Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hikmah Isra Mikraj: Menuju "Era of Humanity Perfection"

20 Februari 2023   14:50 Diperbarui: 20 Februari 2023   15:59 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai sahabat pembaca!

Hari peringatan Isra Mikraj 1444 H telah kita lewati bersama. Banyak kisah yang kita petik dari peristiwa bersejarah Baginda Rasul Muhammad Saw. tersebut. 

Dari peristiwa yang dialami Baginda Rasul saat itu, tentu dengan kemampuan otak kita saat ini, kita mampu mengetahui kebenarannya dan memahami pelajaran terkandung di dalam peristiwa tersebut. Karena Allah sungguh menciptakan manusia paling sempurna dari seluruh makhluk, dan Al-Qur'an sudah menegaskannya dalam Surah At-Tin ayat 4. 

Al-Qur'an (dokpri)
Al-Qur'an (dokpri)

Banyak pelajaran berharga yang dipetik dalam Al-Qur'an dan bahkan dari literatur Sastra Veda warisan leluhur kita yang berkait erat dengan ilmu ini. Dengan dua referensi tersebut, kita dapat mengetahui apa saja potensi kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Mari kita simak satu persatu paparan berikut.

Penelitian Barat Hingga Nusantara tentang Kecerdasan Manusia

Banyak teori bermunculan dari Ilmuwan barat perihal kecerdasan manusia, dan kita dapat melihat perkembangannya dari tabel dibawah:

Dokumen Pribadi (Referensi bersumber dari Buku STIFIn Personality Peta Kecerdasan dan Jalan Kembali untuk Pegiat STIFIn)
Dokumen Pribadi (Referensi bersumber dari Buku STIFIn Personality Peta Kecerdasan dan Jalan Kembali untuk Pegiat STIFIn)
STIFIn adalah jenama dari Nusantara, yang mampu mendeteksi kecerdasan dominan secara genetik dari tes sidik jari, yang kemudian membagi lima jenis kecerdasan yakni Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting.

Mungkin sahabat sering menemukan kuisioner dari MBTI Personality? Nah kalau yang ini (STIFIn) lebih unik karena merupakan kreasi anak bangsa yang detik ini mulai ramai diperbincangkan.

Mari kita lihat penjabaran potensi dari masing-masing kecerdasan tersebut sahabat!

Ketertarikan

  • Sensing, kepada Harta.
  • Thinking, kepada Tahta.
  • Intuiting, kepada Kata.
  • Feeling, kepada Cinta.
  • Insting, kepada Kebahagiaan.

Potensi umum

  • Sensing, daya kalkulasi, organisir dan sistematis.
  • Thinking, daya kritis dan analisis.
  • Intuiting, daya literasi, kreasi dan inovasi.
  • Feeling, daya empati dan pelbagai kepekaan sosial.
  • Insting, berkelompok dengan yang satu frekuensi, daya motivasi dan keberanian.

Potensi tertinggi

  • Sensing, daya ingat yang tajam serta prediksi yang akurat berdasar perhitungan matang.
  • Thinking, daya memberikan pencerahan ilmu pengetahuan bermanfaat.
  • Intuiting, daya menjangkau penglihatan masa depan.
  • Feeling, daya mengilhami ilmu tingkat tinggi dari Tuhan.
  • Insting, daya bertahan hidup yang menjurus pada keselamatan dan kesejahteraan.

Cara melatih

  • Sensing, dengan terus melatih kemampuan berhitung dan menghafal.
  • Thinking, dengan terus melatih menjawab soal, membuat pertanyaan logis rasional terukur, dan introspeksi diri.
  • Intuiting, dengan rajin menulis dan membaca hal-hal bermanfaat, dan berfantasi membuat karya fiksi.
  • Feeling, dengan rajin sembahyang yang khusyuk lagi penuh semangat pengabdian kepada-Nya, dan senantiasa menebar kebaikan yang bermanfaat untuk diri sendiri dan sesama hidup (tidak berpotensi merugikan diri sendiri paling utama).
  • Insting, dengan rajin berpuasa dan berdzikir niat karena Rida Allah semata.

Perubahan Zaman Tak Terelakan Menuju Era of Humanity Perfection

Sastra Veda dari leluhur kita yang beragama Hindu, memaparkan secara detail zaman, bisa sahabat melihat detailnya di tulisan saya berikut: Roda Siklus Zaman Berdasar Pengetahuan Veda.

Saya sedikit ulas kembali perputaran zaman tersebut berdasarkan penelitian terhadap dominasi kecerdasan otak di setiap zamannya, sebagai berikut:

  • Zaman Emas, Manusia didominasi oleh kecerdasan Intuiting dan Feeling.
  • Zaman Perak, Manusia didominasi oleh kecerdasan Intuiting, Feeling dan Insting.
  • Zaman Perunggu, Manusia didominasi oleh Kecerdasan Insting.
  • Zaman Besi, Manusia didominasi oleh Kecerdasan Sensing dan Thinking.
  • Zaman Cinta dan Kehebatan (Era of Humanity Perfection), Manusia secara sempurna didominasi oleh 5 Kecerdasan tersebut.

Saat ini kita hidup di Zaman Besi dimana segala sesuatu termasuk makhluk hidup dianggap sebagai objek (benda) yang patut untuk dieksploitasi untuk memenuhi hasrat duniawi, karena tidak diimbangi dengan kecerdasan Feeling secara paripurna yang menjadikan makhluk hidup sebagai subjek yang mesti dipelihara.

Akibatnya saat ini terjadi disharmoni alam, kriminalitas terjadi dimana-mana, tipu menipu bukan lagi hal tabu, semua demi harta dan tahta walau mengabaikan kemanusiaan, dan hal negatif lainnya.

Kreasi Rian
Kreasi Rian

Al-Qur'an sendiri menegaskan, sungguh celakalah golongan kiri dan amat beruntunglah golongan kanan. Apakah penegasan Al-Qur'an diatas merujuk pada dominasi kecerdasan belahan otak manusia? Mari kita renungkan seksama.

Al-Qur'an (dokpri)
Al-Qur'an (dokpri)

Sebagaimana janji Allah di Al-Qur'an, dan dilengkapi keterangan jelas Hadits Sahih perihal penyortiran manusia menuju Era Baru yang kami sebut Era of Humanity Perfection, banyak manusia yang disortir hingga tersisa manusia yang seimbang dominasi 5 kecerdasannya.

1. Peristiwa Bencana Besar, Allah membinasakan orang-orang yang anti cinta kasih dan keimanannya kepada Allah hanya sebatas sampai tenggorokan, tidak dirasakan kebenarannya oleh hati, dan diketahui kebenarannya oleh akal.

2. Peristiwa Keluarnya Ad-Dajjal, orang-orang berperangai materialistik, melakukan banyak penyimpangan atas larangan Allah, akan binasa bersama Ad-Dajjal saat peristiwa turunnya Isa kedua kalinya.

3. Peristiwa Invasi Yajuj Majuj, Allah membinasakan orang-orang duniawi yang diliputi keraguan atas keimanan mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Ajaran-Nya.

4. Era Baru Manusia yang diselamatkan Allah dimulai dengan penuh cinta dan kehebatan setelah binasanya Yajuj Majuj dari Muka Bumi.

Demikian ulasan yang kami ilhami pada peringatan Isra Mikraj tahun 2023. Semoga keberkahan dari-Nya senantiasa berlimpah dalam kehidupan kita selama-lamanya. Amin Yra.

...Walaupun manusia terlahir tidak sempurna secara potensi, namun kesempurnaan sebagai manusia yang utuh dapatlah dicapai.

Cimahi, 20 Februari 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun