Setiap orang mendambakan kesempurnaan, Al-Qur'an telah menjelaskan secara tidak langsung karakter-karakter manusia dalam ayat-ayat yang tertulis. Secara tidak langsung banyak ditemukan kisah tentang karakter dan nasib orang-orang yang: Berharta, Bertahta, Religius/Beragama, Berilmu, Penuh Kebaikan.
Apabila seorang manusia memiliki karakter yang komplit yakni seorang yang berharta, sekaligus bertahta, juga religius, dan berilmu, serta penuh kebaikan, tentulah menjadi idaman banyak orang. Pertanyaannya ... adakah seorang yang memiliki potensi demikian? Jawabannya pasti ada, namun persentase dari keseluruhan dapat dikatakan sangatlah langka.
Penjelasan setiap karakter dan contoh kisah dalam Al-Qur'an
Seorang berharta biasanya memiliki panca indera yang jeli dan tajam, karena ia menggunakan panca inderanya untuk melihat setiap kesempatan dan peluang untuk kekayaan materi yang dimilkinya. Yang paling beruntung adalah mendapatkan dan menggunakan harta dijalan kebenaran.
Contoh kisah: Kisah Qarun dalam Al-Qur'an dapat menjadi pelajaran berharga tentang seorang berharta, agar tidak mendapat azab dari Allah untuk menggunakan harta di jalan Allah.
Seorang bertahta biasanya memiliki kemampuan logika dan rasionalitas yang kuat, ia memiliki berbagai pertimbangan yang akurat dalam setiap pengambilan keputusan. Yang paling beruntung adalah mendapatkan dan menggunakan tahta di jalan kebenaran.
Contoh kisah: Kisah Dzulqarnain dalam Al-Qur'an memberikan inspirasi bagi kita semua agar menjadi seorang yang menggunakan kekuasaannya di jalan Allah.
Seorang yang religius biasanya memiliki ketajaman naluri yang hebat disertai ketaatan beragama yang mantap, ia memandang kedepan dan selalu dapat survive dari segala tantangan yang ada dengan penuh keberanian dan ketangguhan karakter yang dimilikinya.
Contoh kisah: Kisah Nabi Ibrahim AS menjadikan pelajaran berharga dengan keberanian dan ketaatannya pada Allah, beliau mampu selamat dari segala marabahaya yang ditimbulkan oleh penguasa yang merupakan musuh dari Allah.
Seorang yang berilmu biasanya memiliki ketajaman intuisi dan daya kreasi yang hebat, ia selalu tak lepas dari membaca dan mempelajari pengetahuan yang bermanfaat, yang kemudian hari dapat menjadi petunjuk hidup yang selalu membuatnya sadar dan awas. Yang paling beruntung yang mengunakan ilmunya untuk kebaikan seluruh.
Contoh kisah: Kisah Nabi Khidir AS dan Nabi Musa AS menjadikan pelajaran berharga kepada kita bahwa ilmu hanya dapat diraih dengan ketundukan hati dan kesabaran saat mempelajarinya, dan menggunakan keutamaan ilmu demi kebaikan seluruh.