Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa yang Mendasari Kita Berkata "Hidup Ini Tidak Adil?"

12 Januari 2023   10:30 Diperbarui: 12 Januari 2023   10:35 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai sahabat pembaca!

Apa sebenarnya yang mendasari kita berkata "Hidup ini tidak adil?"

Sejatinya ketidakadilan disebabkan perbuatan kita sendiri.

Kita lebih gemar membanding-bandingkan nasib seorang yang lebih mujur dari kita.

Kita lebih melihat keluar dibanding melihat apa yang sudah diperbuat diri.

Sebenarnya mata kita lah yang mesti diketahui, mengapa mataku selalu melihat ketidakadilan versi diriku sendiri?

Apakah aku tidak mensyukuri segala karunia hidup yang telah Allah berikan?

Kita selalu menyalahkan hidup dan dengan lantang berteriak "Hidup ini tidak adil!"

Padahal semua yang ada di kehidupan ini berjalan sesuai hukum sebab akibat yang sudah ada dari alam semesta diciptakan.

Kita dilahirkan dengan takdir. Takdir menjadi seorang yang dilahirkan dari keluarga kaya raya. Takdir menjadi seorang yang dilahirkan dalam keadaan kurang lengkap anggota badan. Semua disebabkan akumulasi karma kita pada kelahiran sebelumnya.

Orang Jahat yang sebelumnya Orang Baik (idntimes.com)
Orang Jahat yang sebelumnya Orang Baik (idntimes.com)

Apakah sebelum lahir di alam dunia ini, penjelmaan kita sebelumnya adalah orang yang sangat jahat? Sehingga kini dilahirkan dengan takdir sebagai orang yang selalu menderita dan sengsara akibat ulah dan pemikiran sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun