Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hukum Alam dan Perang Akhir Zaman

26 Maret 2023   10:30 Diperbarui: 26 Maret 2023   20:40 1980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apocalypse (Freepik.com - Premium)

" ... Alam semesta dan seisinya tercipta oleh tiga sifat alam yang tarik menarik. yakni Kebaikan, Nafsu dan Abai/Kegelapan, Kebaikan tidak memiliki gradiasi negatif, sementara Nafsu dan Abai/Kegelapan berada di gradiasi negatif. Gradiasi positif dari Nafsu adalah Keinginan Luhur dan dari Abai/Kegelapan adalah Akal/Pencerahan, melalui perang akhir zaman, kita semua disortir menuju gradiasi positif sifat paripurna alam semesta."

Hukum alam yang dijelaskan dalam kitab suci umat hindu yakni Bhagavad Gita menerangkan, bahwa tiga sifat alam diatas (Sattvam/Kebaikan, Rajas/Nafsu, Tamas/Kegelapan) sifatnya tarik menarik saling mengalahkan, saling mendominasi, juga memberikan dukungan. Berdasarkan literatur sejarah dan pandangan masa depan Al-Hadits, dapat dinyatakan sebagai berikut:

Abai/Kegelapan penuh tipu daya mengalahkan Keinginan Luhur. 

Bukti sejarah: Indonesia saat masa pra-kemerdekaan, mengalami pelbagai kekalahan perang karena tipu daya dan taktik divide et impera bangsa kolonialisme kepada para pejuang yang memperjuangkan kemerdekaan regional. Banyak para pejuang saat itu dibantu oleh kekuatan kesaktian karena ilmu dari keinginan luhur yang dikuasainya (bersahabat dengan bangsa Jin yang memberikan kesaktian), dikalahkan oleh strategi diatas, suap rekan seperjuangan untuk mengetahui titik kelemahan pejuang utama yang berilmu tersebut dengan posisi dan harta, dan kecanggihan teknologi perang yang dimiliki bangsa penjajah.

Pandangan masa depan Al-Hadits: Bangsa Barat juga sekelompok manusia materialistis yang haus akan kenikmatan dunia melalui bantuan Al-Masih Ad-Dajjal dengan sifat dominan abai/kegelapan penuh tipu daya, menghancurkan peradaban bangsa arab yang didominasi oleh nafsu. Banyak yang mengaku beriman karena dikuasai nafsu haus pembuktian untuk menaklukan Dajjal, justru tertunduk malah menjadi pengikut Dajjal. Hingga menyisakan manusia pilihan (dari bangsa Arab) yang berkeinginan luhur, ditandai dengan hadirnya Al-Mahdi.

Keterangan Al-Hadits:

Hadits Akhir Zaman (Dokpri)
Hadits Akhir Zaman (Dokpri)

Hadits Akhir Zaman (Dokpri)
Hadits Akhir Zaman (Dokpri)

Kebaikan sejati mengalahkan Abai/Kegelapan.

Pandangan masa depan Al-Hadits: Nabi Isa as. yang turun kedua kalinya yang didominasi sifat kebaikan, membinasakan Ad-Dajjal dan seluruh pengikut dan pasukannya yang penuh tipu daya.

Keterangan Al-Hadits:

Hadits Akhir Zaman (Dokpri)
Hadits Akhir Zaman (Dokpri)

Keinginan Luhur diperkuat dan dibantu oleh Kebaikan Sejati.

Pandangan masa depan Al-Hadits: Nabi Isa as. menundukkan kepalanya sebagai tanda penghormatan kepada Al-Mahdi yang memimpin umat Islam, Isa menjadi makmum salat berjamaah yang diimami oleh Al-Mahdi. Isa menjadi pendukung utama Al-Mahdi untuk meneguhkan Syariat Islam diatas seluruh peradaban muka bumi. Isa menetapkan ilmu dari Al-Qur'an yang memperkuat akidah Islam, sementara Al-Mahdi menetapkan Hukum Islam untuk seluruh penduduk muka bumi.

Keterangan Al-Hadits:

Hadits Akhir Zaman (Dokpri)
Hadits Akhir Zaman (Dokpri)

Dapat disimpulkan 3 Bagian dunia berdasarkan sifat alam dalam gradiasi positif pasca perang akhir zaman sebelum invasi bangsa Ya'juj Ma'juj.

Bangsa Barat: Dominasi sifat alam Akal/Pencerahan.

Bangsa Arab/Timur Tengah: Dominasi sifat alam Keinginan Luhur.

Bangsa Timur: Dominasi sifat alam Kebaikan.

Cimahi, 26 Maret 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun