Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesaksian Isa Kedatangan Kedua, Bahwa Ia Bukan Tuhan yang Haq

20 Mei 2023   12:30 Diperbarui: 21 Mei 2023   07:46 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meteor (pmb.itats.ac.id)

Penyelamatan massif atas kerusakan yang ditimbulkan Ya'juj dan Ma'juj di muka bumi, membuat Nama Isa Ibnu Maryam makin terang benderang dan harum semerbak baik di langit dan di bumi.

Hingga suatu ketika...

"Ya Tuhan kami... Raja segala Raja... terimalah keimanan kami."

"Ketahuilah aku bukanlah Tuhan yang haq, akupun manusia seperti kalian yang juga mengalami kematian. Apabila kalian (Ahli Kitab) masih menyatakan aku adalah Tuhan. Maka ketahuilah... sungguh Tuhan itu tidak pernah merasakan kematian, Sungguh Dialah Allah Yang Maha Kekal. Sementara aku merasakan kematian. Aku adalah makhluk-Nya, sekaligus Hamba-Nya."

Seluruh umat manusia saat itu menyatakan keislaman atas persaksian Isa ini. Dan disaat Isa melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah di tanah suci Mekah dan Madinah. Beliau mencium batu Hajar Aswad, dan berkata.

Hajar Aswad Foto: dok. Pemerintah Arab Saudi (travel.detik.com)
Hajar Aswad Foto: dok. Pemerintah Arab Saudi (travel.detik.com)

"Sungguh batu hajar aswad yang mulia ini kelak memberikan kisah akhir bagiku yang kemudian hari menjadikan umat manusia menjadi umat yang satu."

.

.

.

Tiba-tiba.

Batu meteor besar turun dari langit, dan hendak menghancurkan bumi Mekah dan Madinah.

Dengan segenap kekuatan mukjizat yang dimilikinya. Isa sekuat tenaga menyelamatkan muka bumi dari kehancuran yang disebabkan hujan batu meteor atas Izin Allah.

Dunia gemetar, isak tangis umat manusia terdengar haru. Semua berdoa untuk keselamatan Isa.

Namun Isa yang sudah terkuras energi seluruhnya... dan kehancuran bumi benar-benar tidak terjadi berkat penyelamatan akhirnya. Saat menjelang nafas terakhir berhembus... beliau mendarat di muka bumi Madinah, dan inilah kata-kata mulia yang terucap di pangkuan kekasih hidupnya tercinta.

"Sertakan karakter diri yang mulia...
Penuhi dunia dengan pengetahuan...
Lengkapi dunia dengan cinta...
Dimulai aku tiada..."

Air mata seluruh mengalir deras. Umat manusia kehilangan akan sosok agung yang pernah terukir dalam tinta emas sejarah.

Dan saat itulah seluruh umat manusia mensalati jenazahnya, dan memakamkan Isa di sebelah peristirahatan terakhir Nabi Muhammad Saw, Sayyidina Abu Bakar Ra, dan Sayyidina Umar Ra.

Benarlah yang terucap oleh Isa, setelah kewafatannya... terkisahkan umat manusia menjadi umat yang satu. Semua saling percaya, saling melengkapi pengetahuan bermanfaat, dan terhiaslah dunia dengan rasa cinta yang tulus penuh persaudaraan, persahabatan dan saling mengasihi satu sama lainnya. 

Kedamaian bumi terjaga, sampai hari yang Allah janjikan tiba.

Cimahi, 20 Mei 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun