Hai sahabat pembaca!
Sejatinya banyak sekali referensi yang membahas 7 Tingkatan Nafsu, khazanah.republika.co.id sudah mengulasnya dengan baik.
Mau kah sahabat mempelajarinya?
Mari kita simak 7 Tingkatan Nafsu dan pertanda mencapainya!
1. Nafsu Ammarah
Nafsu yang mendorong pada perbuatan maksiat dan kejahatan. Berdasarkan Al-Qur'an, keterangannya sebagai berikut:
Yang menjadi pertanda manusia didominasi oleh nafsu jenis ini adalah:
- Tamak
- Kikir
- Dengki
- Arogan
- Dipenuhi syahwat
- Dipenuhi kemarahan berlandas kebencian
- Kebodohan (tidak mengetahui ilmu dan juga enggan mempelajari ilmu)
2. Nafsu Lawwamah
Nafsu yang mendorong rasa penyesalan mendalam, karena tidak mampu dalam mengendalikan diri dari kejahatan saat bertindak. Seperti yang ditegaskan dala Al-Qur'an ayat berikut:
Tanda seorang didominasi nafsu jenis ini diantaranya:
- Senang berbangga diri namun disertai merendahkan sesama
- Senang bergosip, berprasangka yang bukan-bukan tidak sesuai realita
- Riya dan sum'ah, pamer dengan maksud ingin dicitrakan sebagai orang baik, namun nyatanya enggan berbuat kebaikan jika tidak ada yang menyaksikan, pamer dengan maksud ingin dicitrakan sebagai orang ahli ibadah, namun kesehariannya saja sangat malas untuk beribadah jika tidak disaksikan banyak orang.
- Lalai saat sembahyang dan lalai saat berkebaikan, pikiran tidak fokus saat beribadah dan saat berbuat baik niatnya bukan karena Allah, namun hanya karena ingin dikenal sebagai orang baik, nyatanya enggan berbuat baik secara konsisten.
- Senang menipu dan berbohong, demi mendapat harta, benda, kenikmatan duniawi dan kekuasaan belaka walau harus mengorbankan sesama secara zalim (tidak menempatkan yang hak atau tidak menempatkan perkara pada letak yang sebenarnya).
3. Nafsu Mulhimah
Nafsu yang sudah mengenal kekotoran halus dari maksiat dan perbuatan tercela, dan berupaya melepaskan diri dari ikatan dosa tersebut dengan tanda seorang telah melakukan kebaikan berikut:
- Dermawan, senang memberi tanpa pamrih
- Murah hati, pandai dan senang menolong
- Selalu bertobat, ditandai rajin salat tobat memohon ampun kepada Allah untuk tidak mengulanginya (untuk muslim taat) dan mengakui kesalahan serta diupayakan perbaikan diri
- Sabar, pandai menahan diri dari amarah (karena dirinya telah disakiti secara zalim oleh orang tidak beriman dan munafik)
- Penuh tanggung jawab dalam setiap ucap, tulis dan perbuatan.
4. Nafsu Mutmainah
Nafsu yang sudah bersih dari kotoran halus, sehingga menjadikan jiwa tenang dari ikatan dan reaksi dosa yang menyengsarakan. Seperti keterangan Al-Qur'an dibawah.
Pertanda seorang telah mencapai dominasi tingkatan nafsu ini:
- Tawakal, penyerahan diri kepada Allah yang mantap, disertai perjuangan atau usaha terlebih dahulu.
- Rajin beribadah karena Allah (demi Rida-Nya semata)
- Pandai bersyukur, ditandai senang mengucapkan terima kasih pada sesama dengan tulus.
- Penuh kerelaan, dalam segala bentuk kebaikan.
- Merasa takut kepada Allah, akan murka-Nya.
Merupakan permulaan awal hubungan dekat dengan Allah, namun masih melekat kefanaan seperti ingin menjadi pemimpin tanpa disertai ilmu yang kuat untuk menunjang kepemimpinannya kelak, karena menjadi pemimpin adalah tanggungjawab dunia dan akhirat atas rakyat yang ia pimpin.
5. Nafsu Radhiyah
Nafsu awal pertengahan kedekatan pada Allah, diikuti karakter Nafsu yang baik sebelumnya. Yang mana sifat dan karakter mulia mulai muncul dan terjaga senantiasa. Tanda-tanda seorang diliputi dominasi nafsu ini:
- Berkeinginan luhur (melindungi, menyelamatkan, memelihara, menyayangi, mengayomi, dan lainnya yang menjelma menjadi tindakan)
- Dilandasi keikhlasan di setiap keadaan.
- Wara', penuh kewaspadaan dan kehati-hatian agar tidak termasuk orang yang merugi lagi celaka.
- Melatih diri dengan bertirakat/mengekang diri.
- Selalu menepati janji (kecuali pada orang zalim, yang sudah menyalahi kesepakatan atas janji)
6. Nafsu Mardhiyah
Nafsu yang telah mendapatkan hidayah cahaya petunjuk-Nya. Ia dicintai Allah, dan seluruh makhluk pun mencintainya. Dominasi nafsu ini pada seorang ditandai dengan karakter:
- Dedikasi untuk Allah yang terjaga
- Lembut kepada Makhluk Allah
- Penuh cinta dan kasih sayang kepada sesama dan alam
- Condong memberikan petunjuk yang dikehendaki Allah padanya
7. Nafsu Kamilah
Dominasi Nafsu paling sempurna dalam gradiasi positif dan terbaiknya. Mencirikan seorang pewaris sifat dan potensi kenabian (shiddiq, fathanah, tabligh, amanah) layaknya Ulama yang mampu menjelaskan keimanan dengan ilmu (ilmul yaqin) memilki ketajaman mata hati (ainul yaqin), dan memiliki keyakinan sejati (haqqul yaqin).
Seperti misal seorang alim yang didominasi nafsu ini mampu menjelaskan potensi pertengkaran yang terjadi dengan pendekatan ilmu waspada tajassus (mencari kesalahan-kesalahan orang lain) dan waspada prasangka buruk (suudzan) didasari keterangan surah Al-Qur'an sebagai penguat, dan penjabaran yang mudah dimengerti khalayak umum bagaikan pencerahan ilmu.
Nah demikianlah penjelasan 7 Tingkatan Nafsu serta pertanda mencapainya.
Kira-kira aku ada di tingkatan mana ya? Tentu jawaban ada dalam nurani masing-masing ya!
Cimahi, 17 Maret 2023.
Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI