Hai sahabat pembaca!
Saya mempelajari bidang keilmuan Neuroscience yang berfokus pada Kecerdasan Keberanian (Courage Intelligence). Yang mana Courage Intelligence ini bisa aktif secara paripurna apabila perut kita dalam kondisi kosong dalam waktu yang cukup dan kita terbiasa mengalami kondisi ini.
Memang benar. Orang lapar cenderung nekad. Seakan ia memiliki keberanian yang berlebih dikarenakan perutnya yang kosong demi memenuhi kebutuhan rasa laparnya.
Courage Intelligence terletak pada perut, yang mana saraf pada usus terhubung ke batang otak (reptilian brain berdasar teori "Triune Brain" Paul MacLean) dimana insting manusia berada.
Insting manusia yang aktif dikarenakan perut dalam keadaan kosong, dan mana kita sering mendapati kondisi ini secara berturut-turut, membuat keberanian berlebih aktif hingga kita menjadi lebih nekad untuk aksi sesuai apa yang kita pikirkan.
Kita pun mungkin pernah menyaksikan apa yang terjadi di dunia rimba. Dimana hewan-hewan yang memiliki reptilian brain, cenderung survive dari rasa lapar karena keberanian yang terpicu dari insting yang dimilikinya, untuk memangsa hewan yang lebih lemah dari kelompok mereka.
Oleh karenanya aksi kriminalitas bisa dipicu karena hal ini. Apabila kelaparan melanda suatu kelompok masyarakat, tidak menutup kemungkinan aksi kriminalitas meningkat karena insting memicu manusia untuk survive dari keadaan tersebut.
Agama sejatinya mengajarkan ibadah puasa untuk meluruskan niat dan tujuan kita jika ingin mengosongkan perut, niat kita semata-mata karena demi ibadah kepada Yang Maha Kuasa. Dengan demikian, keberanian yang kita peroleh dapat diarahkan oleh insting kita kepada hal-hal kebaikan yang sarat manfaat bahkan menyelamatkan sesama jika benar-benar urgen.