Seorang yang sudah mengenal diri identitas yang sejati, tentu lebih efektif rasa percaya dirinya. Seperti ungkapan sufi paling masyhur yakni:
Saya tak perlu meninjau ulang ungkapan diatas karena sudah banyak yang membahasnya secara rinci dan mendalam, namun mari kita petik manfaat dari ungkapan sufi yang masyhur tersebut.
Untuk mengenal siapa identitas diri yang sesungguhnya, kita membutuhkan bantuan para Malaikat Allah yang memberikan petunjuk akan siapakah kita? apakah dan siapakah aku pada kehidupan sebelum aku dilahirkan di alam dunia? Apakah derajat kedudukanku di mata Allah Swt? Apakah potensi terbesarku sebagai manusia? Dan pertanyaan yang menggali eksistensi diri kita sebagai Hamba Allah lainnya.
Cara untuk mendapatkan bantuan para Malaikat Allah, kita wajib meliputi diri kita dengan sifat-sifat saleh, yang taat pada ajaran agama yang dianut, penuh kasih, lagi senang memberikan pelayanan tulus kepada sesama. Ini wajib kita lakukan secara konsisten sampai wafat menjelang, agar Malaikat Allah benar-benar puas dan mencintai kita.
Otomatis jika petunjuk Ilahi kita dapatkan dari Otoritas Malaikat Allah, berupa jawaban atas siapakah sang diri... niscaya sangat mudah bagi kita untuk menanamkan sugesti untuk diri kita sendiri, yang mana sudah dibahas dalam artikel gramedia.com dengan judul Pengertian Sugesti: Proses dan Pengaruh Sugesti dalam Diri Seseorang.
Menanamkan sugesti untuk diri sendiri dengan penuh rasa yakin (disebut istilahnya Auto-sugesti) memiliki efek yang lebih nyata dibanding sugesti orang lain, tentu disebabkan keyakinan kita atas potensi yang dimiliki oleh sang diri, karena sebelumnya kita sudah mengenal identitas sesungguhnya diri kita sendiri dimata Allah. Sehingga sugesti ini berdampak nyata semakin cepat jika kita meyakininya dengan keyakinan yang sangat kuat. Ini adalah salah satu ciri orang beriman, karena yang mencirikan orang beriman adalah penuh semangat, pemberani dalam hal-hal yang benar, dan penuh percaya diri.
Misalkan sugesti yang ditanam pada diri oleh diri sendiri adalah:
"Suatu saat saya akan menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ke-14"
Nah jika kita menuliskan hal ini di medsos yang interaksinya dipenuhi oleh orang-orang yang baik dan cerdas. Baik secara sadar atau sekilas, orang-orang yang membaca tulisan sugesti diatas pasti mengamini (meyakini) sugesti diri kita, selama kita diliputi sifat-sifat saleh yang sudah diakui dalam komunitas tersebut.
Hal yang tertulis suatu saat akan menjadi realitas yang tak dapat terbantahkan, karena Kata-kata yang kita ucap dan tulis dapat menentukan dan mempengaruhi nasib kita, mengapa? Karena orang-orang yang menyimaknya apabila menganggapnya dan meyakini sebagai sebuah kebenaran, niscaya itu akan menjadi realitas yang dirasakan oleh kita semua.
Dengan demikian dapat kita ketahui beberapa faktor penentu yang mempengaruhi dampak sugesti itu semakin realistis dan semakin cepat terjadi:
1. Derajat Kesalehan, dilihat dari ketaatan beragama, penuh kasih dan penuh pelayanan tulus kepada sesama.
2. Adanya Otoritas Malaikat Allah yang menaungi seorang tersebut.
3. Sudah mengenal siapa dirinya dan apa potensi tertinggi yang dimilikinya.
4. Penuh Semangat, Pemberani dalam hal-hal yang benar dan penuh percaya diri.
Semoga bermanfaat!
Cimahi, 11 Mei 2023.
Aa Rian untuk Kompasiana dan warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H