Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Neurosemantics: 8 Variable The Matrix untuk Mengoperasikan Diri

24 Februari 2023   06:30 Diperbarui: 24 Februari 2023   07:00 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Matrix (celebrity.okezone.com)

Hai sahabat pembaca!

Pernahkah sahabat menonton film The Matrix? Apakah ucapan Morpheus kepada Neo tentang kehidupan dunia yang mengaitkan dengan The Matrix? 

Jika sahabat belum menontonnya, pemaparan singkatnya begini sahabat! Kita hidup di dunia, di mana kita dituntut untuk belajar, membayar pajak, memenuhi rasa lapar dan haus, dan bertahan hidup dengan kemampuan finansial umum di kehidupan perkotaan.

Apakah kita menggerutu, jika hidup harus berkemampuan finansial yang mumpuni? Atau kita ikhlas untuk mencari nafkah demi kehidupan?

Apakah kita menggerutu, untuk apa kita belajar segiat mungkin kalau ujung-ujungnya sulit bekerja? Atau kita ikhlas untuk belajar demi bekal masa depan menghadapi persoalan hidup?

Nah dengan 8 Variable The Matrix, sahabat memiliki aplikasi yang tertanam dalam pikiran kita untuk dapat mengoperasikan diri secara sistematis dan holistik.

8 Variable The Matrix untuk Mengoperasikan Diri

1. Intention (Niat)

Niat menjadi motor penggerak, yang menggerakan segala ucapan dan tindakan kita. Dengan kata lain adalah apa alasan kita untuk berucap dan bertindak. 

Sebagai contoh: Saya berniat puasa karena Allah Ta'ala.

2. Meaning (Makna)

Manusia dikaruniai Tuhan sebagai seorang pembuat makna. Apabila kita memandang suatu peristiwa, tentu makna yang diberikan oleh setiap orang berbeda-beda. 

Sebagai contoh: Si A memaknai puasa untuk ibadah, sementara Si B memaknai puasa untuk mempertajam instingnya.

3. State (Kondisi)

Adalah keadaan fisik dan mental seseorang secara holistik (menyatu keseluruhan dan saling erat berkaitan). 

Sebagai contoh: Apa kondisi anda saat berpuasa? Laparkah? Hauskah? Atau biasa-biasa saja?

4. Self (Identitas)

Adalah cara pandang menilai siapakah diri kita. Apakah kita meluhurkan diri kita sebagai manusia? Atau malah mencemooh diri kita sendiri? 

Sebagai contoh: Aku berpuasa sebagai seorang muslim.

5. Power (Kekuatan)

Menunjukkan performa kita setelah mengetahui niat yang menggerakan operasi kerja kita sebagai manusia sesuai tujuan yang dicitakan.

Sebagai contoh: Aku mampu berpuasa dari imsakiyah hingga azan magrib pada bulan suci ramadan tanpa merasa lapar dan haus jika tidak beraktivitas berat.

6. Time (Waktu)

Dibagi menjadi tiga klasifikasi, yakni masa lampau (past), masa sekarang (present) dan masa depan (future). Pada tiga periode tersebut kita dapat mengambil pelajaran berharga diantaranya:

  • Melakukan evaluasi dari kejadian masa lampau.
  • Apa yang mesti dieksekusi setelah evaluasi kita pahami untuk masa kini.
  • Visi apa yang membuat kita bergairah pada masa depan.

Sebagai contoh: Di masa lalu saya pernah batal puasa karena bekerja terlalu keras hingga menyebabkan kehausan, dan di masa kini saya berpuasa namun memperhatikan beban kerja yang saya hadapi agar tidak mengulang kesalahan yang sama, kemudian visiku yang membuatku bergairah untuk berpuasa keesokan harinya, aku berharap Rida-Nya semata.

7. Other (Orang Lain)

Yaitu siapa saja yang saat itu bersama kita dalam memenuhi tujuan kita. Siapa yang menjadi pendukung? dan siapa yang menjadi penghambat? Dan untuk siapa?

Sebagai contoh: Yang menjadi pendukung saya berpuasa adalah keluarga saya yang membantu saya menyiapkan hidangan untuk sahur dan berbuka puasa. Sementara yang menjadi penghambat adalah orang-orang yang kadangkala memantik kemarahan saya, namun saya pandang sebagai latihan kesabaran dan keikhlasan dalam berpuasa. Lalu saya berpuasa untuk menghamba kepada Tuhan makin memantapkan pengabdian saya kepada-Nya.

8. World (Dunia)

Yakni area kita berkiprah, dan apa pandangan kita terhadap area tersebut perihal prospek dan dan cara kita melihatnya.

Sebagai contoh: Aku berpuasa dilingkungan dengan religiusitas yang beragam. Aku memandangnya dengan tatapan dan harapan bahwa berpuasa di lingkungan yang beragam, melatihku untuk semakin toleran menerima bahwa ada yang tidak berpuasa seperti saya, dan merekapun menghargai keputusan saya.

Nah sebagai ilustrasi dari paparan di atas sahabat bisa melihat gambar di bawah yah!

Kreasi Aa Rian (Dokpri - Gambar orang dari CleanPNG.com)
Kreasi Aa Rian (Dokpri - Gambar orang dari CleanPNG.com)

Semoga bermanfaat!

Bahan bacaan: 8 Variabel Matrix Membangun Karakter Pribadi (Kompas.com)

Cimahi, 24 Februari 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun