Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesadaran Manusia yang Diikat 3 Sifat Alam

11 April 2023   22:00 Diperbarui: 11 April 2023   22:01 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dunia (newatlas.com - SergeyNivens/Depositphotos)

"Dunia mengalami sortir panjang untuk perdamaian kekal melalui kemelut krisis yang kini terasa dampaknya."

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya di tulisan kami berikut:

Bahwa ada 3 Sifat alam yang membentuk karakter makhluk di alam semesta ini (referensi Bhagavad Gita: Bab 14, Tiga Sifat Alam Material), yakni:

  • Sattvam/Kebaikan
  • Rajas/Nafsu
  • Tamas/Kegelapan

Fokus manusia pada akhir zaman ini hampir kesadaran 75% dari populasi manusia diikat oleh sifat Rajas dan Tamas, sisanya adalah Sattvam.

Yang mencirikan manusia diikat oleh sifat alam Rajas adalah haus akan kekuasaan dan kekuatan (ditandai gemar mengejar kedudukan, dan jika sudah memperolehnya ingin memperluas/ekspansi wilayah kekuasaan), haus akan prestis/gengsi, dan haus akan kenikmatan duniawi.

Yang mencirikan manusia diikat oleh sifat alam Tamas adalah fokus pikiran kepada benda (ditandai mengumpulkan harta benda dan kekayaan materi sebanyak-banyaknya sekalipun dengan cara yang bertentangan dengan hukum dan agama), berkarakter eksploitatif, senang menipu demi kekayaan, dan bertabiat pemeras juga penjajah.

Yang mencirikan manusia diikat oleh sifat alam Sattvam adalah berkarakter saleh, taat hukum dan beragama (melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya), senang menderma, bersemangat dalam pelayanan dan yang paling utama adalah berketuhanan Yang Maha Esa.

Dunia sendiri pada saat invasi Rusia ke Ukraina, telah membagi 2 kekuatan besar, yakni kekuatan perang Rajas dan kekuatan perang Tamas, yang dikenal 2 Blok yang saling bertentangan saat ini. Maka jika Negeri Indonesia teguh tidak termasuk 2 Blok tersebut, sebuah keniscayaan termasuk dalam golongan kesadaran manusia yang diikat oleh sifat Sattvam.

Namun sebelum Indonesia secara paripurna diikat oleh kesadaran Sattvam/Kebaikan, maka terjadi proses penyortiran manusia terlebih dahulu yang mengeliminasi sejumlah golongan masyarakat yang diikat oleh sifat alam Rajas dan Tamas. Bisa terjadi ditandai dengan terjadinya guncangan Alam, sehingga menyisakan masyarakat dengan kesadaran Sattvam seluruhnya.

Apabila Indonesia bangkit dan menunjukkan kekuatan Sattvam/Kebaikan yang nyata dimuka bumi, dengan ditandai Pemimpin Bangsa Indonesia berkekuatan Energi Sattvam yang murni nan dahsyat. Maka misi perdamaian yang dimulai dari bumi Nusantara niscaya segera dimulai. Oleh karenanya... mari kita semua berlomba-lomba dalam kebaikan, rajin menuntut ilmu yang bermanfaat, dan diliputi sifat saleh menjadi penyembah Tuhan Yang Maha Esa yang taat dengan penuh ketulusan.

Setelah dunia mengalami kedamaian yang panjang, karena peperangan telah membumihanguskan kesadaran Rajas dan Tamas di muka bumi. Saat itulah Fokus Pikiran kepada Tuhan Yang Maha Esa terjaga tanpa gangguan, dan setelah kewafatan seluruh masyarakat Nusantara hingga Dunia yang tersisa meninggalkan alam dunia, seluruhnya dengan selamat berpulang kepada Alam Kekal dimana Tuhan Yang Maha Esa berada, damai dan bahagia sejahtera penuh kekal abadi di Surga-Nya, selama-lamanya.

Cimahi, 11 April 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun