Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Inspirasi dari Film Masa Remajaku: Negeri 5 Menara

5 April 2023   03:00 Diperbarui: 5 April 2023   03:50 3814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukan yang paling tajam tetapi yang paling bersungguh-sungguh (youtube: Film Negeri 5 Menara Full Movie - Channel Indonesian Music)

Hai sahabat pecinta Film!

Mohon izin sahabat Kompasianer dan Pembaca, saya ingin kembali memeriahkan Event Ramadan di Kompasiana! Heheheh!

Kisah hidupku benar-benar terinspirasi dari Film yang kutonton saat masih remaja kala itu, yakni Negeri 5 Menara.

Saya sejak kecil mendambakan menjadi seorang Bj. Habibie saat masih berusia lima tahun, bersekolah negeri di Cimahi dengan sukses dari SMP (di SMPN 1 Cimahi) hingga SMA (di SMAN 2 Cimahi). Namun harus pupus harapan sudah saat duduk di bangku kelas tiga SMA karena sakit parah secara psikis tak dapat ditemukan secara medis penyebabnya saat itu, hingga harus mengalami perjalanan dan petualangan spiritual panjang selama 10 tahun lamanya hingga kini saya duduk di depan layar untuk mengisahkan kisah ini untukmu dan dirimu tentunya.

Saya kembali menonton Film Negeri 5 Menara kemarin, karena ingatan saya samar-samar mengingatnya dan ingin menikmati karya film luar biasa ini kembali. Dan berikut adalah relevansi kisah perjuangan saya dengan Film Negeri 5 Menara. Berikut poin-poin yang menginspirasi masa saya menuntut ilmu dan meraih kesembuhan dari sakit yang saya derita.

Cita-Cita Alif untuk bersekolah di ITB pupus karena Ibunda memperhatikan nasib Umat Islam

Alif sempat ingin mengagalkan tesnya (youtube: Film Negeri 5 Menara Full Movie - Channel Indonesian Music)
Alif sempat ingin mengagalkan tesnya (youtube: Film Negeri 5 Menara Full Movie - Channel Indonesian Music)

Alif pemeran utama film ini, merasakan kekecewaan yang berat. Dengan setengah hati, ia menuruti kemauan Ibunda tercintanya, karena Alif dimata Ibunya memiliki potensi yang dimiliki oleh Buya Hamka saat itu untuk memperjuangkan nasib Umat Islam. Harapan bersekolah di ITB pun pupus. Dan Ia mengikuti tes di Pesantren yang ada di sebuah desa di Jawa Timur, walau sempat ragu dengan scene memberikan jawaban tes yang salah dengan sengaja. Pada akhirnya ia ingin menyenangkan hati kedua orangtuanya dengan menjawab tes dengan benar. Dan Alif dinyatakan lulus.

Harapanku untuk kuliah di Kampus Negeri Paling Favorit pun pupus

Saya benar-benar jatuh kala itu. Nilai raporku turun drastis karena tidak mengikuti KBM (kegiatan belajar mengajar) semester 1 kelas 3 dengan semestinya dikarenakan izin tidak masuk sekolah selama berbulan-bulan karena sakit psikis yang parah. Saat itu raporku di kelas 1 dan 2 benar benar mengagumkan karena konsisten peringkat pertama. 

Namun yang disayangkan karena saat kelas 3 semester 1, nilai anjlok dengan meraih peringkat ke-2 dari belakang (tahulah sahabat apa artinya itu), impian untuk mendapat jalur undangan ke Perguruan Tinggi Negeri Favorit sirna, dan juga saya harus mengulang kelas 3 di sekolah lain yaitu di SMAN 1 Cimahi untuk dapat mengikuti UN, karena saat itu saya tidak dapat mengikuti UN ketika di bangku kelas 3 semester akhir SMAN 2 Cimahi.

Saya sempat vakum setelah kelulusan dari SMAN 1 Cimahi, dan mendapatkan hasil UN yang pas-pasan tetapi memenuhi persyaratan lulus. Saya berkelana bersama Ayahanda dan Ibunda untuk meraih kesembuhan. Hingga pada akhirnya setelah saya dinilai mampu untuk belajar, hingga saya bisa melanjutkan studi di salah satu perguruan tinggi swasta yaitu Akademi Akuntansi Bandung (A2B) sampai lulus, sembari mengalami proses pengobatan sambil menuntut ilmu spiritual dari para guru pada saat itu karena saya sakit-sakitan baik fisik maupun psikis. 

Man Jadda Wa Jadda

Bukan yang paling tajam tetapi yang paling bersungguh-sungguh (youtube: Film Negeri 5 Menara Full Movie - Channel Indonesian Music)
Bukan yang paling tajam tetapi yang paling bersungguh-sungguh (youtube: Film Negeri 5 Menara Full Movie - Channel Indonesian Music)

Alif menemukan kesungguhan hati dari Ustaz Salman melalui pelajaran tentang Man Jadda Wa Jadda. "Bukan yang paling tajam, tetapi yang paling bersungguh-sungguh... Man Jadda Wa Jadda" ucap beliau.

Saya terinspirasi dengan kalimat ini, saya terus berjuang mencari obat kesembuhan. Dan tetap bersungguh-sungguh agar sembuh sembari tetap melanjutkan kuliah konversi di perguruan tinggi swasta STIA Cimahi (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Cimahi), hingga pada akhirnya Dosen sekaligus Guru yang amat saya hormati Bapak I Nyoman Lasiana, selalu mensupport kesembuhan saya. '

Saya pernah diajak siaran Radio di RRI Bandung bersama beliau, dan saya diminta bertanya saat siaran, lalu saya meminta penjelasan pengetahuan apa perbedaan Arca dengan Patung. 

Dan yang paling mengesankan lagi, saya diinstruksikan beliau untuk mencari Mantra yang dapat menyembuhkan penyakit saya di salah satu Ashram Vaisnava (Penyembah Sri Vishnu) yang ada di Citeko Bogor. Dan sayapun berkendara sepeda motor beat seorang diri dari Cimahi ke Bogor, dengan dipantau oleh beliau senantiasa melalui Android dan saya selamat sampai tujuan. 

Dibalik pupusnya harapan saya kuliah di perguruan tinggi negeri paling favorit saat itu. Kisah perjalananku di A2B dan STIA Cimahi membuat ku sadar untuk berjuang sesuai minatku saat ini. Yakni dengan ilmu pengetahuan yang saya kuasai sedikitnya Manajemen, Administrasi Negara dan Dasar-dasar Filsafat selama kuliah juga Pengetahuan Spiritual yang kuperoleh selama 10 tahun lamanya dari hasil berguru kepada orang-orang yang berperan membantu kesembuhan saya. Perjalanan ini membuat saya bersungguh-sungguh untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang kumiliki semampuku.

Kamu Bisa Mengubah Dunia dengan Kata-kata

Alif mendaftar menjadi reporter di Syam Magazine (youtube: Film Negeri 5 Menara Full Movie - Channel Indonesian Music)
Alif mendaftar menjadi reporter di Syam Magazine (youtube: Film Negeri 5 Menara Full Movie - Channel Indonesian Music)

Kak Fahmi mengungkapkan kepada Alif, bahwa dengan menjadi Jurnalis, kamu bisa mengubah dunia dengan kata-kata, just with word. Hal esensial dari film inilah yang menginspirasi saya untuk terus dan tetap menulis di Kompasiana untuk berbagi tulisan-tulisan yang berpotensi mampu mengubah zaman kini menjadi zaman yang amat kami citakan. Saya pernah menuliskan motto saya di akun kompasiana pertamaku "The Power of Word can Change the World. But the Highest Power of Yours is changing your Character to be the Magnificient."

Filosofi Pemerintahan yang Bottom-Up

Pak Kiai menerangkan Filosofi Pemerintahan yang dianut di Pesantren (youtube: Film Negeri 5 Menara Full Movie - Channel Indonesian Music)
Pak Kiai menerangkan Filosofi Pemerintahan yang dianut di Pesantren (youtube: Film Negeri 5 Menara Full Movie - Channel Indonesian Music)

Atang mengajukan protesnya dengan santun kepada Pak Kiai. Lalu Pak Kiai memberikan jawaban berupa analogi pemerintahan.

Tugas Pak Kiai sebagai pemilik otoritas adalah memberikan fasilitas untuk seluruh penghuni pondok. Namun ditegaskan bahwa prinsip yang digunakan pondok adalah Pemerintahan yang Bottom-Up. Segala solusi berasal dari penghuni pondok sendiri, karena santri yang protes biasanya memiliki solusi dan jawaban untuk menuntaskan permasalahannya sendiri, "kalau protes, pasti tahu solusinya bagaimana" terang Pak Kiai.

Prinsip Bottom-Up Government yang dijelaskan film Negeri 5 Menara, benar-benar menginspirasi saya. Karenanya sejak awal tahun 2020 hingga sekarang, saya sering memberikan surat kritik disertai solusi kepada Pemerintahan Pakde Jokowi melalui Kemensetneg, bahkan adapun yang saya tuliskan di Kompasiana ini agar menjadi surat kritikan terbuka seperti artikel berikut: Surat Terbuka Untuk Pakde Jokowi: Apa yang Kami Dapat dari Peradaban Bersandar pada Uang?

Itulah relevansi kisah hidup saya dengan Film Negeri 5 Menara yang benar-benar menginspirasi perjalanan panjang saya dalam menuntut ilmu dan meraih kesembuhan total.

Nah, bagaimana dengan kisahmu? Yang pasti lebih seru dariku.

Mari kita saling cerita di kolom komentar ya!

Million Pictures via id.wikipedia.org - Negeri 5 Menara (film)
Million Pictures via id.wikipedia.org - Negeri 5 Menara (film)

Cimahi, 5 April 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun