Nah dengan mengetahui hal diatas, kita tentu bisa mengetahui apa saja yang menjadi tantangan terbesar sang pemimpin guna menaklukan ego palsunya yang ada dalam pikirannya guna terhindar dari blunder fatal yang membayangi dan menghantui dirinya.
Karena kita sendiri sudah tidak aneh kalau mendapati berita pemimpin suatu lembaga melakukan tindak pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang tujuannya demi kepentingan dirinya dan golongannya, eh ternyata malah membuat dirinya terjebak dengan perbuatannya sendiri, hingga kehilangan kepercayaan dari publik sekaligus harus mendekam di balik jeruji besi.
Hal inilah yang perlu kita luruskan dalam pemikiran kita. Sebagai rakyat tentu wajib menanamkan sugesti positif untuk para pemimpin kita baik pemimpin lembaga hingga pemimpin negeri jika para pemimpin kita semua pasti berjuang untuk diri kita sebaik mungkin dengan niat luhur dan penuh kesungguhan untuk memakmurkan seluruh rakyat dan mampu memerintah dengan seadil-adilnya.
Kalau kita masih pesimis dan sering mencari-cari kejelekan pemimpin kita, kasihanlah negeri ini. Apa kita mau negeri ini terus dibayangi dengan kejelekan-kejelekan karena sugesti negatif yang kita tanamkan kepada para pemimpin negeri ini?
Karena sugesti kolektif atau pengaruh dari pandangan kita semua sebagai rakyat kepada para pemimpin, sangat berdampak pada kesadaran sang pemimpin untuk memimpin negeri ini.
Maka mari kita apresiasi prestasi para pemimpin negeri ini, dan jikapun ada kekeliruan dalam sebuah kebijakan, sampaikan kritik yang membangun dengan menunjukan jati diri secara gentlemen. Bukan dengan cara anarkis dan sarat kekerasan juga pengrusakan saat penyampaian pendapat, karena negeri kita dikenal mancanegara sebagai negeri yang santun dan berkeadaban, janganlah mempermalukan jati diri bangsa ini yang sudah dibangun dari para pendahulu kita hingga generasi kini.
Pemimpin adalah cerminan rakyatnya. Maka kalau demikian jangan hanya melihat siapa yang memimpin kita, tapi lihatlah diri kita sebagai rakyat, apa yang sudah kita beri untuk negeri ini? Kalau kita memiliki pemikiran demikian, maka mutualisme antara pemimpin dan yang dipimpin terjalin harmonis dan dampaknya adalah kemajuan bangsa ini.
Salam Sukses!
Tertanda.
Aa Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 27 Desember 2022.
Aa Rian untuk Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H