ak.
Tak peduli ucap dan pengaruh beliau semua.
Dimataku engkau adalah pelita.
Mutiara terpendam yang paling rahasia.
Sungguh kebaikan dirimu itu bersinar.
Walau hujat benci menyerta pada engkau yang hebat.
Kau tak pedulikan caci maki dan umpat menyerta.
Sungguh aku kagum pada diri engkau yang mulia.
Tiada dusta ucap dan tulis pada rekam jejak.
Sungguh aku melihat kebaikan pada dirimu yang kuat.
Jika dunia dipenuhi orang-orang yang selalu memandang.
Dengan pandangan buruk terhadap sesamanya.
Maka dunia kelak gersang dan penuh amarah durjana.
Konflik karena selalu berperangai melihat keburukan saudaranya.
Apakah itu dunia yang kita elu dan citakan selamanya?
Namun jika seluruh dunia dipenuhi orang yang memandang.
Dengan pandangan penuh kebaikan pada saudaranya.
Maka sungguh terjagalah kedamaian dunia.
Tiada benci dan dusta diantara kita.
Semua bahagia dan sentosa.
Nb: Sesama Manusia adalah cermin bagi sesamanya.
Tertanda.
Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 1 Desember 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H