Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Akhir Zaman: Keadilan Sejati Hanya untuk Harta Benda dan Uang Bukan untuk Kemanusiaan dan Alam

19 Maret 2023   05:00 Diperbarui: 19 Maret 2023   06:52 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelbagai fenomena unik di akhir zaman. Apakah sahabat setuju jika keadilan sejati hanya untuk benda dan uang, bukan untuk kemanusiaan dan alam?

Apa contohnya?

Ketika saat bencana banjir terjadi... ada segolongan masyarakat rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan kendaraan bermotor tercintanya.

Ketika aksi kriminalitas terjadi, membunuh ayah sendiri, demi harta benda sepeninggalnya.

Ketika perebutan warisan terjadi, pertengkaran antara kakak beradik hingga berujung penggunaan sihir hitam untuk menyakiti saudaranya sendiri.

Ketika demi konten terjadi, aksi konyol pura-pura membunuh diri sendiri, demi viral untuk tujuan semakin banyak cuan yang diperoleh, walau pada akhirnya karena terpeleset hingga nyawa benar-benar menjadi taruhan.

Ketika korupsi merampas uang hak rakyat terjadi, jutaan rakyat menderita haknya dirampas karena kelakuan segelintir oknum yang haus prestise dan kemewahan.

Ketika perindustrian meraja, walau kehadirannya membuat alam rusak karenanya.

Ketika sebongkah emas murni lebih berharga, daripada kasih sayang orang-orang terdekat.

Dan sebagainya... dan sebagainya...

Ketika benda dan uang lebih dicintai dan diposisikan tertinggi daripada kemanusiaan dan alam, benarkah fenomena tersebut sudah umum terjadi?

Sebagai mana Al-Hadits akhir zaman tentang perebutan simpanan emas yang diriwayatkan Imam Muslim:

Hadits Riwayat Imam Muslim (dokpri)
Hadits Riwayat Imam Muslim (dokpri)

Jika orang saling membunuh karena demi harta benda dan uang. Dan hanya menyisakan seorang pemenang yang menguasai itu semua, hingga tak tersisa satupun manusia selain sang pemenang di muka bumi. Apakah yang terjadi kelak?

Selamat! Untuk dikoyak-koyak oleh sepi! Seperti yang penyair Chairil Anwar gurat dalam syairnya.

Adakah solusi untuk mengatasi pelbagai fenomena mengerikan ini?

Kembalikanlah semua kepada Allah yang Maha Kuasa. Sadarilah kehadiran-Nya, segera dirikan salat dan kembali mengingat-Nya, berdoalah dengan tulus, "Ya Allah sibukkan lah aku dalam sifat-sifat kebaikan kepada sesamaku dan alam yang menaungiku." Lalu kemudian nyatakan dalam tindakan, dengan menjadi orang yang baik memperjuangkan nilai-nilai kebaikan, dengan konsisten walau itu sebatas perbuatan kecil, seperti sedekah ilmu yang dimiliki disaat tidak memiliki harta melimpah, dan pun berupaya untuk tidak membuang sampah sembarangan walau itu hanya bungkus permen semata.

Dengan meliputi dunia melalui konsistensi berkebaikan sepanjang hidup, niscaya Allah merubah nasib menjadi baik pula atas suatu kaum tersebut sebagaimana bunyi Ayat Al-Qur'an dalam surah Ar Radu' ayat 11.

QS. Ar-Radu' ayat 11 (Dokpri)
QS. Ar-Radu' ayat 11 (Dokpri)

Cimahi, 19 Maret 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun