Dengan demikian apabila kita rajin berpuasa sunah dan melaksanakan kewajiban puasa yang diwajibkan oleh Agama, maka keberanian sarat manfaat dengan niat karena kebaikan niscaya kita peroleh secara bertahap dan tentunya akan membekas pada potensi yang kita miliki kedepannya.
Kalau perut kita kosong namun pikiran kita kosong pula ataupun memikirkan hal-hal yang negatif, disanalah keberanian kita condong pada hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang sekitar kita. Maka jika kondisi dan situasi tidak memungkinkan untuk memenuhi rasa lapar. Alangkah baik kita jadikan kondisi kekurangan tersebut sebagai ladang ibadah dengan niat berpuasa karena Tuhan Yang Maha Kuasa.
Jika kita berpuasa karena niat demi kekuatan atau memperoleh kesaktian, hal demikian bisa menjurus pada penyalahgunaan kekuatan dan keberanian yang kita peroleh, ada kecenderungan mencelakai sesama demi pemenuhan hasrat nafsu belaka. Kita tidak memperoleh manfaat dari niat yang keliru jika berpuasa hanya demi kesaktian semata.
Namun pilihan ada dimasing-masing insan manusia. Apakah mau menjadikan kondisi perut yang kosong sebagai ladang amal kebaikan melalui ibadah puasa? Atau demi kekuatan dan rasa nekad belaka?
Jawaban ada dalam nurani masing-masing.
Tertanda.
Aa Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 5 Februari 2023.
Aa Rian untuk Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H