Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekuatan Dahsyat Sugesti, Rasa Percaya, dan Cinta

29 April 2023   08:35 Diperbarui: 29 April 2023   08:46 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kekuatan sugesti (scientificamerican.com)

Disclaimer: Mungkin sebagian pembaca menganggap tulisan ini terkesan subjektif, namun bagi yang sudah paham akan kekuatan sugesti, rasa percaya dan cinta, sahabat saya rasa sudah membuktikan apa yang telah saya ungkapkan melalui tulisan ini.

Hai sahabat pembaca!

Kali ini saya ingin membahas dahsyat dari Sugesti, Rasa Percaya dan Cinta.

Mungkin sahabat mengetahui... mengapa ajaran Islam melarang perilaku menyekutukan Allah dengan segala sesuatu apapun. Misal kita selalu memfokuskan pikiran kita kepada benda. Hingga akhirnya yang teringat dalam benak adalah benda, benda dan benda. Dan pikiran kita menganggap bahwa benda tersebut berkekuatan. Pada akhirnya benda itu menjadi berkekuatan disebabkan sugesti, rasa percaya dan cinta yang selalu kita berikan.

Sebagai contoh... mungkin sahabat pernah mendengar kasus penipuan gelang Power Balance. Bisnis haram ini, menggunakan kekuatan sugesti, seakan-akan power balance adalah gelang berkekuatan. Yang padahal gelang itu dapat menyeimbangkan tubuh disebabkan sugesti, rasa percaya bahkan cinta yang kita berikan pada gelang tersebut.

Kenapa kita percaya benda mati? Yang tidak memiliki keinginan untuk kebaikan kita semua? Yang padahal itu hanya efek dari sugesti, rasa percaya dan cinta yang kita berikan pada benda mati tersebut?

Nah.

Lantas bagaimana jika kita memiliki kepercayaan dan mencintai seorang yang kita anggap orang baik lagi saleh? 

Sah-sah saja sahabat. Karena ia mengharapkan kebaikan untuk dirimu dan seluruh. Dan kualifikasi kita mempercayai dan mencintai seorang untuk diberikan sugesti antara lain ia mewarisi sifat Nabi yang empat (Shiddiq, Amanah, Fathanah dan Tabligh) agar kita tidak termasuk orang yang merugi kelak.

Dengan demikian karena kekuatan dahsyat sugesti, rasa Percaya dan Cinta kepada seorang saleh yang kita tuju, secara langsung maupun tidak langsung... itu mempengaruhi pikiran hingga kondisi tubuh seorang saleh tersebut.

Sebagai contoh pengalaman pribadi, ketika saya selalu berjuang menorehkan karya bermanfaat secara menyeluruh (universal) kepada sahabat Kompasianer dan Pembaca. Alhamdulillah, pikiran saya mampu menghasilkan ide-ide yang semakin mantap setiap harinya. Dan tubuh pun dirasa fit dan bugar, karena berkat dukungan dan doa tulus dari rekan Kompasianer dan pembaca. 

Namun berbeda halnya saat saya bermain medsos di masa lampau dengan mengutuk orang secara random dengan perkataan mengerikan dan tidak menyenangkan saat pikiran saya rusak akibat pengaruh black magic berdasarkan sepengetahuan orang-orang yang saya temui untuk berobat secara non-medis. Saya mengalami kegilaan pikiran saat itu, karena disebabkan sugesti negatif lagi berbahaya dan kebencian yang saya terima. 

Hingga saya berujung sakit parah secara psikis, dan mengalami isolasi di salah satu Rumah Sakit. Dan semua berubah ketika saya menghapus akun medsos yang berbahaya tersebut, perlahan kepulihan saya rasakan secara berangsur-angsur, ditambah saya menekuni dzikir dan berjuang tidak meninggalkan ibadah salat setiap harinya.

Dengan demikian... saya pada akhirnya menemukan sebuah formula. Bahwa dengan menjadi seorang yang terkena sugesti positif, menerima rasa percaya dan cinta, ia menjadi berkekuatan dan memiliki energi dahsyat untuk berkehidupan. 

Kalau peradaban bangsa sudah saling memberikan sugesti positif, saling percaya, dan saling mencintai dengan perilaku saling melayani dan saling mengasihi... tentu bangsa kita menjadi bangsa yang hebat dan kuat! Ini adalah evolusi peradaban yang sangat saya nantikan.

Dengan sugesti positif kita menjadi hebat dan kuat, dan dengan rasa percaya dan cinta membuat kita selalu terkenang dan diingat sepanjang masa karena kebaikan-kebaikan kita hingga pada akhirnya mengalir selalu doa-doa indah dan mulia untuk diri kita. Maka mari kita berlomba-lomba menjadi seorang yang saleh yang selalu mendermakan pikiran hingga tubuh kita untuk kebaikan sesama dan seluruh, dan sertakan karakter kita dengan sifat nabi yang empat (Shiddiq, Amanah, Fathanah dan Tabligh), Insya Allah... kita semua berbahagia dan sukses senantiasa terjaga. Amin Yra.

Cimahi, 29 April 2023

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun