua yang terakhir di barisan ... menarik tangannya, seperti menolak untuk disalami.
Seakan mengerti, pemuda itu pamit.
"Apa yang kau lakukan, dia itu kan menghormatimu? Bukannya usianya jauh lebih muda darimu?" Heran orang tua sebelahnya.
"Mata hatimu belum tembus! Secara rohani ... dia itu lebih tua dari kita. Pikiran dia jauh lebih maju ... pertanda jiwanya lebih tua dari kita, namun jiwa pemuda yang sudah tua itu terkurung dalam badan yang masih muda. Kalau dia bercanda, ya kita ikuti saja alur mainnya. Tapi ... hati-hati jika ia sudah berbicara ilmu, kalau kita tidak merendah, sementara kita tidak tahu ilmunya ... bisa kualat kita!"
Benarlah ucapan sang orang tua tersebut.
Terkisah, beberapa hari kemudian kawan dari orang tua itu mengalami sakit yang tak sembuh-sembuh, namun setelah kawannya meminta maaf dengan tulus kepada sang pemuda yang sudah ramai diperbincangkan kediamannya atas kekhilafannya yang pernah diperbuat. Seakan kutukan langit lenyap, kawan dari orang tua itu merasakan kesembuhan lagi kebahagiaan.
Ia kemudian menyadari ... apa yang ada di dunia, keadaan bungkus belum tentu sama dengan isi.
***
Catatan tambahan: Old soul adalah Jiwa yang sudah berkelana sangat lama di alam semesta material. Biasanya berperan lebih menonjol dalam kisah kehidupan saat ini dari semua tokoh-tokoh yang ada di muka bumi, karena kebijaksanaan dan kemajuan pemikiran yang dimilikinya dibanding orang-orang yang seusia dengannya.
***
Cimahi, 4 Agustus 2023.
Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H