Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Manusia di Zaman Kaliyuga Sibuk dalam Pertengkaran dan Tipu Menipu Hingga Terisolasi dari Interaksi Antar Kehidupan Antariksa

18 Desember 2022   15:15 Diperbarui: 18 Desember 2022   17:36 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Universe (Sumber: Freepik)

Hai Sahabat Pembaca!

Siang ini saya sudah membaca sebuah buku masterpiece yang ditulis oleh Arya Lawa Manuaba dengan judul Alien Menurut Hindu. Mirip-mirip isi pembahasannya dengan apa yang sudah saya torehkan di Kompasiana ini perihal pengetahuan tak terbatas dari Veda.

Berdasarkan perhitungan kalender zaman, kini kita sedang berada di zaman Kaliyuga (Zaman Besi yang berenergi) yang ke 5000 tahun, sebentar lagi era Premayuga (Zaman Energi Humanis) atau Zaman Penuh Cinta dan Kehebatan akan segera kita sambut. Ajaran Islam menyebutnya dengan peristiwa Kiamat Kubra dimana jajaran planet galaksi bima sakti dalam susunan yang paling unik dari semua putaran Zaman Kaliyuga sebelumnya jutaan tahun silam.

Perlu kita ketahui. Bahwa saat ini di zaman kaliyuga menuju Premayuga, manusia benar-benar terisolasi dari interaksi makhluk semesta diluar planet bumi. Hal ini ditandai kemerosotan moralitas dimana-mana, banyak terjadinya Al-Haraj (Istilah ajaran Islam yang berarti Pembunuhan), pertengkaran dan saling tipu menipu marak terjadi demi keinginan akan benda yang dianggapnya lebih berharga daripada hubungan kasih sesama manusia. Sehingga membuat makhluk antariksa lainnya merasa enggan untuk singgah berinteraksi dengan manusia zaman ini, berbeda pada zaman sebelumnya yakni Satyayuga, Tretayuga dan Dwaparayuga (untuk detailnya sahabat bisa klik tulisan dibawah untuk mengenal Siklus Zaman Berdasar Sastra Veda di tulisan dibawah) seperti yang terkisah di Epic Mahabharata dan Ramayana, yang mana semua ras antariksa dari planet atas (surga alam material) hingga planet bawah (patala-loka) baik Naga, Asura dan Dewa menampakan wujud fisiknya di muka bumi saat itu untuk dapat berinteraksi dengan manusia.

Monggo diklik: Artikel Roda Siklus Zaman Berdasar Pengetahuan Veda.

Namun dari semua ras makhluk hidup alam semesta di zaman kaliyuga saat ini, hanya ada 2 ras utama yang paling menaruh perhatiannya kepada Ras Manusia di muka bumi yakni Ras Sura atau dikenal Dewa juga dikenal Malaikat dalam ajaran Abrahamik dan Ras Asura atau dikenal Iblis yang diakui keberadaannya oleh seluruh ajaran Agama.

Malaikat Vs Iblis (Sumber: Freepik Premium)
Malaikat Vs Iblis (Sumber: Freepik Premium)

Malaikat memberikan kebebasan yang tidak mengikat, keberkahan, dan kebahagiaan yang kekal melalui nasihat bijaknya di alam pikiran kita. Sementara Iblis membisikan godaan menyesatkan yang menjerumuskan manusia pada kesia-siaan, keputusasaan dan kesengsaraan, bahkan ada kemungkinan jika kita berkeinginan bahagia secara materi, Iblis menggoda Manusia untuk menyembahnya sehingga kelak dilahirkan menjadi budak iblis yang disiksa dan dijajahnya setelah kehidupan di alam dunia, sampai hari berbangkit di Yaumul Mahsyar untuk diminta pertanggungjawaban Tuhan semasa menjalani kehidupan sebagai manusia sejak hidup di muka bumi. 

Mengapa bisa demikian? 

Karena Malaikat dan Iblis dengan kemampuan mistiknya mengecil kedalam masuk kedalam alam pikiran manusia, dimana peperangan terjadi diantara keduanya untuk mendapatkan perhatian dari sang ruh yang bersemayam dalam hati manusia.

Nah... Setelah mengetahui fakta berdasarkan keluasan pengetahuan sastra Veda, namun mungkin saja karena kita kekurangan akumulasi karma baik pada kelahiran kita sebelumnya bahkan cenderung menumpuk-numpuk karma buruk saat kelahiran di zaman sekarang sehingga tidak dapat membenarkan dan memahami fakta yang disajikan Sastra Veda.

Apakah kita masih disibukan dengan pertengkaran? Tipu menipu? Bahkan lebih cenderung bahagia dengan benda/materi ketimbang hubungan kasih dengan sesama makhluk?

Atau...

Kita bersiap menyambut Era Premayuga yang sudah ditandai hadirnya tanda-tanda Kiamat Kubra dalam Ajaran Islam? Dengan persiapan matang peribadatan yang rajin dan konsisten dilakukan? Rajin berpuasa sunah hingga tak lepas dari berdzikir atau mengingat nama suci Tuhan?

Jawaban hanya ada dalam hati sanubari masing-masing.

Salam Mantap!

NB: Sebagai catatan Pengetahuan Sastra Veda hanya bisa dipahami dengan ketajaman hati yang disebabkan akumulasi karma baik yang terpenuhi saat kelahiran kita sebelumnya (kelahiran kita sebelum hidup di zaman sekarang).

Tertanda.
Aa Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 18 Desember 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun