Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Seorang yang Kompeten: Jangan Melemahkan diri Sendiri

16 Oktober 2022   15:40 Diperbarui: 18 Oktober 2022   17:19 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Great! (Sumber: Freepik)

Hai sahabat pembaca.

Saya mengalami pembelajaran berharga dengan berinteraksi dengan sesama rekan Kompasianer di platform beyond blogging ini, selama menulis di Kompasiana terhitung semenjak tanggal 23 Februari 2022. Hingga saya memutuskan untuk meninggalkan akun lama saya tersebut, agar bisa menjadi Legacy untuk peradaban bangsa ini.

Menghargai setiap pendapat maupun ide seorang yang berinteraksi dengan kita tentu sangat berdampak positif terhadap reputasi diri kita. 

Namun adakalanya kita tidak setuju dengan pendapat dan ide tersebut, tentu harus dengan alasan yang kuat. Alasan kuat itu yakni jangan sampai pendapat dan ide yang disampaikan rekan bicara kita justru kelak melemahkan dirinya sendiri. Karena kata-kata yang tertulis dan terucap bisa benar-benar menjadi realitas. 

Kata-kata yang melemahkan sebagai contohnya seperti: 

  • Apa daya saya memang manusia lemah.
  • Aku hanyalah manusia bodoh.
  • Aku hidup serba kekurangan.
  • Aku tidak berdaya menghadapi dia seorang diri.

Stop mengucapkan dan menulis kata-kata itu! Karena kelak bisa menegaskan karakter diri kita di kemudian hari!

Sebagai mana rumus yang terjadi secara realitas:

Kata yang diucapkan dapat mempengaruhi tindakan, tindakan dapat mempengaruhi kebiasaan, dan kebiasaan dapat menegaskan karakter.

Akibatnya kita dikelabui pikiran kita sendiri.

Kita menganggap diri ini lemah, maka motivasi kita juga akan terdampak. Dari sanalah timbul gejala malas, mudah capek, tidak energik yang diakibatkan diri kita mensugesti diri sendiri dengan kata-kata Apa daya saya memang manusia lemah.

Apa itu sugesti?

Tindakan yang dapat mempengaruhi diri seorang, dan bisa diaplikasikan kepada diri kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun