Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Persaudaraan Manusia dan Dewa/Malaikat yang Menjelma Menjadi Ajaran Islam dan Hindu di Bumi Nusantara

11 Januari 2023   06:00 Diperbarui: 11 Januari 2023   06:01 1266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al-Quran (iStock) dan Bhagavad Gita (Photo by Caesar Oleksy from Pexels) 

Parikesit menaruh bangkai ular di leher Brahmana (id.wikipedia.org)
Parikesit menaruh bangkai ular di leher Brahmana (id.wikipedia.org)

Dari semenjak dahulu Raja Manusia selalu memberikan perlindungan kepada Brahmana dari kalangan Penyembah Sri Vishnu (Vaisnava), seperti yang terkisah Raja Parikesit (Cucu Arjuna) yang memimpin Hastinapura. Namun sayang, karena fitnah yang dilancarkan oleh penjelmaan Iblis Kali melalui sebuah bangkai ular, membuat tragedi yang memprihatinkan kepada Parikesit sekaligus para Brahmana Vaisnava yang diberikan perlindungan oleh Parikesit. Yang kemudian menjadi awal mulanya Zaman Kaliyuga (kegelapan) yang dipenuhi pertengkaran.

Setelah kita menyimak kisah Veda akan sejarah persatuan dan persaudaraan Penyembah Raja Manusia dan Penyembah Raja Para Dewa. Maka kita mengetahui alasan terbesar, mengapa Islam hadir dan Hindu hadir mewarnai kehidupan bumi Nusantara. Karena semenjak Kerajaan Mataram dengan corak Islam, sang Raja mesti menguasai pemahaman ajaran Islam maupun Hindu, agar Kerajaan tidak mengalami kekacauan.

Mataram Islam (travel.kompas.com)
Mataram Islam (travel.kompas.com)

Jika kita ingin memperdalam keluasan ilmu tentang Humaniora dan gambaran Surga Allah yang kekal, maka Al-Quran adalah gudang ilmunya. Kita bisa mengenal potensi yang dimiliki manusia dari hikmah dibalik ayat-ayat suci Al-Quran yang begitu tegas dalam penegakan Hukum Allah.

Sementara jika kita ingin memperdalam keluasan ilmu tentang Spiritual yang mencakup 5 aspek yaitu:

  • Potensi Ruh/Jiwa/Atma.
  • Kemahakuasaan Tuhan.
  • Alam Semesta dan seisinya.
  • Kala/Waktu dan Perputaran Siklus Zaman di Muka Bumi.
  • Karma dan Purnabhava/Reinkarnasi.

Maka kita bisa mempelajarinya melalui pengetahuan dalam Kitab Suci Veda, terutama Bhagavad Gita dan Srimad Bhagavatam.

Negeri dan Bumi Nusantara adalah tempat ideal bagi Umat Islam dan Hindu untuk saling memperkuat dalam ikatan bathin persaudaraan dan kekeluargaan. Tengoklah kisah Almarhum Gus Dur. Dan tengoklah kisah Tokoh besar dunia Ir. Soekarno dan Gandhi yang sama-sama mempelajari Bhagavad Gita, ketika dilema dalam pengambilan keputusan besar untuk negeri yang beliau cintai.

Tradisi Ngejot menggambarkan Persaudaraan Pemeluk Islam dan Hindu di Pulau Bali (1001indonesia.net)
Tradisi Ngejot menggambarkan Persaudaraan Pemeluk Islam dan Hindu di Pulau Bali (1001indonesia.net)

Tidak ada alasan bagi kita saudara yang sudah ditakdirkan bersama melalui kisah Arjuna dan Sri Krsna, juga Nara dan Narayana, bahkan kisah persahabatan Dewa Indra (Raja Surga Alam Material) dan Dewa Vishnu, untuk kita memisahkan diri dalam persatuan dan persaudaraan ini. Kita di Bumi Nusantara ditakdirkan untuk bersama. 

Semoga damai terjaga selamanya antara Hamba Allah dan Masyarakat Dewata. Aamiin YRA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun