Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menuju Era Pencerahan: Mari Tebarkan Energi Positif Melalui Kebaikan Sarat Manfaat dan Tulisan Mencerahkan

23 Oktober 2022   05:00 Diperbarui: 23 Oktober 2022   05:09 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai sahabat Pembaca!

Menuju Era Pencerahan Bumi Nusantara sepertinya bukan mimpi lagi.

Saya menggunakan Hukum Energi yang berlaku di alam semesta ini, sebagaimana Kata-Kata Positif yang terucap dari masyarakat karena merasa tercerahkan dan merasakan kebermanfaatan dari segala derma-kontribusi-perjuangan kita semua baik berupa kebaikan yang bermanfaat untuk diri sendiri dan sesama secara materi (sedekah uang, harta atau makanan) juga non-materi (ilmu yang bermanfaat dan pencerahan) kelak akan menciptakan Energi Positif dari Alam Bawah Sadar Kesadaran Kolektif Masyarakat negeri kita. 

Nah Energi Positif ini ibaratkan kekuatan syukur dan doa tulus indah nan mulia, yang akan kembali pada seorang yang berbuat kebaikan tersebut, sehingga mempengaruhi pola pikir yang positif pula.

Sebagaimana Rumusan yang saya temukan dari Kitab Suci semua umat beragama yakni.

Kebaikan yang Bermanfaat melahirkan Pemikiran yang Positif, Pemikiran yang Positif melahirkan Keinginan atau Motivasi yang Luhur, dan Motivasi yang Luhur melahirkan Kecerdasan.

Mau tahu mengapa Penulis di Kompasiana seluruhnya cerdas-cerdas? Karena memang aturan ketat di Kompasiana, "memaksa" kita menuliskan informasi yang aktual, opini yang mencerahkan, sastra yang indah memotivasi dan reportase yang terjamin relevansi dan kebenarannya! 

Dari tulisan yang kita semua cipta di platform inilah. Masyarakat memperoleh keuntungan/benefit dengan membaca setiap artikel-artikel bermutu di Kompasiana ini. 

Maka aktiflah rumusan diatas, dengan kebaikan sarat manfaat yang kita tabur melalui menulis di Kompasiana, pada akhirnya membentuk pemikiran yang positif karena doa yang mulia dari para pembaca, sehingga membentuk motivasi untuk terus menulis dan menulis yang memberikan pencerahan hingga akhirnya menjadikan kita semua menjadi cerdas dalam berkomunikasi, menyampaikan informasi, hingga menuliskan karya tulis di platform ini.

Nah Alasan terbesar mengapa saya pindah ke Akun baru (Akun Kedua) ini adalah.

Saya melihat potensi besar dari tulisan yang saya torehkan di Akun pertama saya.

Mari kita lihat berapa banyak Views dari Artikel yang saya tulis dibawah, yang mana Jumlah Viewsnya meningkat setiap harinya! Bahkan sehari bisa nambah Views-nya hingga 100 Views!

View Per Tanggal 23 Oktober mencapai 4275 (Tangkapan Layar - Dokpri)
View Per Tanggal 23 Oktober mencapai 4275 (Tangkapan Layar - Dokpri)

Karena saya sudah dipercaya masyarakat melalui tulisan saya. Maka alangkah baiknya saya memutuskan untuk membuat akun baru, karena dirasa takut mengulang kesalahan. 

Bagaimana tidak! Keterangan Kotak berwarna merah dengan tulisan "Akun Diblokir" yang tersemat pada Artikel yang ditulis Kompasianer itu sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat pada reputasi kita sebagai penulis!

Lebih baik saya membuat akun baru, daripada menyesal seumur hidup saya, karena kemungkinan blunder yang saya lakukan di akun tersebut. 

Semoga tulisan saya di Akun Pertama yang dapat memberikan Edukasi-Pemberdayaan-Pencerahan kepada masyarakat nasional bahkan hingga mancanegara, semoga bisa menjadikan negeri kita dan dunia dipenuhi oleh energi Positif yang bisa mempengaruhi pola pikir-motivasi luhur-kecerdasan seluruh. Aamiin YRA.

Nah sebagai informasi. Karakteristik Energi Positif adalah Energi yang berkarakter "Malaikat yang penuh kebaikan" yang dapat memurnikan pikiran kita dari "Energi Negatif" berkarakteristik "Setan" yang menyebabkan was-was, gelisah, cemas berlebih hingga overthinking yang menyebabkan depresi.

Namun tentu hukum energi ini hanya berlaku pada masyarakat yang merasakan benefit dari kebaikan sarat manfaat mutualisme dari artikel platform ini yaitu masyarakat yang gemar membaca hal-hal bermanfaat. 

Lah bagaimana dengan golongan masyarakat yang doyan konsumsi berita hoax di medsos dan malas membaca berita yang sejatinya memberikan pencerahan? Ya tentu Hukum Alam Semesta ini berlaku, beliau-beliau akan tenggelam oleh zaman artinya lenyap dengan sendirinya dari Peradaban Dunia ini.

Maka dari itu kita semua mesti konsisten baik bagi kalangan penulis, para Penggerak semangat Literasi bangsa. Ayo sama-sama menumbuhkan minat baca bagi masyarakat, tentunya dimulai dari menulis hal-hal sarat kebermanfaatan dan memberikan pencerahan bagi seluruh pembaca.

Mari kita jadikan Platform Beyond Blogging ini menjadi Platform yang memberikan benefit luar biasa bagi seluruh pembaca yang ada di dunia ini. Dimulai dari kamu, kamu, kamu dan kita semua terus semangat dan tetap semangat jangan lelah untuk berkarya positif demi kemajuan Negeri Indonesia tercinta.

Sebagai wasana kata. Saya harap HUT Kompasiana ke-14 ini merupakan sebuah momentum yang tepat untuk mewujudkan impian kita semua, guna meraih Era Pencerahan yang sangat kita nantikan ini. Pasti sudah bukan impian lagi, melainkan sebuah realitas yang tentunya kita semua rasakan. Dimulai dari kapan? Ya tentu dimulai dari hari ini!

Semoga kita semua mendapat Ridha dari Allah S.W.T yang Maha Kuasa atas segala yang ada di langit dan bumi. Aamiin YRA.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 23 Oktober 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun