Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kalau Dulu Para Presiden adalah Pembaca, Apakah Presiden Berikutnya adalah Penulis?

6 Maret 2023   07:30 Diperbarui: 6 Maret 2023   07:29 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin (shiftindonesia  - kumparan.com)

Hai sahabat pembaca!

Judul tulisan ini sepertinya cukup menarik untuk dibahas, "Kalau Dulu Para Presiden adalah Pembaca, Apakah Presiden Berikutnya adalah Penulis?" Kira-kira logis gak yach heheheh.

Menulis sejatinya membutuhkan kemampuan dan gagasan yang ditulis, dan menulis gagasan yang bermanfaat untuk peradaban ini tentu menggambarkan idealisme dan cita sang penulis.

Kalau penulis kaya akan gagasan, apakah gagasan tersebut dapat diterapkan dalam kenegaraan dan kemasyarakatan. Tentu ini sangat asyik untuk ditelaah.

Presiden menggunakan kemampuan berfikirnya untuk mengatur sebuah negara. Oleh karenanya tidak sedikit Para Presiden adalah Pembaca. Nah kalau presiden ternyata adalah seorang penulis? Lebih spektakuler lagi dongs! Karena gagasannya lebih orisinal dari pemikirannya sendiri!

Apakah kriteria calon presiden yang layak dari segi keilmuan atau pengalaman dapat dinilai dari tulisannya saja? Atau memang ada eksekusi tindakan yang nyata dari sang calon presiden atas gagasan-gagasannya? Nah ini seru untuk kita nantikan.

Apa keuntungan dan pun kerugian jika kita mendapati seorang presiden yang ternyata juga seorang penulis? Ya tentu kita bisa menilai dari gagasan-gagasan yang ia tulis. Apa layak gagasannya untuk diaplikasikan untuk kenegaraan dan kerakyatan? Apakah gagasan tersebut terbukti visioner? Dan berbagai pertanyaan kritis lainnya.

Pertanyaannya... apa sudah ada calon presiden yang tidak sekadar membaca, tapi juga menulis? Ada sih, baru sampai menulis di medsos, adapun yang sudah membuat buku untuk dijual tapi tidak banyak buku yang dibuat. Memang pengaruh sosial media saat ini sangat kuat, menimbang generasi muda sekarang senang pelayanan publik yang gak ribet dan auto eksekusi perintah hanya melalui komunikasi media sosial.

Apakah dengan giat menulis bisa kedepannya menjadi Calon Presiden? Tentunya membutuhkan konfirmasi atas gagasan yang ditulis seorang tersebut oleh masyarakat seluruhnya. Barulah penulis tersebut layak mengikuti kontes perebutan kursi RI ke 1, karena tulisan tersebut dirasakan kebermanfaatannya secara realitas untuk peradaban bangsa dan negara. Itu juga kalau pas momentumnya untuk pencalonan, dan menarik perhatian publik. Dan tentu bisa menjadi efek kejut pada tahun politik.

Karena seorang presiden adalah seorang yang berkuasa atas rakyatnya, dan potensi memiliki kuasa dari gagasan yang pernah ia tulis bisa saja memberikan pengaruh dan daya tarik yang kuat. Lha kalau calon presiden gak punya kuasa, gimana mau diakui untuk dicalonkan sebagai presiden? Mau kampanye janji sana sini kaya tempoe doeloe? Masyarakat sekarang udah cerdas-cerdas guys!

Cimahi, 6 Maret 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun