Orang-orang sibuk menghakimi sekeliling hidupnya tidak baik, arogan, egois, dan lainnya. Mata kita disibukan dengan penilaian-penilaian yang menyakitkan terhadap sesama kita.
Maka pertanyaannya... apakah kita pernah menilai diri kita sendiri? Apakah kita pernah bercermin bahwa ada dalam diri yang mesti dibenahi?
Jika perlakuan kita baik kepada sesama, maka sesama kita pun akan berlaku baik kepada kita, karena mereka juga manusia yang punya hati yang bisa merasa. Merasakan kehangatan atas kebaikanmu yang tiada pernah putus.
Namun jika sebaliknya, maka kita mendapatkan perlakuan sebaliknya pula. Apakah kita pernah merasakan ketidaknyamanan jika mendapatkan perlakuan demikian dari selain diri kita? Begitu pula beliau semua yang mendapatkan perlakuan dari diri kita yang kurang berkenan, pastilah beliau merasakan ketidaknyamanan, dan tentu beliau menilai bahwa kita adalah demikian.
Jadi semua berasal dari diri kita sendiri. Kita berubah menjadi lebih baik dan berkarakter, tentu seluruh pandangan sekeliling kita menilai bahwa kita orang baik. Karena kita selalu memberikan kehangatan, kenyamanan dan kebahagiaan.
Walaupun dimata kita, mereka bukan orang baik. Tapi kita jangan sampai terbawa arus menjadi orang tidak baik. Tetaplah berjuang dalam nilai-nilai kebaikan. Baik berupa derma, kasih sayang, pelayanan, dan memberikan pencerahan pengetahuan yang kita miliki dengan tulus kepada sekeliling kita.
Malaikat Allah pun niscaya tersenyum melihat konsistensi kita berjuang penuh keyakinan dalam berkebaikan. Jangan terkejut jika sahabat kelak memiliki kekuatan yang besar untuk memberikan perubahan bagi sekeliling sahabat.
Jika mata sekeliling kita menilai kita adalah orang baik, maka baik pula perlakuan yang kita dapatkan. Begitupula sebaliknya.
Sebagaimana keterangan Al-Qur'an: