Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenali dan Mendekati Tuhan

26 Juni 2023   19:30 Diperbarui: 26 Juni 2023   21:30 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tuhan (Pixabay.com, Kreasi: ahmedkeita240)

Kalau kita memohon pertolongan Tuhan, maka ucapkanlah nama suci-Nya. Pastilah Tuhan menurunkan pertolongan-Nya selama kita yakin dengan keyakinan yang hak, dan jika hati kita suci dari segala penyakit hati (iri dengki, sombong, dsb) maka Tuhan adakalanya menampakkan Rupa-Nya kepada kita melalui penglihatan hati yang tajam, karena hanya dengan kesucian hati, mata hati kita dapat melihatnya. Perumpamaannya, seperti saat kita minta tolong pada seseorang, maka apa yang kita ucapkan agar mudah menjangkau identitas seseorang? Yaitu dengan memanggil namanya.

Kalau seorang kenal sifat Tuhan maka ia punya tujuan bahwa sifatku juga harus sama dengannya agar dapat hidup di dalam-Nya. Dan jika kita kenal Rupa-Nya, perumpamaannya ibarat jika ingin mengenali seseorang, pasti yang mudah dikenali adalah wajahnya melalui identitas KTP. Nah dengan mengenal wajah seorang tersebut kita tidak akan tersesat saat mencari seorang tersebut. Itu juga berlaku pada para pencari Tuhan, kalau sudah kenal Rupa-Nya dan Wajah-Nya, maka mudahlah bagi kita untuk menjangkau-Nya dan kita pun makin dicintai-Nya.

4 Cara mengenal Tuhan diatas adalah cara yang bisa kita lakukan secara rahasia agar lebih terasa dampaknya karena demi hubungan kita dengan Tuhan semata.

Malaikat dan Nabi pun dapat kita kenali dengan mengucapkan nama sucinya sesuai aturan yang diajarkan guru yang jelas silsilah perguruan ilmu rohaninya.

Jadi jangan merasa tahu siapa itu Tuhan kalau belum kenal dan dekat dengan-Nya.

Jangan merasa tahu siapa itu Malaikat kalau belum kenal dan dekat dengan-nya.

Jangan merasa tahu siapa itu Nabi kalau belum kenal dan dekat dengan-Nya.

Kalau kita sudah kenal Tuhan, bukankah kita dengan mudah mendekati-Nya, dan pasti hubungan kita diterima-Nya? Seperti kalau kita sudah kenal dengan seorang yang kita cintai, dan ia mengenali kita, maka bukankah kita dengan mudah mendekatinya?

Mengenali Tuhan pertanda kita tahu kepada siapa akan berpulang. Dan mendekati Tuhan melalui ibadah pertanda kita seorang yang taat menjalani perintah dan menjauhi larangan-Nya, maka dipastikanlah jaminan keselamatan dunia akhiratnya.

Tapi ... jangan jadi alasan kalau belum kenal Tuhan, maka tidak mau menjalankan ibadah! Toh dalam ibadah kita pun disematkan Nama-Nama Suci Tuhan. Pertanyaannya seberapa sering kita mengucapkan Nama Suci Tuhan dalam sehari penuh?

Maka itu dikembalikan kepada kita, siapakah yang kita pertuhankan? Apakah benar-benar Tuhan yang kita pertuhankan? atau malah dunia yang bakal kita tinggalkan selama-lamanya?

Cimahi, 26 Juni 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun